Makasih untuk semua yang sudah review dan memberi saran agar cerita lebih baik lagi. ㄟ(≧ ◇ ≦ )ㄏ
POWER OF LOVE
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : M (18+)
Pairing : SasuNaru,xxxNaru,dll
Warning : Yaoi, boys love, boyxboy,OOC , typo , Mpreg (?)Yang gak suka ceritanya maupun antiyaoi dimohon untuk tidak membaca ini ●ω●
Uzumaki Naruto : 22 tahun Uchiha Itachi : 28 tahun
Uchiha Sasuke : 24 tahun
Hyuga Neji : 24 tahun
Sabaku Gaara : 23 tahun
Inuzuka Kiba : 22 tahun
Nara Shikamaru : 24 tahun
"Naruto" = pikir
CHAPTER 2" Naruto,Naruto..."
Naruto masih tidak bergerak dan perlahan kelopak matanya menutupi mata shapiernya. Dan semua menjadi gelap. Naruto pingsan. Sasuke melepaskan jaket yang dia pakai dan melampirkannya ke tubuh Naruto. Tak mungkin dia membiarkan Naruto dilihat dengan kondisi berantakan seperti ini. Sasuke membawa tubuh lemah Naruto ke atas punggungnya. "berat sekali" pikir Sasuke. Walau tubuh Naruto kecil siapa sangat berat bagi Sasuke. Sasuke berjalan menuju motor miliknya yang ada di depan gang sambil menahan berat tubuh Naruto.
Sementara itu di salah satu apartemen di tengah kota. Neji dan Gaara mengecek keberandaan Naruto. "Kau menemukannya Gaara?"
"Tidak Neji,dia belum pulang" Apartemen yang terlalu luas ini sangat sepi. Neji dan Naruto hanya tinggal bersama disebuah apartemen di tengah kota untuk memudahkan mereka mencapai lokasi sekolah. Karena tak mendapatkan yang mereka cari ,Gaara dan Neji bergegas meninggalkan apartemen dan melajukan mobil ke jalan raya."Dimana Naru sebenarnya?" Neji dan Gaara terus menyelusuri jalan tapi tetap mereka tak melihat Naruto. Mereka khawatir. Seharusnya Neji,memaksa Naruto atau perlu menyeretnya paksa masuk mengantarnya pulang. Entah apa yang membuat Neji tak pernah bisa tegas kepada Naruto. Walau bukan saudara kandung,ikatan mereka sudah sangat dekat.
Mereka terus mengarahkan pandangan ke jalan yang semakin ramai. Sampai mereka melihat seseorang yang mereka kenal keluar dari sebuah gang sempit dipinggir jalan.
"Itu bukannya Sasuke san?" Tunjuk Gaara. Neji mengarahkan pandanganya ke sebrang jalan. Sasuke keluar dari gang sempit menuju motor sport biru yang sepertinya milik Sasuke. Sepintas terlihat ada sebuah tubuh berambut pirang punggunya."Naru"gumam Neji. Dengan cepat dia memutar mobilnya menyebrang ke sebrang jalan. Neji mematikan mesin mobil dan berjalan keluar mobil bersama Gaara menghampiri Sasuke. "Naru" panggil Neji. Ada raut kesedihan sekaligus khawatir menghinggap wajah Neji melihat kondisi Naruto . Sasuke melihat Neji yang sudah ada di depannya,menyerahkan Naruto. Neji mengendong Naruto ala bridal style dan syok dengan keadaan adiknya. Gaara juga syok melihat keadaan Naruto. Kemeja robek yang masih telihat dibalik jaket Sasuke ,wajah lebam dan sedikit darah disudut bibir Naruto. Raut wajahnya berubah sedih ketika melihat leher Naruto,ada beberapa kissmark disana.
"Apa yang terjadi Uchiha san?" Tanya Gaara
"Dia hampir diperkosa" Neji mengepalkan tangannya kuat. Neji membaringkan tubuh Naruto di bangku belakang. "Kita pulang Gaara" Gaara mengangguk lalu duduk di bangku belakang menjaga Naruto. "Kau juga Sasuke ikutlah bersama kami ke apartemen"
"Hn"
Neji masuk ke dalam dan menjalankan mobilnya. Sama halnya dengan Sasuke menaiki motor sport kesayangannya dan mengikuti mobil Neji dari belakang. Semakin sore keadaan kota semakin ramai apalagi bertepatan dengan jam pulang para pekerja. Tak berselang lama, mereka semua sudah tiba di apartemen dan berada di dalam kamar Naruto.
"Gaara ,tolong ganti pakaian Naru" Gaara mengangguk. Neji dan Sasuke keluar kamar dan duduk di sofa ruagan tamu.
"Kau ingin minum apa Sasuke?"
"Kopi tanpa gula saja"
"Baiklah"
Neji beranjak dari sofa menuju dapur yang bersebrangan dengan ruang tamu. Sasuke mengedarkan pandangannya. Apartemen yang cukup luas menurutnya terdapat tiga kamar disini. Kamar Naruto berada di pojok kanan. Diantara dua kamar sisanya ia yakini kamar Neji. Neji dan Naruto tinggal bersama dari kesimpulan yang dia buat. Walau tidak terlihat luas tapi hangat dan terkesan nyaman. Tidak seperti rumah miliknya. Sasuke hanya tinggal berdua dengan kakaknya tidak termasuk para pembantu di sana. Dia dan kakaknya sama-sama sibuk dan jarang berkempul. Rumah luas itu terasa hampa dan sangat sepi. Neji datang membawa dua cangkir kopi.
"Minumlah Sasuke" Sasuke mengambil kopi miliknya dan meminumnya sedikit. Pahit. Tapi dia suka itu.
"Hn,kau tinggal bersama Naruto?"
"Iya" Seperti tebakannya.
"lalu panda itu?"
Neji menyengit bingung "Panda? Maksudmu Gaara?"
"Hn"
"Dia tidak tinggal disini,kami hanya teman"
"Kalian terlihat dekat"
"benarkah? Aku tak menyangka kau dapat melihat kedekatan kami" Neji tertawa kecil. Lalu Wajahnya berubah sedih.
"Terima kasih Sasuke,kau telah menolong Naru. Aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padanya jika kau tak datang tepat waktu" sambung Neji
"Hn, tak masalah" Sasuke kembali meminum kopinya lagi. Tiba-tiba telintas sesuatu dalam pikirannya. "ada yang mau aku tanyakan"
"silahkan Sasuke "
"Apa dia ......"
"Neji ,Naru sudah sadar" Suara Gaara menghentikan interaksi mereka berdua. Gaara berada di depan pintu dan masuk kembali. Neji bergegas berjalan masuk ke dalam kamar Naruto. Sasuke mengekori Neji. Di dalam terlihat Naruto yang bersandar pada kepala tempat tidur.
"Ne..ji nii"
"Kau baik-baik saja?" Neji duduk di samping Naruto. Pakaian Naruto telah berganting dengan kaos orange yang membuat dirinya semakin manis. Lukanya juga sudah diobati oleh Gaara dengan sangat rapi.
"Aku baik-baik saja Neji nii,Naru haus" Gaara langsung menyerahkan segelas air. Naruto dengan sekali teguk menghabiskan air itu. "Terima kasih Gaara" Gaara hanya menjawab dengan anggukan kecil.
"Syukurlah" ucap Neji lega. Naruto tersenyum kecil. Ia merasa menyesal telah membuat Neji khawatir. Entah kenapa tubuhnya tak bisa melawan dan menjadi lemas tadi. Padahal sebelum-sebelumnya walau tak terlalu bisa bela diri ,ia masih mampu melindungi diri. Sadar ada yang menatapnya, Naruto melihat seseorang bersandar pada dinding dekat pintu. Itu si teme yang selalu mengejeknya bodoh.
"Kenapa si teme itu disini?" Tunjuk Naruto tepat ke arah Sasuke.
"Jangan berkata seperti itu Naru, dia yang menyelamatkanmu"
"Eh?" Naruto tak percaya. "Dia yang menolongku"
Naruto melihat Sasuke lalu tertunduk malu. Ia merutuki dirinya yang bodoh karena tak bicara dengan benar.
Sasuke mengerutkan alisnya. Heran dengan Naruto yang tak mengingat bahwa ia yang menolongnya. Saat itu jelas-jelas Naruto masih sadar dan melihatnya memukul pelaku pemerkosaan itu. "Mungkin dia terlalu syok"
"Etto, Maaf tidak sopan padamu dan terima kasih ne teme maksudku Uchiha san" Naruto menatap Sasuke malu.
"Hn" Sasuke melirik jam tanganya, ini sudah terlalu sore. "aku harus pergi"
"Biar aku antar" Neji berjalan keluar bersama Sasuke.
"Naruto kau kenapa?" heran Gaara melihat Naruto yang terus menggosok lehernya. "aku tidak tau Gaara tapi terasa aneh,bisa aku minta cermin"
Gaara menyadari letak tangan Naruto. Tepat dibagian kissmark. Dengan ragu Gaara mengambil cermin yang ada di atas meja dan menyerakannya pada Naruto. Naruto menyibakkan sedikit kaosnya dan terlihat bercak bercak mereka. Melihat itu Naruto menggaruk lehernya dengan keras.
Gaara kaget melihat tindakan sahabatnya. "Naruto hentikan " Gaara melihat leher Naruto yang semakin merah dan hampir mengeluarkan darah. Naruto tak berhenti dan semakin keras menggaruknya. Gaara bergegas menyusul Neji.
Saat mereka hampir tiba di luar apartemen Neji teringat sesuatu "Sasuke apa yang ingin kau tanya kan tadi?"
Sasuke diam. Ia ingin menanyakkannya tapi melihat kondisi ,mungkin lain waktu. "tidak ada" jawab Sasuke singkat
"baiklah"
Sasuke menaiki motor sportnya.Menggunakan helm dan menyalakan motor miliknya. "Hati hati Sasuke,sampai jumpa"
"Hn" sebuah gumaman yang masih terdengar oleh Neji. Sasuke berlalu pergi,meninggalkan Neji yang masih berdiri. Neji berbalik dan menuju apartemennya yang berada di lantai satu sehingga ia tak perlu menaiki tangga maupun lift.
"Neji" panggil Gaara yang tampak panik di depan kamar Naruto ,Neji mendekatkan diri.
"Ada apa?"
"Naruto terus menggaruk lehernya" Neji kembali masuk ke dalam kamar dan bergegas menghentikan gerak tangan Naruto. Kulit Naruto benar-benar memerah.
"hentikan,Naru"
"tapi Neji nii ,aku tidak mau ada ini" Neji mengerti maksud Naruto. "Gaara ,tolong ambil syal di lemari"
Gaara menyerahkan sebuah syal orange yang cukup tebal. Neji melilitkan syal ke leher Naruto. Setidaknya ini berguna menutup tanda itu hingga hilang. "masalah sudah selesai, lebih baik kau istirahat"
"lalu bagaimana dengan kencannya?" Neji ingin sekali mencubit pipi Naru,kenapa disaat sakit seperti ini masih bisa membahas hal yang tidak terlalu penting.
Neji dan Gaara saling pandang. "itu bisa kita lakukan kapan-kapan Naru"
"tapi kan Neji nii ingin mene..." Neji membengkap mulut Naruto. "Naru kan sudah kukatakan lebih baik kau istirahat,kita bicarakan itu nanti " Naruto menyadari kesalahannya hampir saja dia keceplosan mengatakan rencana Neji. "ah,iya Neji nii" Neji membaringkan tubuh Naru dan menyelimutinya. Perlahan mata Naruto menutup. Gaara dan Neji keluar kamar dan menutup pintu.
"Kenapa kau membengkap mulut Naruto seperti itu"
Neji hanya tertawa garing. "bukan apa-apa" Gaara menatap curiga kepada orang yang ia sukai itu. "Aku lupa" menepuk jidatnya.
"Apa?"
"Aku lupa menjemput dia"
Gaara menghela nafas . Mereka sampai melupakan dia karena mencari Naruto. "Jemputlah dia biar,aku yang menjaga Naruto"
"Terima kasih Gaara" Neji mengacak rambut merah Gaara dan bergegas pergi. Sepeninggalan Neji, Gaara dapat merasakan wajahnya panas dan memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power of Love (HIATUS)
Ficción GeneralNaruto lupa ingatan. Perlahan ingatannnya kembali. Masa lalunya yang begitu menyakitkan ,bisakah dihadapi oleh Naruto untuk ke dua kalinnya? Pairing : Sasunaru . Warning : Lemon,boyxboy,yaoi. Rate : M (18 )