Love hehehe

828 64 12
                                    

" Suke, bangunn!!! "
Naruto terus mengguncang tubuh Sasuke tapi tidak ada hasilnya. Ia merenggut kesal. Helaan nafas yang entah keberapa kalinya, Naruto akhirnya bangkit dari ranjang. Ia tidak peduli lagi suaminya itu mau bangun atau tidak. Sekarang ia harus mengurus si kembar yang pasti sedang merengek di dalam kamar mereka karena tidak membantu menyiapkan keperluan sekolah di hari pertama mereka ke sekolah dasar.

Kaki tan yang sudah menapaki lantai dan bergegas untuk melangkah, terbang ke udara karena tarikan kuat pada tangan kanannya. "Uaaahhhh.... "

Naruto jatuh kembali ke ranjang dengan dua lengan kekar yang memeluk pinggangnya. "Suke, kau pura-pura tidur ya.. "

Tidak ada jawaban. Naruto yang sudah sangat kesal mencubit keras pinggang Sasuke. Dengan santai, Sasuke membuka matanya dan mengucapkan kata-kata yang penuh dengan makna. "Naru, pelan-pelan bagaimana jika pinggangku terluka dan aku tidak bisa leluasa menggenjotmu lagi."

Dulu Naruto akan merona mendengar kata-kata Sasuke tapi sekarang, rasanya sangat menyebalkan. " Suke aku tidak mencubitmu dengan keras dan ayo cepat  bangun. Anak-anak akan mengamuk, ini hari pertama mereka ke sekolah baru"

"Berikan aku satu ciuman panas, aku akan bangun"

Naruto benar-benar lupa , sejak kapan suaminya yang irit bicara itu jadi banyak bicara apalagi dengan wajah mesum yang setiap detik ia tunjukkan pada Naruto.

"Hanya ciuman saja kan? "

"Iya"

Naruto akhirnya mengalah dan mencium bibir Sasuke. Hanya lumatan kecil saja tapi siapa yang tau Sasuke dengan semangat menyambut ciuman Naruto dengan tangan yang tak bisa berhenti bergerak meremas dada berisi Naruto. "Nghh... Suke.. Su.. dahh.. "

Sasuke semakin berani dan menggerayangi bagian bawah Naruto. Naruto yang sudah naik darah mengambil bantal dan memukul wajah Sasuke berkali-kali.

"Sayang, kenapa kau memukulku? "

"Kau bilang hanya ciuman kenapa jadi kemana-mana"

"Naru kamu sangat sexy. Bagaimana mungkin kau berkeliaran begitu tanpa sehelai pakaian pun. Kau mau menggodaku kan?"

Naruto memerah mengetahui dia sama sekali tak menggunakan pakaian. Beruntung Sasuke memberitaunya. Bagaimana mungkin dia menemui anak-anak dengan keadaan telanjang.

"Bodoh! Cepat bangun kalau tidak malam ini tidak ada jatah"

"Ada jatah lagi? Wah padahal jadwalnya kan tiga hari lagi sayang. Sekarang aku bangun ya biar dapat jatah malam ini" Sasuke segera menggunakan pakaiannya dan keluar dari kamar. Tak lupa dengan seringai mesum.

Naruto langsung cengo. Kenapa ia bisa lupa? Naruto dan Sasuke sepakat membuat jadwal anu anu mereka karena tubuh Naruto yang sedikit melemah sejak melahirkan. Jadi Sasuke yang kelebihan hormon itu (Naruto yang merengek ingin ditunggangi) harus diatur agar tidak kebablasan.

Naruto dengan lesu menggunakan pakaiannya dan menyusul Sasuke.
Anak-anak mereka ternyata sudah duduk di meja makan dengan wajah masam , sebenarnya hanya si bungsu yang seperti itu sedangkan  kakaknya memiliki wajah datar seperti Sasuke jadi tidak terlihat terkecuali untuk Naruto yang mengerti guratan sang anak. Ya tentu mengerti karena salah satu sepiesnya sudah ia taklukan.

"Kaachan dan touchan lama. Nanti Boluto dan niichan tellambat."

"Salahin touchan kalian, susah di bangunin."

"Hn"

Ya begitulah dihadapan anak-anaknya, Sasuke tetaplah Sasuke jika sudah bersama pawang menjadi Suke yang mesum dan bucin.

Menma sang anak sulung menatap Naruto. Naruto yang melihat itu mengusap surai hitam Menma. "Menma, gugup ya? Tidak apa-apa, kan ada Boruto."

Ya Menma jarang mengatakan sesuatu dan lebih memilih menggunakan tatapannya tapi karena insting keibuannya Naruto dapat mengerti maksud Menma. Karena itu juga Menma agak susah bergaul.

"Iya..Niichan gak usah takut, ada Boluto. Nanti Boluto yang ngomong kalau ada yang ngajak niichan bicala. "

"Dasar cadel"

"Ihhh kok malah ngejek Boluto. Kaachan, niichan jahat"

"Hn, tukang ngadu" Boruto semakin merenggut kesal.

"Kan Boruto emang cadel."

"Kok Kaachan gitu? Hueeee"

Naruto tertawa kecil. "Cadel cadel gitu kan Boruto jadi tambah lucu. Nanti juga gak cadel lagi. Nanti Touchan yang ngajarin biar cadelnya hilang"

"Hn"

"Tuh dijawab sama robot Touchan."

Ya itu ejekan untuk Sasuke. Naruto menganggap Sasuke robot karena hanya mengulang kata-kata yang sama. Boruto yang mendengarnya tertawa. Jujur Boruto tidak pernah mengerti maksud "Hn" yang diucapkan Sasuke maupun Menma. Cuma Naruto yang mengerti.

Setelah sarapan , anak-anak diminta untuk masuk ke mobil sedangkan Sasuke seperti biasa akan menjaili Naruto , siapa tau dapat doprise.
"Suke antar anak-anak dulu. Jangan pegang-pegang. " Naruto sedang mencuci piring dan dengan mesranya Sasuke memeluk Naruto dari belakang. Tentu dengan tangan yang sudah nakal , mengusap-ngusap paha Naruto.

"Naru, nanti pelukan dikamar yuk"

"Ish, antar dulu anak-anak. Emang Suke tidak kerja? "

"Libur hari ini. Ambil cuti. Mau cuddle sama kamu sayang"

"Ya udah nanti. Cepet anter dulu an-"

Sasuke mencium bibir Naruto. " Iya, sayang sekarang. Nanti jangan pura-pura lupa cuddlenya"

"Iya iya , dasar Suke cerewet. "

"Bye sayang"

"Hn"

"Kok gitu jawabnya? "

Sasuke terdiam ketika Naruto sudah siap-siap melempar panci yang baru saja ia beli. Kokoh dan tentu saja keras.

"Iya Naru, Aku pergi ya"

Sasuke segera pergi dari sana sebelum terkena amukan. Naruto menghela nafas, ia jadi kangen Sasuke yang dulu. Tapi...
Naruto tersenyum. Apapun Sasuke, Naruto akan tetap mencintainya begitupun Sasuke.

... End🤣

Selingan dulu ya kakk.. Ntaryang cerita bnerannya dilanjut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Power of Love (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang