Chiang Mai

1K 76 4
                                        

Mentari pagi telah menyapa, deru suara mesin mobil mebelah jalan kota yang masih amat lengang itu.

Hanya keheningan yang mengisi perjalanan pagi ini.

Satu manusia yang masih setia melamun menghadap ke luar jendela mobil dengan sesekali mengusap halus perut yang masih rata Itu.

" New " sapaan pelan membuatnya tersadar seketika.

" Mau cake" diterimanya cake pemberian sang ayah, memakan dengan amat pelan, sorot mata yang tak berubah membuat Nammon menghela nafas pasrah.

Bertepatan dengan matahari persis di atas kepala. Mobil Mercedes Benz terparkir apik di halam sebuah rumah minimalis.

 Mobil Mercedes Benz terparkir apik di halam sebuah rumah minimalis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat dua pasangan tua sedang berdiri dengan senyum merekah.

" Sing sayang ayok bangun kita sudah sampai" mencoba membangunkan si bayi besar dengan telaten.

Semua keluar dari mobil tersebut dengan si aktif berada dalam gendongan papa Nammon.

Di sambutnya mereka dengan suka cita.

" Selamat datang cucu cucu nenek" new langsung saja di peluk erat oleh nyonya Choi

" Lihat lah won cucuku sangat menggemaskan" mencubit pipi gembul milik new, membuat new meringis ngilu.

" Hey tak lihat kau nek tua itu cucuku kesakitan".

" Apa kau bilang ? Kau yang tua " .

" Sudah sudah ayok masuk aku sudah capek ini mengendong bayi besar yang tak ingin turun dari tadi ".

" Aouww apa ini singa kecil kita, sini biar kakek gendong".

" Hey pak tua, apa kau kuat? Aku tak mau ya setelah ini kau minta pijit".

" Hey sayang kau tak lihat otot ku masih kencang ".

" Sudahlah ayah ibu mari kita masuk dulu".

Semuanya masuk kedalam rumah yang tampak sederhana dan bersih itu.

" Hey kau mau bawa cucuku kemana, ayo kesini kita makan dulu, pasti kalian lapar kan ".

Nyonya Choi menggiring semua nya menuju meja makan yang sudah tertata berbagai macam jenis hidangan yang sangat menggiurkan itu.

" Papa tulun "  singto berlari semangat menuju meja makan, melihat ayam goreng kesukaan tanpa sopannya langsung mencomot dan memakan dengan amat semangat.

Semua terkekeh melihat kelakuan si aktif, Gulf tanpa banyak bicara mengendong dan mencium pipi bulat itu bertubi tubi.

" Aouww pi gup belhenti" sing itu sebal jika Kakak kesayangannya sudah begini.

" Hey bayi ku, kenapa kau menggemaskan sekali".

" Phi new bolehkah aku menikahi sing sekarang juga " terlihat gemas sekali gulf dengan kesayangannya itu.

" Coba saja Kalau dia mau ".

" Sing sayang mau nikah sama phi? Nanti phi gup belikan saham KFC biar sing bisa puas makan ayam ".

" Sing mau ayo menikah" semua terbelak mendengar penuturan si polos satu ini.

" Hey tidak tidak putra ku masih kecil Gulf ".

" Aowww paman tenang saja Gulf bisa mengurus semuanya".

" Sudah sudah ngobrolnya di lanjut nanti sekarang mari makan".

Semua makan dengan khidmat termasuk singto yang anteng di pangkuan kak gup kesayangannya itu.

******
Pukul empat sore Gulf dan mild berpamitan untuk pulang kebangkok, singto yang mendengar Kak gup kesayangan akan pulang pun nangis kejer tak mau di tinggal.

" Ndak boyeh pulang hiks phi gup hiks".

" Sttt sayang nya phi, phi harus pulang kasihan Mae pho di rumah tak ada teman, phi janji nanti akan kesini bukan begitu Tante mild". Mild mengangguk pelan.

" Hiks phi gup".

" CK banyak drama ".

" Baik Kita pamit dulu ya kek nek paman".

" Hati hati bawa mobilnya Gulf, awas kalo sampe mild lecet".

" Iye iye ah tenang aja paman".

Setelah kepergian Gulf dan mild Nammon mencoba menenangkan sang anak yang masih menangis kejer.

" Sttt sudah sudah , kalo sing berhenti nangis papa bakal aja sing mancing besok, apa sing mau?".

" Mancing?". Mengerjapkan kedua bola mata indahnya membuat Nammon begitu gemas.

" Huum kita mencari Ikan, apa sing mau?".

" Mau sing mau mencari ikan nanti di masak ya papa ".

" Tentu saja, baik sekarang mari sing mandi biar papa mandikan ya habi itu makan oke " singto mengangguk kepal lucu.

Beralih ke pria manis yang sedang duduk menghadap ke luar jendela kamar yang berisikan beberapa tanaman hijau.

Tok tok tok

Ketukan pintu membuat new segera mengalihkan perhatiannya.

" Sayang ini nenek, apa boleh masuk?".

" Masuk saja nek tak di kunci pintu nya".

Yoona berjalan pelan menuju sang cucu yang masih betah memandang keluar jendela.

" Sayang, apa ada masalah ? Kau bisa membaginya dengan nenek ".

" Aku tak apa nek ".

" Kau tak pandai berbohong sayang ku".

" Benar nek aku tak apa hanya sedang bingung kenapa aku laki laki bisa hamil huft"

" Itu namanya anugerah sayang,".

" Apa nenek tak merasa aneh melihat pria tulen seperti Ku bisa mengandung?".

" Kau tau ini merupakan sebuah keajaiban kau mendapatkan anugerah yang belum tentu orang lain punya, kau tak aneh tapi kau istimewa sayang ".

" Jadi berhentilah berfikir yang tidak tidak ".

" Sekarang kau mandi ini sudah sore, kasihan nanti anakmu bisa kedinginan ".

" Benarkah nek ".

" Tentu saja makanya cepat mandi habis itu kita makan oke" new mengangguk dan berjalan perlahan menuju kamar mandi.

Segini dulu ya

Maaf kalo gaje

Gulfsing???

Jangan lupa vote dan komen

Retak (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang