Kalau Kata Papih, Awas Kualat

1.2K 132 1
                                    

Di siang hari ini, Chandra sekarang sedang bersama ketiga temannya yang lain. Biasa, nongkrong. Khas mahasiswa yang sering nongkrong santai di cafe hits. Ngobrolnya kalau engga tentang seputar kegiatan di kampus, ya cewe. Omong-omong Chandra sendiri sekarang sudah punya pacar, baru banget jadian malah. Namanya Irene. Kalau kata anak kampus, Irene tuh udah jelmaan aphrodite. Saking cantiknya. Tapi teman-temannya sudah menebak bahwa Chandra dan Irene tidak akan bertahan sampai seminggu.

Lihat saja.

"Gaya aja selangit jadian sama si Irene, paling buat dimainin" Sean berkomentar setelah Chandra menceritakan tentang perjadiannya dengan Irene. Komentar Sean itu mengundang gelak tawa teman-temannya yang lain, termasuk juga Chandra. Ah, kecuali Dion. Cowo itu memang kalem, gak banyak komentar apalagi bertingkah.

"AHAHAHA tau aja lo sob" Chandra menepuk dada Sean yang duduk di sebelahnya sambil tertawa "lagian nih, si Irene tau-tau aja gue playboy begini masih aja mau. Yaudah gue ladenin"

"Heh! Lo tuh gak kapok-kapok kali ye jadi playboy, adik perawan lo tuh curhat mulu ke gue, katanya dia nanti yang kena karmanya. Kata papih lo juga awas kualat!" ini si lambe biang gosip, langganan tempat Lisa curhat, namanya Baeki. Jangan salah sangka, dia cowo, bukan cewe. Emang namanya aja yang unik.

"Santai aja, gue gak bakal biarin adik gue deket-deket sama cowo yang gak bener"

"Pret! Kalau Lisa di deketin sama cowo dihalang-halangin mulu sama lo atau gak si curut. Sekalinya yang deketin Jaeffrey si alim kampus juga lo halang-halangin kan" Curut yang dimaksud Baeki tidak lain tidak bukan adalah Lucas.

"Sekali-kali lah Chan, biarin adik perawan lo pacaran. Seenggaknya nyicip" ini Kai yang berkata, cowo yang sering dipanggil item sama temen-temennya.

"Nyicip-nyicip nanti ujung-ujungnya Lisa sakit hati gua gak terima lah sob"

"Sendirinya juga sering nyakitin anak orang, sosoan gak terima" Dion akhirnya mengeluarkan suara setelah daritadi hanya memperhatikan sambil menyesap kopinya. Chandra memberengut, Dion itu kalau udah berkomentar rasanya sepedes makan 20 cabe gendot. Pedessss banget cyin.

Sean tertawa karenanya, Chandra kemudian mengacak-ngacak rambut Sean geram. Gak di rumah, gak sama temen. Terus aja dia yang dipojokkan.

Bel di pintu cafe berdenting, disusul oleh sapaan selamat datang dari pelayan cafe. Baeki yang memang duduk menghadap pintu masuk dapat melihat siapa yang baru datang. Segera Baeki menepuk meja cepat sambil matanya mengarah ke dua orang yang baru saja duduk dan memesan makanan. Kening Chandra berkerut, ada apa sih pikirnya. Mata Chandra kemudian mengarah ke arah yang sama dengan Baeki. Begitu juga yang lain.

Entahlah apa yang dirasakan Chandra saat ini, melihat Irene bersama dengan seseorang bernama Sujonggo Holland. Singkatnya Suho, cowo blasteran jawa-belanda. Mereka berdua kelihatan sedang bermesra-mesraan. Chandra hanya menatap datar kedua insan tersebut.

"Mampus, kualat kan lo, jadinya lo deh yang dimainin" Karena ucapan Baeki semua orang tertawa, kecuali Chandra tentunya. Cowo itu menatap tajam keempat sahabatnya, bahkan Dion yang datar itupun ikut tertawa juga.

"Rese lo pada"

Chandra akhirnya beranjak dari tempat duduknya, lalu menghampiri Irene dan Suho. Cewe yang katanya jelmaan aphrodite itu terkejut saat melihat presensi menjulang Chandra sedang tersenyum kepadanya. Irene tentu saja gugup. Ketahuan basah gini.

Keluarga CemaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang