0.7 Keanehan.

422 68 1
                                    

https://kitabisa.com/campaign/reveluvuntuktapanuli

Nih, ayo buruan donasi. Jika terhalang dana. Ngak apa-apa. Kalian bisa ikut membantu dengan share link ini ke teman-teman kalian ya! 💞

Oh, iya jangan lupa vote dan komen. Sama satu lagi, jangan lupa streaming ayang seulgi 28 reasons MV dan Blackpink Shut down.

Yerim memberengut kesal, seharusnya, acara sudah mulai lima menit yang lalu.Tetapi, terpaksa tertunda karena dirinya yang lupa membawa MacBook dan perkakas yang lainnya. Untung saja tidak ada petinggi yang marah kepadanya, Yerim tak tau pasti, mereka yang enggan marah karena tidak berani macam-macam dan berurusan dengan keluarga Jung atau pun memang tidak mempermasalahkan hal itu.

Tadi, sebenarnya, yerim sudah sampai dilantai bawah. Tapi ia terpaksa kembali keruangannya saat menyadari ia lupa membawa MacBook yang berisikan rencana-rencana yang akan ia lakukan untuk kemajuan sekolahnya yang akan datang.

Pipinya terasa kaku karena sepanjang perjalanan dari ruangannya ke bawah Ia terus tersenyum membalas sapaan dari adik tingkatnya. Mereka terlihat terlalu mengagumi Yerim. Dan dia tidak nyaman akan itu.

Mungkin, jika orang lain yang selalu mendapatkan pujian dan tatapan kagum seperti itu akan merasakan senang, tetapi tidak dengannya. Yerim bukanlah seseorang yang suka dipuji atau seseorang yang mengaguminya.

Karena, sejujurnya, ia hampir tidak pernah mendapatkan pujian dari Unnie-nya atau bahkan dari keluarganya, Yerim pun tak ingat dengan masa kecilnya, apakah orangtuanya pernah memperhatikan dan memuji perilakunya atau tidak. Yerim tak ingat, jadi ia tak terbiasa menerima perlakuan itu.

Seperti sesuatu yang canggung dan asing baginya. Bahkan, Yerim terkadang merasa agak tidak nyaman diperlakukan seperti seseorang yang sempurna tanpa cela.

Dan semenjak itu dia tidak terlalu nyaman jika ada yang memuji, mengagumi. Karena, Yerim hanya berpikir bahwa itu hanya basa basi saja. Atau ingin dekat dengannya.

Semua orang menoleh menatap Yerim yang datang dengan tergesa-gesa sambil mendekap MacBooknya dan sibuk memperbaiki letak microphone yang berada dipipinya. Yerim mendongakkan wajahnya, lalu tersenyum kepada mereka semua.

Yerim mengatur pernapasannya agar lebih tenang. "Maaf, aku terlambat. Tadi, aku lupa membawa MacBookku." Yerim menundukkan tubuhnya sebagai rasa permintaan maafnya karena sudah membuat mereka menunggu.

Sebagian dari mereka ada yang tersenyum memaklumi, sebagian lagi ada yang memberengut kesal karena telah menunggu. Ada juga yang tak peduli dengan kehadirannya.

Yerim mengetuk-ngetuk head mic yang belum menyala dengan baik. "Apakah yang di belakang dan diujung sana mendengar suaraku?" tanya yerim sambil menunjuk ke arah pojok belakang.

Yerim tersenyum kecil saat mereka dengan kompak menjawab pertanyaannya. Lalu, ia menekan tombol on pada MacBooknya. Hari ini, Yerim akan mempresentasikan beberapa hal yang akan dilakukan untuk ke depannya. Seperti, prestasi yang akan ia lakukan yang terbaik demi sekolahnya.

Beberapa dari mereka penasaran bagaimana kinerja dari bungsu keluarga Jung. Karena, beredar isu jika Yerim sangat tidak kompeten dalam hal yang serius seperti ini. Walaupun, ia termasuk lihai dalam melindungi orang lain. Tetapi, tidak dengan mematuhi aturan yang ada.

𝗧𝗵𝗲 𝗧𝗿𝘂𝘁𝗵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang