Kisah 1

38.9K 1.7K 34
                                    

Malam ini hujan menguyur bumi tanpa permisi, membasahi semua isi. Suara hujan meredamkan suara tangis Kristal yang pilu. Hatinya patah dan menjadi serpihan seketika saat sahabatnya yang dia cinta telah melamar seorang wanita. Tapi dia bisa apa? Saat dirinya hanya bisa menjadi seorang sahabat bagi Alzico selama bertahun-tahun.

Malam ini dia tak lagi bisa memendam perasaannya. Saat seseorang terdesak barulah dia memiliki keberanian lebih. Tapi sayang, keberanian itu telah kehilangan kesempatannya.

"Maaf," ucap Zico di bawah guyuran hujan.

"Ini bukan salahmu, ini salahku," ucap Kristal dengan bibir bergetar.

"Aku harus kembali, Siana menungguku."

"Pergilah, aku baik-baik saja."

Krystal masih berdiri di bawah guyuran hujan, merasakan tiap inci kesakitannya. Dia telah kehilangan kesempatan. Entah apa yang akan terjadi esok, mampukah dia berdiri tegak? Saat ini saja kakinya terasa lumpuh, mati rasa.

***
Krystal masih setia di bawah selimut tebalnya, rasa dingin terus menjalar di sekujur tubuhnya. Dia demam, tapi dia sendiri. Tak ada lagi keluarga, keluarganya hanyalah Zico tapi dia tak mungkin mengganggu sahabatnya.

Dia hanya meringkuk sepanjang hari sampai lupa rasanya lapar karena menahan rasa dingin dan sakit di tiap tubuhnya.

Suara ketukan membuatnya sedikit membuka mata perlahan, dengan enggan dia mencoba bangun tapi kepalanya terasa berat. Dia tak mampu lagi bangun.

Terdengar suara jendela dibuka paksa tapi Krystal tetap memilih diam dan memejamkan matanya, dia sudah tak punya daya.

Dermaga Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang