CHAPTER 15

6.8K 459 82
                                    


POWER OF LOVE
Disclaimer : Naruto
© Masashi Kishimoto
Rate : M (18+)
Pairing : SasuNaru,ObitoNaru
Warning : Yaoi, boys love, boyxboy,OOC , typo , Mpreg (?),Lemon,OC

Yang gak suka ceritanya maupun antiyaoi dimohon untuk tidak membaca ini

●ω●

Chapter 15

Naruto berlari cepat ke arah bangku putih di bawah pohon. Seorang anak kecil terlihat sedang makan es cream disana. Naruto yakin itu adalah Menma,anaknya.

"MENMA" Teriak Naruto mengalahkan suara angin. Menma menoleh ke belakang dan melihat kaasannya berlari dengan wajah khawatir. "Kaachan..."

Dengan nafas yang ngosngosan Naruto berdiri di depan anaknya. "Menma kau kemana saja? Kaasan dan Sasuke mencarimu"

"Tadi Menma beli es cream. Gomen membuat kaachan dan Sasuke touchan khawatir"

"Seharusnya kau menunggu kami datang Menma"

"Tapi...kaachan sangat lama...Menma bosan" Menma memasang wajah sendu. Ia tak bermaksud membuat kaasannya khawatir. Ia hanya tak suka lama-lama disekitar sekolah. Entah kenapa akhir-akhir ini banyak anak yang mengganggunya termasuk beberapa orang tua yang menatapnya tak suka. Menma ingin sekali mengatakannya pada Naruto tapi ia tak ingin Naruto merasa sedih.

"Sudahlah dobe... bukankah salahmu juga terlalu lama dandan"

"Aku tidak dandan Suke"

"Tidak dandan? Lalu kenapa pakaianmu berserakan di atas ranjang dan tak biasanya kau memakai parfum hmm?"

"Itu...Kau menyebalkan teme!!" Naruto berjalan cepat,pergi dengan wajah memerah. Naruto memang memilih baju yang akan dipakainya hari ini dengan teliti,itu hanya karena Naruto ingin terlihat menarik di depan Sasuke. Sebenarnya Naruto merasa aneh dengan tingkahnya semenjak ia dinyatakan hamil oleh Tsunade.

"Oi dobe...Kenapa dia menjadi sangat sensitif?"

"Sasuke touchan mungkin karena adik Menma"

"Adik?"

Menma menyadari bahwa Sasuke belum mengetahui tentang adiknya. Jadi kaasannya belum memberitau Sasuke? Menma berusaha tenang dan mencari kata-kata yang cepat agar Sasuke tidak curiga.

"Maksud Menma mungkin karena Menma selalu bilang ingin adik pada kaasan. Kaasan jadi sensitif hehe"

"Jadi Menma ingin adik hmm? Tousan akan memberikannya padamu" Sasuke menggendong Menma dan bersama-sama menyusul Naruto.

Menma tersenyum dan mengangguk. "Kau sudah memberikannya Sasuke touchan"batin Menma.

Makan siang mereka bertiga berjalan dengan lancar. Awalnya hanya sekedar makan siang tapi berakhir dengan jalan-jalan sambil mencari buku yang diinginkan Menma. Semua itu tak cukup membuat raut senang menghiasi wajah sang Uzumaki. Wajahnya masih cemberut. Apapun yang dikatakan Sasuke tidak mempan untuk meluluhkannya.

"Dobe...kau masih marah?"Sasuke memeluk pinggang kekasihnya. Aroma citrus menguar sangat kuat dari biasanya. Ia yakin itu bukanlah bau parfum.

"Lepaskan Suke,ada Menma.."

"Tidak sebelum kau berhenti marah padaku"

"Oke...aku tidak marah padamu Suke. Sekarang lepaskan aku,aku harus masak makan malam."

"Benarkah?"Tangan Sasuke bergerak turun. Dengan lembut dielusnya perut Naruto yang masih datar. Kontan saja Naruto mengerang. Bayi didalam perutnya seakan merespon sentuhan Sasuke

Power of Love (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang