🏫5🏫

120 18 5
                                    

5.  Pengganggu

.
.
.
🌼🌼
.
.
.

"Nah Ken, kenalin ini Dira." Amel mengenalkan Dira yang berdiri di sisinya.

Lelaki yang mengenakan kemeja soft blue dipadukan dengan kaos oblong putih juga celana levis yang menutupi jenjang kakinya itu menatap Dira dengan menyunggingkan senyum lebar.

"Calon pacar lo nih." Kata Amel lagi, berbisik.

Ken menjulurkan tangan kanannya. Ia berkata, "alangkah lebih baiknya kita berkenalan. Siapa namamu cantik?"

"Dira," jawabnya singkat setelah menjabat tangan Ken.

"Nama yang cantik, persis seperti orangnya yang cantik." Ken memuji, meninggalkan kesan manis dengan mengecup singkat punggung tangan Dira. Lengkungan senyum dibibirnya semakin melebar. Diakhir, Ken menambahkan dengan mengerling hanya dengan sebelah mata saja.

"Alay!" Dira mencetus jijik. Ia menarik tangannya cepat yang kemudian mengelap punggung tangannya pada baju Amel.

Ken melongo tak percaya. Ia sampai menganga saking terkejutnya. Niat hati ingin membuat calon gebetannya itu terkesima malah Ken yang  dipermalukan.

Amel menyikut cepat perut Dira. Ia menatap Ken dengan kekehan kaku. "Hehehe... Dira bercanda kok. Dia emang suka bercanda. Iya kan?" Amel melotot, meminta Dira mengiyakan.

"Iya, gue emang suka bercanda." Ucap Dira.

"Kalau gitu kalian nikmati kencannya ya. Gue mau pergi dulu." Ujar Amel pada keduanya.

"Have fun," Amel berbisik di telinga Dira. Lalu ia cepat-cepat lari dari pandangan dua manusia tersebut.

❤️❤️❤️

"Tumben kali kau ajak ku ke mall. Kau mau traktir ku kah?" Chandra bertanya saat keduanya sudah masuk ke dalam mall yang cukup ramai.

Ini hari minggu, tentu hal yang biasa tempat seperti mall dipenuhi banyak orang entah untuk sekedar me time, hang out bersama teman, ataupun jalan dengan kekasih.

"Enggak. Kamu kalau mau beli sesuatu beli aja sendiri." Rayyan menjawab. Kepalanya kembali celingak-celinguk memperhatikan jejeran berbagai toko seperti mencari sesuatu.

"Dih, anjir!" Chandra tersentak kaget. "Kau ajak aku ke sini untuk apa kalau gak kau traktir?" Tanyanya seraya menarik tangan Rayyan, meminta penjelasan.

"Cuma temenin aku aja."

Chandra memicing curiga. Jawaban temannya itu tak membuat Chandra puas. "Jangan bilang kau mau nge-date sama aku?" tudingnya dengan berbisik.

"KAU SUKA AKU?!" Refleks, Chandra memekik. Suaranya yang meninggi menarik atensi pengunjung lain untuk menengok ke arah mereka.

Rayyan membelalak terkejut. Spontan saja, tangan kanannya melayangkan tabokan kencang di sebelah pipi Chandra. Cukup kencang hingga suara tabokannya itu terdengar renyah.

"Jangan sembarang kalau ngomong. Aku masih suka cewek." Seloroh Rayyan kesal.

"Ya maap, habisnya lo tiba-tiba ngajak gue ke mall, kan gue jadi curiga." Kata Chandra dengan mengusap-usap bekas tabokannya.

Satu helaan napas keluar dari bibirnya yang sedikit terbuka. Rayyan mengatakan, "aku ngajak kamu ke sini karna mau minta bantuan kamu buat buntutin Dira."

"Untuk apa?" Chandra mengernyit. Seketika dahinya bergelombang sambil otaknya bertanya-tanya.

"Dira lagi nge-date, jadi aku berinisiatif buat buntutin dia."

RAYDIRA: What Are We? [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang