| 2 | Sebuah Misi

1.1K 162 12
                                    

Nampak dua perempuan tengah berjalan beriringan di sebuah koridor Rumah Sakit, gadis bersurai pirang terikat kuda dengan poni panjang menutup sebelah mata terlihat sibuk melayangkan pertanyaan pada gadis di sebelahnya─teman masa kecil yang memiliki ciri khas dengan warna merah muda seindah bunga sakura.

"Apa susahnya kau mengatakan yang sejujurnya, Jidat lebar!" Ino gemas sendiri dengan temannya itu.

"Pig! Aku sudah mengatakan, gosip itu tidak lah benar! Apa kau memintaku mengarang sebuah cerita dan memberikanmu berita bohong?!" Kesalnya.

Ya. Dugaannya benar. Sejak pagi, telinganya sangat jelas mendengar desas-desus gosip yang mengatakan jika Sakura memiliki hubungan khusus dengan pemuda Aburame itu. Masalahnya timbul karena insiden kamarin, Shino yang menggendong Sakura.

Banyak yang mengatakan jika sikap Shino sangat romantis dan tidak lah seperti Shino yang dikenal banyak orang, pemuda itu terlihat sedikit perhatian pada Sakura, katanya. Padahal, bagi Sakura, hal itu sangatlah wajar. Toh, niat Shino itu hanya ingin menolong Sakura. Mengapa orang-orang terlihat berlebihan dalam menilai.

"Pemuda Aburame itu menggendongmu kau tahu?!" Ino berucap seolah-olah menyadarkan Sakura kembali mengenai insiden kemarin.

Sakura berdecak. Ino hanya mendengar gosip, tapi mengapa sangat keras kepala, bagaimana reaksi gadis pirang itu jika menyaksikan kejadiannya secara langsung?.

"Aku yang mengalaminya, Pig! Jelas aku mengetahui hal itu!"

"Ayolah, jujur saja padaku. Apa hubunganmu dengan si Aburame itu sebenarnya? Kau sudah tidak menyukai Sasuke-kun?"

"Sudah kukatakan, kami tak memiliki hubungan apa pun, Pig! Dan, kau tak usah lagi membahas soal Sasuke-kun," kalimat terakhir, tanpa sadar Sakura ucapkan dengan nada cukup lirih tapi masih bisa Ino dengar dengan jelas.

Hal itu, mampu menghadirkan rasa bersalah dalam benak gadis pirang tersebut, agaknya ucapannya itu berhasil membuat Sakura kembali murung, ia menyesal membawa nama Sasuke tadi. "Maaf,"

Sakura pun tersenyum, memaksakan. "Tak apa,"

"Lalu, mengenai kejadian Shino?"

"Ino. Aku rasa, menolong sesama shinobi dalam gendongan adalah hal yang tak asing? Mengapa kau begitu berlebihan. Ah! Bukan hanya dirimu, tapi orang-orang penyebar gosip juga sama anehnya,"

Yang awalnya mereka berjalan beriringan, Ino dengan cepat berpindah menjadi di depan Sakura, kedua tangannya terangkat dan langsung menempel di kedua pundak gadis berambut merah muda di depannya.

"Sakura! Dengar! Yang kami permasalahkan bukan perihal kau yang digendong oleh Shino. Tapi, cara Shino membawamu!" Ino pun menarik kembali tangannya, dan langsung melipat kedua tangannya di depan dada. "Kau pikir saja sendiri, dia itu seorang ninja sama seperti kita. Tetapi ketika menggendongmu, mengapa ia berjalan seperti penduduk pada umumnya? Bukan kah akan lebih cepat jika ia melompat layaknya shinobi. Aku rasa, jika Shino melakukan hal itu justru kalian akan cepat sampai ke Rumah Sakit. Namun, Shino tidak melakukan hal itu, 'kan? Justru anak itu lebih memilih berjalan dengan santainya, seolah-olah menikmati kebersamaan kalian,"

"H-hah?"

Tunggu. Sakura baru menyadari hal itu. Memang, kemarin Shino membawanya dengan cara berjalan normal, tidak melompat seperti biasanya. Tapi saat itu Sakura tidak terpikirkan dengan apa yang Ino katakan barusan, dan baru sekarang hal tersebut menganggu pikirannya.

Kalut dalam pikirannya sendiri, hingga beberapa detik kemudian munculah dua orang Anbu di depan mereka, membuat kedua gadis itu menatap bingung orang bertopeng tersebut.

𝐈𝐓'𝐒 𝐘𝐎𝐔 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang