LIHAT SAJA, KAN KU BUAT KAU JATUH KEDALAMKU

256 23 3
                                    


.

.

.

.

win sepertinya merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.

seketika ia merasa asing dengan bright, walaupun setelah apa yang mereka jalani selama berpacaran.

"udah bicaranya kan?? biarin win turun sekarang" win

"sampai sebegitukah sikapmu terhadapku ?" mata bright mulai berkaca kaca

"kalau phi yang berada di posisiku bagaiamana ha? win merasa menjadi sangat bodoh selama ini yang tak mengetahui apa apa, dan phi menjalankan rencana tanpa memikirkan perasaan win ketika nanti tahu" win seperti sudah tak ada tenaga lagi setelah menangis sedari tadi

"maafkan phi naa sayang" bright terus menggenggam tangan win

"maafkan win phi, win belum bisa menerima kenyataan ini. win sangat tidak suka dibohongi dan, dan apalagi phi ini bukan orang biasa" melepas tangan bright dengan perlahan

"tidak sayang, biar phi ceritakan dengan jelas ya. phi mohon berikan phi waktu untuk memperbaiki semuanya"

"dan biarkan win juga waktu untuk menenangkan diri"

"win tidak boleh pergi"

win bingung apa yang ia harus lakukan supaya bisa keluar dari mobil bright.

lalu win melihat kearah dushboard, ia buka dan win melihat ada gunting didalamnya

win ambil gunting itu sambil mengancam bright "biarkan win keluar dari mobil atau gunting ini akan menancap leher win"

"okeee okeee, jangan lakukan itu sayang. phi biarkan kau turun tapi kasih gunting itu ke phi" bright mengulurkan tangannya menggapai gunting itu

gunting tersebut sudah berada di tangan bright, dan win tidak mau membuang buang waktu lagi, ia gunakan untuk kabur dari mobil itu

"hhhhhhhhh" bright hanya menghela nafas panjang sambil menyenderkan badannya di kursi mobil

win yang sudah keluar dari mobil buru buru menuju toko bunganya untuk menyusul bunda dan adikknya

win sangat khawatir terhadap bunda dan adiknya, apalagi bright sudah melihat rupa mick. win berdoa semoga saja ia nanti tak mengganggu keluarganya.

setibanya disana, suasana tokonya sangat sepi lalu win memanggil bundanya "bundaaaaaaa, bundaaaaa"

"nakk bunda disini" yang sedang mengikat bunga bersama satu karyawannya

"bunda tidak apa apa kan?" melihat bundanya khawatir

"hhmm?? bunda tidak apa apa sayang, kamu kemana saja?? sana pergi makan, tadi bunda sudah makan dengan adik dan juga temanmu"

"sekarang mick dan nicky dimana bund?" tanya win

"temanmu mengantar adikmu pulang"

"ah ya sudah, win susul mereka pulang ya bund. nanti kalau bunda mau pulang hubungi win saja ya, biar nanti win jemput bunda" berjalan ke pintu keluar

"nggak makan dulu sayang?" davika agak berteriak

"gampang bund" keluar dari toko

sesampainya di rumah, win langsung panggil adiknya

"miiiiiiiick"

"kakak" berlari sambil peluk win "kakak tidak apa apa kan?" sambil mengecek badan win

"kakak tidak apa apa mick" mengelus kepala mick

TAKDIR DAN RAHASIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang