12: Too Sweet

2 0 0
                                    

"Maaf ya sayang, aku gak bisa dateng."

Suara di sebrang telpon sana membuat Thea sontak memanyunkan bibirnya. Tidak bisa bohong ada sedikit rasa kecewa yang dirasakannya.

"Gapapa dong, masa mau dipaksain. Mana tega aku."

"Padahal kapan lagi ya lihat kamu jadi noni belanda," ledeknya berusaha mencairkan suasana.

Thea mendecih, "cih, ledekin aja terus."

"Nggak ngeledek, sayang. Keren loh kamu, aku pengin banget lihat kamu jadi antagonis," racau Revan menyebutkan peran yang akan Thea mainkan dalam pementasan drama.

Besok tepatnya, pementasan drama bagi kelas 10 akan dilaksanakan. Sayangnya Thea harus menelan kekecewaan karena Revan tidak bisa menghadiri acara tersebut karena harus mempersiapkan wisjur. Seperti yang sudah diharapkan, Revan berhasil mencapai Pantukhir dan berhasil lolos sebagai calon prajurit taruna. {Re: Wisuda Jurit; Penentuan Akhir}.

"Tapi bagus deh kamu nggak dateng. Aku nggak pede sebenernya."

"Kenapa nggak pede?"

"Yaaa nggak pede aja, orang aku nggak jago akting. Kalo bukan gara-gara tugas juga mana mau."

"Cewe gue pasti bisa, lah."

"Nyenyenye."

"Ah, pasti lagi salting tuh," ledeknya tepat. Karena memang memang begitu kebiasaan Thea saat sedang salting.

"Ish nyebelin!"

Terdengar gelak tawa di sebrang sana.

"Hhmmm kangen Elaa."

Thea jadi tersenyum masam. "Sama, kangen Kak Revan  jugaa," katanya terdengar sedikit merengek. Biasalah, problematika pasangan LDR cuma bisa bilang kangen, disamperin juga kagak.

"Kamu habis wisjur bakal dapet cuti gitu nggak sih, kak?"

"Dapet dong. Nanti kita jalan ya kalo aku pulang."

"Ya menurut lo? Harus lah!"

Terdengar suara kekehan Revan yang sangat Thea rindukan untuk didengar secara langsung.

"Sayang, maaf banget tapi aku harus kumpul HP sekarang. Kamu masih ada yang mau diceritain?"

Andai Revan ada di hadapannya sekarang, ia tidak akan bisa menghitung beberapa kali Thea memanyunkan bibirnya.

"Udah kok, gih kumpulin HPnya. Gonna miss you.."

"Gonna miss you so bad, babe. Kalo gitu udah dulu yaa, nanti aku sempet-sempetin buat kabarin kamu. Love you, babe!"

"Love you more, kak!"

Tut~

Dan seperti itu obrolan singkat mereka berakhir.

Thea merebahkan tubuhnya di kasur. Helaan napasnya terdengar kasar, rasanya sangat tidak nyaman.

"Nggak suka banget gue LDR begini. Kalo bukan sama Revan mana mau gue."

Hampir 4 bulan sudah Thea tidak bertemu dengan Revan dan baru-baru ini saja mereka akhirnya bisa saling menghubungi karena Revan yang diharuskan untuk tidak menggunakan ponselnya selama proses penyeleksian sebelum sidang pantukhir dilakukan.

Bagaimana keadaan Thea saat itu? Jangan ditanya. Keluarga dan teman-temannya lah yang menjadi saksi betapa kosongnya hidup Theala tanpa sosok Revan di hidupnya. Jika sebelumnya Thea akan selalu bersemangat untuk berangkat sekolah karena ada Revan, kini begitu Revan sudah lulus dan harus melanjutkan pendidikan, Thea menjadi tidak bersemangat lagi. Rasanya ia semakin kehilangan minat untuk berangkat sekolah.

So, I Married With My ExTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang