"Ceritanya udah sampe mana, The?"
"Masih on process, tapi udah hampir ending, kok. Kemaren sempet stuck mikirin bagian konfliknya aja, makanya agak lama, sorry ya..." Thea menggerakkan kursor pada laptopnya, menunjukkan layar yang dipenuhi oleh paragraf.
"It's okay, you did well, Thea. Kira-kira kapan selesai jadinya?" Tanya Rara memastikkan.
"Gue usahain paling lama kelar minggu ini. Atau lo mau kasih deadline buat gue?"
"Gapapa, minggu aja udah pas, kok. Semangat, ya!"
"Thank's, semangat juga bu ketua!"
Keduanya saling melempar senyum sebelum akhirnya kembali fokus pada kesibukan masing-masing.
Kegiatan pagelaran seni teater sekolah untuk penilaian seni kelas 11 mau tak mau membuat seluruh murid kelas 11 menjadi manusia paling sibuk. Bahkan sampai ada yang melembur saking rajinnya. Kanara Anindiya menjabat sebagai ketua pagelaran kelas 11.2. Dirinya menjadi yang paling sibuk di kelasnya. Memantau masing-masing divisi, sibuk merancang proposal, merevisi ini dan itu, dan masih banyak lagi.
Ponsel Thea bergetar, tanda adanya pesan masuk. Matanya melirik sebentar melihat siapa pengirim pesan itu. Ia menghela napas. Lagi?
[Lockscreen]
WhatsApp — Juandra
1 messageAda apa lagi ini? Dengan malas Thea meraih ponselnya.
[Roomchat]
Juandra: Sorry ganggu, The. Gue ngewakilin panitia di sini. Kita denger kelas lo bakal bikin properti semacam tirai gitu ya buat pagelaran nanti?
Theala menaikkan satu alisnya terheran-heran. Tumben banget Juandra pakai sapaan 'Lo-Gue' padanya. Udah move on, nih?—batinnya penuh tanya.
[Roomchat]
Theala: Then?
Juandra: Bisa kita ngobrol sebentar?
Theala: Langsung di sini aja, sih.
Juandra: Gue gak ada modus sama sekali ke lo, The. Mungkin mulai sekarang lo bisa berhenti mikir gue masih ngejar lo.
Juandra: Gue cuma berusaha profesional karena kebetulan gue yang dikasih tanggung jawab buat ngurus ini. Jadi gue harap lo juga gitu.
Theala: Gak harus sama gue kan bahasnya? Gue sibuk.
Juandra: Gue sempet chat Rara belum dibales. Zean bilang suruh tanyain ke lo aja.
Theala: Coba gue yang bilang ke Rara buat nemuin lo.
Juandra: Kita bisa percepat kalo lo mau sebenernya. Tapi kayaknya lo emang suka yang ribet-ribet, sih.
Theala: Rara ketuanya, gue gak bisa asal jalan gitu aja. Kalo dia emang sibuk gue yang bakal nemuin lo. Puas?
Juandra: Kabarin gue secepatnya. Thank's and sorry udah ganggu waktu lo.
Theala: Nevermind.
Thea meletakkan ponselnya begitu saja di atas meja. Kedua tangannya memegangi kepalanya, bertumpu pada meja sambil memijat pelan kepalanya. Melelahkan berurusan dengan Juan. Kenapa juga harus Juan yang menjadi penanggung jawab properti. Ia masih belum yakin sepenuhnya bahwa Juan sudah move on darinya. Bukannya mau ge'er, tapi ia hanya curiga. Bagus kalau Juan betulan sudah move on darinya, Thea akan benar-benar bersyukur.
KAMU SEDANG MEMBACA
So, I Married With My Ex
Teen FictionBalikan sama mantan? Hell, nope. BIG NO! Buat seorang Theala Zemira Muza, balikan sama mantan adalah perbuatan tidak terpuji alias buang buang waktu banget. "Gue sih anaknya paling anti ya balikan sama mantan," ucapnya saat masih menjadi seorang ga...