•1•

5.8K 335 3
                                    

DUGH!

"Sialan!.. Kenapa Sisi bikin cerita begituan sih?! Anjing banget tu keluarga Dewatara. Mentang-mentang punya anak unggulan yang kecil ditelantarin, disiksa pula. Bangsat! Pen gue bejek-bejek tu si Sisi lon*te, bikin cerita kagak ngotak."

Remaja bernama Artaraya Tyotera itu dibuat jengkel oleh novel fiksi buatan sahabatnya yang ia baca tadi. Bahkan memukul meja saking kesalnya.

Novel itu masih berbentuk pdf, karena Arta disuruh untuk menjadi pembaca Beta. Yaitu pembaca sementara sebelum diterbitkan.

"Novelnya jelek banget gila. Harus protes nih! Gak pantes terbit, apaan isinya bawang semua."

Arta mengotak-atik handphone bermerek apel kegigitnya.

Anda.
|Asu

Sisinchan.
|Lho.. mas?
|Why? Kok marah aku kan gak selingkuh 😱

Anda.
|Najis
|Novel lo jelek.

To the point sekali anak pungut ini.

Sisinchan.
|ENAK AJA JELEK DIMANA ANJAY! ITU GUA BIKIN SEDIKIT DIBUMBUI REALITA ASAL NYAHO AJAHH!!!

Anda.
|Masa tokoh utamanya mati?!
|Cerita apaan kek begitu? Gosah diterbitin. Ora pantes

Sisinchan.
|Mas!! aku sakit hati 😭 kenapa kamu sebut anak-anak kita jelek?!
|Tega kamu mas tegaaaa~

Anda.
|Bacot sisinting 🙈😘

Sisinchan.
|Besok kita harus rapat tentang anak kita!

Anda.
|G

Sisinchan.
|too 👨‍❤️‍💋‍👨

Keesokan harinya, Arta benar-benar protes pasal novel milik teman sengkleknya Caecilia Amerta. Biasa dipanggil Sisi.

"Kalo gak lo paksa, gue ogah baca novel 'murahan' lo itu."

"Hoho~ anak mnyt ini melunjak ternyata, lo kali yang murahan baby.." sisi sengaja mengejek Arta dengan panggilan baby,

Siapa suruh dirinya mengkritik pedas novel kebanggaannya? Tak tahu kah bahwa sisi membuat novel itu dengan sepenuh imajinasi yang menguras energi.

"Jangan panggil gue gitu bangsat! Geli dih." gertak Arta.

Sungguh dia bukan bayi lagi! Lihat bahkan dirinya punya bisep dan fourpack. Walaupun sedikit lembek.

Jangan ngejek!

"Iya deh yang geli awkwkwkwkwk"

Remaja manis itu mendengus. Ia tahu sisi mengejeknya tapi tak ambil pusing.

Sedari tadi mereka ngobrol dikantin. Arta memiliki satu teman lagi bernama Ziola Delano. Biasa dipanggil Zio. Arta dan kedua sahabatnya terkenal biang rusuh, walaupun sisi perempuan, tapi jangan tertipu dengan wajah lugunya. Karena di otak kecilnya selalu tersimpan ide-ide aneh nan menakjubkan.

Sekarang masih pagi, belum masuk kelas. Arta dan Sisi masih menikmati jajan pagi.

"Si Zio kemana dah? Biasanya paling rajin masuk." tanya sisi.

Arta bergidik acuh. "Telat kali-

"WUIHHH Brother Sister! Dah pada nyarap aja pagi-pagi. Ngopi ngapa ngopi suguhin gua"

PLETAK!

"Aduh!"

"Berisik nyet."

Zio meringis, kepalanya dijitak Arta. Sakitnya gak main-main! Emang gada akhlak bungsu Tyotera ini. Baru sampai kena sambat.

"Asu lo Ar! Sakit ni anjay"

"Bodoamat"

"Pagi-pagi dah kdrt aja klean" sisi menggeleng prihatin.

"Si, minta kentangnya dong" mohon Zio.

"Aelah beli ngapa Zi, lo kaya juga ngarti kenapa sama kemiskinan gue."

"Pelit lu."

"Bodoamat"

Zio tersenyum kecut, sepertinya dia salah pertemanan.

"Anw.. tumben telat Zi?" Tanya Arta.

Zio mencomot potato Arta dan melahapnya, gak punya Sisi Arta pun jadi.

"Biasa~"

Kedua temannya mengerti, mereka menyeringai. Sebentar lagi akan ada konflik di antara sekumpulan makhluk sekolah.

"ARTAAAAAAAA!!!

"BUKAN SAYA PAK HERU! TUH SI ZIO!"

"LARI SU!"

"ANJING KENTANG GUE BELOM ABIS! AWAS PAK NTAR BROJOL JANGAN LARI-LARI!!"

"CAECILIA, KURANG AJAR KAMU!"

Ketiganya lari sambil tertawa keras.

Tidak sia-sia Zio menaruh ember berisi kecebong di atas pintu closet guru. Pak Heru, kepsek yang kena imbasnya.

❄️❄️❄️

"Hiks.. Daddy..."

"Berhenti merengek. Anak sialan."

"Bang-

"Mulut kotormu perlu ku sayat hm..?"



To be continued.

G yakin si ini.. first time bikin cerita transmigrasi begini. Pada suka g si? Lanjut gak? Vote dan komen kl mau ya

Maaf tulisan rada kaku. Amatir lagi hehe

•Semi baku/frontal/typo/tidak lulus sensor.

Original story by; InjuRen

GABYARTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang