20

1.7K 157 5
                                    

TYPO BERTEBARAN!

HAPPY READING GUYS!!!

*****

Reano menatap kaget lelaki di depannya. Sudah lama sekali rasanya ia tidak bertemu dengannya, dengan cinta pertama nya. Ah, lebih tepatnya cinta pertama Khanza.

Reano melihat Raja meliriknya kemudian setelah itu pergi menjauh dari Reano. Reano yang tak mau membuang waktu pun langsung mengejar nya hingga akhirnya Reano melihat Raja sedang duduk di halte sebrang.

Dengan segala rindu yang menumpuk di dadanya, Reano langsung memeluk erat badan Raja. "Maaf Ja, maaf. Aku kangen banget sama kamu." Lirihnya

Raja menatap datar ke arah Reano, dirinya tidak berniat untuk melepaskan pelukannya atau memberontak,
"Kita udah berakhir Rean."

"I know, but i miss you so much.." ucapnya sambil menenggelamkan wajahnya di curuk leher Raja

Raja menyentuh tangan Reano yang memeluk pinggang nya, dengan cepat ia menghempaskan tangan Reano.

"Sudah? Aku udah kasih kamu waktu lima menit untuk peluk aku, dan sekarang waktunya udah habis dan kamu boleh pergi."

"Raja.."

"Maaf Rean, mobil jemputan aku udah datang, terimakasih untuk pelukannya karena sedikit mengurangi rindu aku sama kamu." Ujar Raja lalu masuk ke dalam mobilnya

Sedangkan Reano menatap mobil Raja yang semakin lama semakin menghilang dari pandangan nya

"Ja... RAJA!!"

Hah hah hah hah hah

Reano terbangun dari tidurnya, tadi itu hanya mimpi. Semenjak 5 tahun pergi jauh dari hadapan Raja, Reano selalu terbayang bayang oleh mimpi Raja. Entah itu mimpi tentang mereka yang sedang bercanda, menangis dan masih banyak lagi dan yang paling penting, itu hanya mimpi bukan kenyataan.

Terakhir kali berbicara dengan Raja, Reano paginya langsung pergi menuju kota lain dengan kakak dan Abang nya

Dan Reano sangat sadar bahwa ucapan terakhir Reano kemarin membawa kecewa besar untuk Raja.

Reano menatap lurus ke depan, di sampingnya ada Raja yang melakukan hal sama dengan Reano. Kedua nya diam, tak ada yang memulai pembicaraan. Biarkan mereka menikmati masa masa berdua terlebih dahulu.

"Langit itu indah, sama hal nya kayak kamu. Cuman satu hal yang gak bisa kita lakukan untuk langit, kita gak akan bisa menggapainya." Ucap Raja sambil tersenyum

Reano menoleh dan Raja pun ikut menoleh. Keduanya sama sama saling tatap, sampai akhirnya Reano duluan yang memutuskan pandangannya.

"Lo tau sebenci apa gua sama lo dulu, dan lo juga tau seberapa risih nya gua dulu saat lo selalu berusaha untuk dekat sama gua. Itu gak mudah buat gua jalanin hal yang kayak sekarang, mencintai lo, nyaman dengan lo dan selalu rindu sama lo. Itu semua gak pernah kepikiran sama gua.." ujar Reano dengan lirih

Itu sebenarnya perasaan Reano asli. Reano dulu memang sangat risih dekat dengan Raja dan kemudian timbulah rasa benci di dadanya. Tapi tak jarang juga Reano asli sering merasa kangen dengan Raja saat Reano menjalankan olimpiade ke kota lain.

"Setelah gua udah ngerasain nyaman, cinta dan rindu sama lo, masalah besar dateng tiba tiba. Gua marah, bahkan sampai nangis. Gua bingung, setelah tau kebenaran kayak gitu, gua gatau harus lakuin apa lagi sekarang Ja." Ucap Reano ngelantur

Ya ngelantur. Pikirannya kosong, ia cuma menyuarakan isi kepalanya saja.

Raja mengepalkan tangannya, berusaha untuk tidak memeluk tubuh Reano. Mulai sekarang, dia harus mencoba untuk tidak melakukan kontak fisik dengan Reano, semoga saja berjalan dengan baik.

what is love? [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang