POWER OF LOVE
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Rate : M (18+)
Pairing : SasuNaru,ObitoNaru
Warning : Yaoi, boys love, boyxboy,OOC , TYPO , Mpreg (?),Lemon,OC,MAKIN GAJE,Yang gak suka ceritanya maupun antiyaoi dimohon untuk TIDAK MEMBACA ini (KALAU MASIH BACA,AKU TENDANG BOKONGNYA NARUTO #EH)
●ω●
Chapter 19
Suara gebrakan meja mengejutkan seorang wanita di depan meja. Ponsel ditangan kanan digenggam kuat. Raut wajahnya benar-benar tak bersahabat. "Bagaimana bisa Menma diculik, Shikamaru?"
"Seorang pria datang dan membawa Menma pergi. Tenanglah Sai. Ia meminta kita atau lebih tepatnya Sasuke datang ke dermaga hari ini"
"Dermaga?"
"Ya,aku akan mengabarimu lagi nanti"
"Baiklah"
Sambungan telepon terputus. Sai menyadar pada kursi kerja. Pekerjaannya sangat banyak, untuk pergi tidur beberapa jam saja ia tak bisa. Sai ingin menyerahkan semua pekerjaan ini pada seketarisnya tapi wanita di depannya saat ini mengatakan semua pekerjaan ini butuh penanganan langsung darinya. "Sai sama saya harap anda bisa tetap ada di kantor hari ini" ucap sang seketaris yang hanya ditanggapi diam oleh Sai. Sang seketaris menghela nafas dan keluar dari ruangan.
"Naru..." Nama itu selalu membayanginya. Sai sangat merindukannya. Entah dimana Naruto dimana sekarang. Ia berharap pemuda itu baik-baik saja
.
"Naru, berhentilah menyiram ,sudah waktunya makan siang" teriak Iruka dari dalam rumah.
"Sebentar lagi paman Iru" jawab Naruto.
Naruto menyiram bunga-bunga dipekarangan milik Iruka sejak pagi. Naruto tak bisa tidur semalaman. Foto Menma yang ia temui di depan pintu membuat Naruto tak tenang. Menma terikat dikursi diruangan yang gelap. Naruto bisa menduga jika Menma diculik.
Saat ia berhasil kabur mereka menculik anaknya. Obito sungguh tau kelemahannya. Setiap pergerakan Naruto seakan diawasi bahkan Obito tau dimana dia berada sekarang. Obito sangat licik. ia tidak langsung menangkapnya tapi memancingnya untuk menyerahkan diri. Hari ini di dermaga jam 4, itu yang tertulis di balik foto Menma.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Bagaimana jika sarapan dulu Naru?"
Naruto menoleh ke belakang. Iruka mengambil penyiram tanaman agar Naruto tidak menyiram lagi. "Sarapan dulu Naru, matahari semakin naik. Apa yang sedang kau pikirkan?"
Naruto hanya diam. Ia ingin mengatakan pada Iruka tapi bagaimana jika Iruka ikut terlibat seperti halnya Utakata. "Aku hanya merindukan Sasuke dan Menma"ucap Naruto sambil mengelus perut. Iruka yang melihat itu,menyadari perut Naruto yang membuncit.
"Naru,apakah kau sedang hamil?"
Naruto bersemu merah. Kepalanya mengangguk,mengiyakan. Iruka tak bisa berkata apapun. Apa semua Uchiha tak bisa menahan nafsu birahinya hingga membuat Naruto sampai hamil secara menerus. Iruka memikirkan kemungkinan terburuk. Jika Naruto mengingat masa lalunya, apa ia masih akan mengelus perutnya yang memiliki darah Uchiha lagi.
"Lain kali katakan pada Sasuke untuk memakai pengaman"
Wajah Naruto kembali memerah. "Iya paman Ir- Nghh..akhh" Naruto mencengkram perutnya. Tiba-tiba rasa sakit menyerang. Sangat sakit. Tubuhnya hampir saja terjatuh jika saja tidak ditangkap Iruka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Power of Love (HIATUS)
General FictionNaruto lupa ingatan. Perlahan ingatannnya kembali. Masa lalunya yang begitu menyakitkan ,bisakah dihadapi oleh Naruto untuk ke dua kalinnya? Pairing : Sasunaru . Warning : Lemon,boyxboy,yaoi. Rate : M (18 )