Sejak kemalangan yang terjadi di Museum ternama Korea kemarin, banyak sorotan publik mengarah ke kasus itu. Pelakunya adalah pemeluk aliran sesat dan mengatakan jika dia sedang melakukan persembahan manusia pada sisa-sisa Naga, demi kehidupannya dilindungi serta penuh berkah.
Cale mengelus Raon yang tertidur di pangkuannya sambil menonton televisi di ruang tengah dan melirik para pemilik kekuatan kuno yang telah memperlihatkan dirinya sebagai roh.
Mereka duduk nyaman di berbagai tempat yang mereka sukai, "Dunia ini sangat praktis dan ajaib, bahkan jika itu tanpa mana dan kekuatan alam, manusia bisa berkomunikasi dengan mudah," kata Super Rock sambil memerhatikan apapun yang bisa dia lihat.
"Teknologi, namanya Teknologi," kata The Cheapstake, pemilik awal Fire of Destruction. "Daerah ini terlalu banyak bangunan, pasti akan sangat menyenangkan saat menghancurkannya."
The Cheapstake melihat keluar jendela dengan antusias, Cale hanya bisa merinding membayangkan sebesar apa nanti lautan api jika si Api ini serius.
Cale memperhatikan para roh lain yang melakukan hal sesuka hati lalu berpikir akan lebih baik untuk memiliki rumah sendiri agar Raon bisa menampilkan diri secara leluasa dan mereka bebas berkomunikasi.
Awalnya Cale berencana untuk keluar dari rumah ini setelah menabung banyak uang dan lulus dari SMA. Tapi dengan adanya Raon dan roh-roh yang selalu mengajaknya berbicara, Cale tidak bisa tinggal berdampingan dengan orang lain tanpa dipertanyakan kewarasannya.
Mata merahnya menyimak isi ponselnya, mencari goshiwon atau one-room yang murah dan aman. Setelah menimbang, mengingat dan mempelajari, Cale akhirnya memutuskan untuk akan membeli one-room yang sedikit lebih bagus dengan harga 500 ribu won per bulan.
One-room itu berada dibawah tanah dan cukup jauh dari stasiun kereta, karena itu harganya jadi lebih murah dari One-room pada umumnya dengan fasilitas serupa.
Itu bisa diganti dengan Cale berangkat lebih cepat dan itu lebih mudah daripada mengeluarkan uang berlebih. Raon juga akan lebih nyaman di One-room yang lapang daripada tinggal di goshiwon, kecil dan sempit.
Pintu rumah berbunyi, Deruth masuk dengan wajah yang lelah. Raon cepat mengaktifkan sihir menghilangnya.
"Cale? Kau tidak sekolah?" Deruth membuka kulkas dan menegak botol susu low fat, tanpa menunggu jawaban Cale, Deruth langsung masuk ke kamarnya, seolah-olah kalimat pertanyaan tadi bukanlah hal yang penting.
"Hei, apa-apaan itu?" si Fire dengan suara tidak senang.
"Manusia, apa dia ayahmu di kehidupan ini?"
Raon terbang ke pundak Cale dan menatap pintu yang tertutup.
"Ya, dia seorang entertainer," Cale menepuk kepala bundar Raon.
"Entertainer? Apa itu?"
Cale menghela napas lelah, dia memberikan ponsel kepada Raon, mengajarinya cara mengunakannya."Sini, masukkan pertanyaanmu disini."
Raon melihat layar kecil itu memberikan banyak informasi secara cepat melihatnya dengan mata berbinar-binar.
"Layar kecil ini seperi Kakek Goldie!"
"Carilah informasi yang kau inginkan, kau adalah naga, akan lebih mudah kamu mencarinya sendiri."
"Tentu saja, aku Raon Mir yang cerdas dan perkasa! Tenang saja, manusia. Aku akan belajar dengan cepat."
Cale mengangguk, lalu menepuk kepala bundar Raon, "Tapi berhati-hatilah dengan bug, bot dan virus, jangan mengklik apapun yang seperti ini, yang ini juga. Tanyakan padaku kalau terjadi sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cale's Things (Fanfic Trash of Count Family)
FanficSekali lagi, Cale Henituse diberi kesempatan hidup tanpa intrik dan syarat apapun. Hidup didunia modern normal tanpa monster, mana dan sihir ataupun aura. Dunia dimana logika normal adalah sains dan sejarah. Kini, Cale hidup di Korea Selatan, negeri...