Sudah jam 12 lebih 16 menit siang hari. Sejam lalu Bagas mengabari Lisa bahwa ia sudah di kereta dan akan tidur sepanjang jalan, jadi dia tidak akan aktif selama perjalanan. Namun laki-laki itu berjanji akan mengabari Lisa jika sudah sampai.
Lisa hanya mengiyakan, karena tak ada yang perlu dipertimbangkan.
Gadis berponi itu turun ke bawah setelah setengah hari ini terus mendekam di kamarnya. Dirinya memiliki rencana untuk membuat hadiah yang akan diberikannya nanti pada Bagas. Awalnya Lisa berpikir ingin membeli saja, tapi seperti tidak terasa ketulusan hatinya. Jadi dia memutuskan untuk membuat hadiah untuk Bagas dengan tangannya sendiri.
Rencananya Lisa ingin membuat boneka kayu. Jangan tanya Lisa bisa atau tidak. Karena jawabannya tidak.
'Enggak papa, sekalian melatih kemampuan baru.' Pikir Lisa dengan segala kepositifannya.
Rencana lain Lisa adalah membuat hadiah untuk Bagas di bengkel Lucas. Walaupun namanya bengkel, seperti hanya tempat untuk menyimpan benda-benda yang bisa memperbaiki kendaraan, namun bengkel Lucas ini berbeda. Bengkel Lucas sangat serba guna. Segala alat yang diperlukan Lisa ada di bengkel adiknya itu. Mulai dari kayu, alat memahat, kuas, cat kayu, dan sebagainya.
Tapi masalahnya, Lisa tidak boleh masuk ke bengkel Lucas. Adiknya itu sendiri yang melarang. Katanya, bisa kacau bengkel Lucas kalau Kak Lisa masuk. Jadi bagaimana caranya Lisa bisa masuk ke bengkel adiknya itu?
Sesampainya di bawah, ia melihat Mamih yang tengah bersantai di ruang keluarga sambil menonton televisi.
"Mih, Lucas mana?" Tanya Lisa kepada Yuna.
Belum Yuna menjawab, Lucas datang dari atas. Adiknya itu terlihat rapi, entah mau pergi kemana. "Ngapain nyariin gue?"
"Mau kemana lo?" Lisa tak menjawab pertanyaan Lucas, malah dirinya bertanya balik. Penasaran mau kemana adiknya itu.
"Mau ke sekolah, biasalah OSIS. Kan gue sibuk, gak kaya Kak Lisa."
"Ih nyebelin!"
"Gak makan dulu, Nak? Mamih udah masakkin tuh." Duo L itu menoleh ke belakang, tepatnya ke Mamih Yuna yang juga tengah menatap keduanya.
Lucas terlihat berpikir, "boleh dibekelin aja ngga, Mih? Lucas udah diburu-buruin." Lucas menunjuk ponselnya yang tiba-tiba berdering, menampilkan telepon masuk dari Aditya, ketua OSISnya.
Mamih menyetujui, lalu bangkit dari duduknya dan pergi menuju dapur untuk menyiapkan bekal Lucas.
Diam-diam Lisa menyoraki kemenangannya dalam hati. Tidak perlu bersusah payah mengendap-ngendap ataupun berkilah pada Lucas. Tanpa Lisa suruh, Lucas akan pergi karena urusan OSISnya. Tentu saja Lisa bersyukur, Lucas itu punya firasat yang sangat baik jika menyangkut hal-hal yang dijaganya. Lucas pasti akan segera mengetahui Lisa berbohong padanya demi memasuki bengkel kesayangannya itu.
Lisa kembali menyoraki kemenangannya dalam hati.
'Beruntung banget gue.'
"Kenapa senyum-senyum gitu? Kemasukan setan yang ketemu abang ya?" Celetuk Lucas setelah mematikan sambungan telepon dengan Aditya
"Sinting! Kalau ngomong tuh dipikir dulu!" Lisa menggeplak lengan Lucas kencang. Lucas mengaduh kesakitan. Benar kan apa kata Lucas, Kak Lisa itu jelmaan badak bercula satu. Buktinya nyeri akibat geplakan Lisa di lengannya tadi belum hilang. "Gih sana pergi! Mamam noh sibuk nge-OSIS, gue mau santai-santai lagi~ bye!"
"Kak Lisa nyebelin!"
Lisa memeletkan lidahnya pada Lucas, lalu pergi menaiki tangga untuk menuju kembali ke kamarnya. Rencana Lisa, ia akan kembali ke bawah ketika adik bungsunya itu sudah pergi dari rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara
Fanfiction[Siwon X Yoona X Chanyeol X Lisa X Lucas] Cuman keluarganya Pak Siwon Suhendra yang ada aja ceritanya. started : 16 Juni 2021 finished : -