07

1.9K 132 11
                                    

Halo guys..

Author comeback  ada yang kangen ga nih?
Pasti nggak ya..

Tapi ada yang kangen sama si ganteng Vano gak nih?

Oh ya kalo ada typo tolong tandai ya

~Happy reading~


****
Vano memutar bola matanya malas "Gimana lo mau tau kerjaan lu aja kalo gak di kelas di perpus baca buku teros tiap hari."ucapnya kesal.

"Dah lah ayok."lanjutnya sambil membuka pintu dan di angguki oleh Anisa.

Kini mereka mengendap-endap seperti seorang maling karena takut ketahuan oleh guru BK yang suka berkeliling mencari murid-murid bandel yang suka telat dan membolos.

Ekhem!

Namun tiba-tiba ada seseorang yang berdehem di belakang mereka membuat mereka menoleh kebelakang lalu menyengir kuda.

"Eh bapak, telat juga pak?." Pertanyaan polos keluar begitu saja dari bibir Vano.

Tlak

" Oooo Telat gundulmu, kenapa kalian telat hm?." Tanya pak Akbar seraya menyentil kening Vano.

"Aduh jahat banget sih." Ucap Vano seraya mengusap-usap keningnya yang memerah.

"Lebay." Cibir pak Akbar.

"Jadi kenapa kalian telat?, dan juga Anisa kenapa kamu bisa dengan crocodile macam dia." Tanya pak Akbar seraya menunjuk Vano dengan dagunya membuat Vano mendengus kesal.

'fitnah nih guru, gue aja belum pernah pacaran dari bayi malah di bilang buaya.' batin Vano kesal karena merasa dirinya telah di fitnah.

"Tadi kita gak sengaja ketemu pak pas mobil taksi yang saya naikin mogok terus saya nebeng deh sama dia, nah pas di sana lumayan Deket dari sini tiba-tiba ada yang kecelakaan kasian banget pak karena kami berprikemanusiaan jadi kita tolongin dulu deh." jelas Anisa berbohong membuat pak Akbar mengangguk anggukan kepalanya percaya tanpa curiga akan ucapan penuh dusta murid kebanggaan sekolah itu.

'Njirr ni bocah pinter juga boongin pak botaknya.' batin Vano tak menyangka

"Iyaa pak jadi kami jangan dihukum ya pak." Lanjut Vano menimpali  dengan wajah penuh harap.

"Mana ada telat ya tetep telat." Ucap pak Akbar sambil melotot garang.

"Yahh kok gitu sih pak sayakan baru telat sekali." Ucap Anisa lesu.

"Yaudah buat kamu karena baru sekali bapak maklumi kamu boleh kekelas, dan untuk kmu_" ucap pak Akbar menggantung ucapannya sembari menunjuk Vano "bersihin gudang yang Deket perpustakaan awas aja kalo kabur nih." Lanjut pak Akbar sambil menunjukan kepalan tangannya membuat Vano bergidik ngeri.

"Pak kok gitu sih pak, gak adil itu namanya." Protes Vano, huh padahal ia ingin dihukum bareng dengan Anisa agar bisa berduaan terus, emang kaga ada akhlak si Vano.

"No comment itu sih derita lo
Masa bodo gak mau tau
No comment itu sih derita lo
Gak peduli siapa elo." Ejek pak Akbar sambil menyanyi lagu yang sedang viral di aplikasi Tik Tok itu lalu pergi meninggalkan Vano yang mendengus kesal lalu ia beralih menatap Anisa penuh harap.

"Nis~." Panggil Vano dengan wajah memelasnya.

"No comment itu sih derita lo
Masa bodo gak mau tau
No comment itu sih derita lo
Aduh, aduh kasian deh lo hahaha." Ejek Anisa sambil menyambung lagu yang di nyanyikan oleh pak Akbar  lalu tertawa.

"Aaa Nisa mah jahad~, sakit hati mungiel gue di nistain Mulu perasaan." Dramatis Vano dengan wajah cemberutnya.

'aduh gak kuat gue liat yang gemoy-gemoy begini, tahan Nisa tahan..' batin Anisa berusaha menahan diri agar tak mengarungi makhluk yang berada didepannya.

"Aduh sorry ya gue  gak bisa bantuin soalnya nanti jam 9 ada ulangan harian fisika,  tapi gue janji nanti istirahat bantuin Lo deh." Ucap Anisa sambil melihat jam tangannya.

"Oke janji ya." Ucap Vano yang tadinya murung kini ceria kembali mendengar ucapan terakhir Anisa.

"Oke~ nggak janji deh ."ucapnya lalu berlari menuju kelasnya sambil terkekeh geli melihat ekspresi Vano.

Vano mendengus kesal lalu berjalan menuju gudang Dangan wajah lesu.

"Untung sayang." Gumamnya pelan.

Disisi lain

"Ini Vano kemana dah?." Tanya Dion heran pasalnya tumben teman tak berakhlak  itu belum berangkat padahal jam sudah menunjukkan pukul 08:39 WIB.

"Gatau tadi dia berangkat duluan tadi pagi." Jelas Varo seadanya.

"Tumben." Celetuk Bara tiba-tiba.

"Tumben apa an bos?." Tanya Vino tak paham dengan ucapan sang ketua.

Plak

"Dasar lemot Lo, maksud pak bos tuh tumben si Vano gak bareng sama kembarannya." jelas Dion gemas seraya menggeplak lengan Vino.

" shh Santai elah sakit nih." Ucap Vino sambil meringis menunjuk lengannya yang memerah membuat salah satu diantara mereka terlihat khawatir namun  ia mencoba sebaik mungkin untuk tetap stay cool dengan wajah datarnya.

"Alah lebay Lo jadi laki." Ejek Dion membuat Vino mendengus kesal.

"Kelas." Ucap Bara datar lalu berdiri berjalan pergi menuju kelas karena jengah melihat pertengkaran mereka.

Bersambung...

Yuk mohon kritik dan sarannya ya.

Jangan lupa vote and komen cerita ini karena itu gratis tidak di pungut biaya sepeserpun oke reader.

21 Agustus 2022


















protagonis't friendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang