0.4 worries

543 78 3
                                    

𝙳𝚘𝚗'𝚝 𝚏𝚘𝚛𝚐𝚎𝚝 𝚝𝚘 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚝𝚜, 𝚌𝚑𝚒𝚗𝚐𝚞-𝚍𝚎𝚞𝚕 (っ◔◡◔)っ ♥

“Imo, kau yakin Yerim sudah melupakan apa yang diucapkan dari putri sulung Ahn—Eunbi?” tanya Irene mewakili rasa penasaran adik-adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Imo, kau yakin Yerim sudah melupakan apa yang diucapkan dari putri sulung Ahn—Eunbi?” tanya Irene mewakili rasa penasaran adik-adiknya.

Bukan rasa penasaran. Lebih tepatnya, perasaan takut dan cemas yang bercampur jadi satu.

Bagaimana jika Yerim mengetahui semua yang mereka sembunyikan selama ini? Bagaimana reaksi Yerim Setelah kebohongan yang selama ini mereka tutup rapat-rapat. Apakah Yerim akan bereaksi seperti dulu lagi? Apakah Yerim akan melakukan tindakan-tindakan seperti dulu lagi?

Pikiran mereka terlalu kalut. Mereka tak ingin itu sampai terjadi lagi. Bukankah sudah cukup keadaan kacau dimasa lalu? Lantas kenapa sekarang kembali lagi kekacauan dan membuat Yerim merasa dipermainkan?

Apa tidak cukup kenangan buruk itu terus menghantui keluarga mereka? Selama ini rasanya begitu menyesakkan dada. Dimana mereka harus berpura-pura baik-baik saja. Dimana mereka harus kembali bangkit dan berjuang melupakan rasa sakit.

Belasan tahun mereka hidup dengan kepura-puraan. Sampai semua orang menganggap mereka adalah seseorang yang kuat dan berlapang dada. Orang-orang selalu iri atas kesuksesan keluarga Jung. Keluarga mereka selalu berhasil dalam urusan apapun. Keluarga mereka selalu berhasil mengatasi masalah yang begitu rumit.

Padahal, Kenyataannya tidak seperti itu. Dimana, mereka sebagai yang tertua harus mengorbankan cita-cita mereka demi membuat hidup yang termuda nyaman dan baik-baik saja. Terkadang, mereka harus mengorbankan waktu kebersamaan demi terjaminnya masa depan yang cerah. Demi mempertahankan label keluarga Jung yang paling dijunjung tinggi oleh semua orang.

Semua orang menaruh rasa iri dengan mereka yang hidupnya selalu terlihat terjamin dengan kemewahan dan kekuasaan. Jika semua orang tahu akan pengorbanan dan perjuangan mereka yang begitu melelahkan. Apakah mereka tetap akan iri dengan kehidupan Jung?

Imo?” panggil Lisa yang tidak sabar mendengarkan jawaban dari Bibinya yang hanya diam sambil mengamati mereka semua.

“Lisa berhenti berbolak-balik seperti itu. Kepalaku pusing, Lisa. Sudah cukup masalah ini membuatku pusing. Jangan kau tambah lagi,” Sunggut Sooyoung yang melihat Lisa berjalan tak tentu arah dari tadi.

Lisa berhenti sebentar, lalu menoleh menatap Sooyoung yang kesal padanya. “Aku tidak peduli, kau pusing atau tidak, Unnie.” Lalu Lisa melanjutkan lagi berjalan bolak balik dalam ruangan itu untuk menghilangkan rasa gelisahnya dan rasa takutnya.

“Sudah, jangan ribut.” Sooyeon menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah Sooyoung dan Lisa yang setiap harinya seperti anak kecil yang selalu meributkan hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.

𝗧𝗵𝗲 𝗧𝗿𝘂𝘁𝗵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang