"Ada siapa Fi di luar. " tanya Fahri.
"Gak ada siapa siapa kok di luar." Jawab Alfi sambil kembali duduk.
"Lo seriusan Fi mau pacaran sama Aan.?" Tanya Fahri masih tak percaya.
"Emg kenapa.? Ada masalah ya.?"
"Yaa masalah lah Fi, gimana enggak coba. Secara gitu Aan itu sodara nya Fahri. Mana bisa Fahri terima." Jawab kelvin.
"tapi bukan nya karna Aan itu sodara nya Fahri, jadi dia udah tau tentang Aan ya." Sambung wilis.
"Yaa gak tau juga sih, tanya ajah sama anak nya langsung." Jawab kelvin.
"Ri, gak bisa yaa.?" Tanya Alfi kepada Fahri dengan penuh harap."Itu akan membuat hati gue semakin sakit Fi." Batin Fahri berkata.
"Emmp.. lo beneran suka sama Aan.?" Tanya Fahri untuk memastikan.
"Iya. " jawab Alfi sambil menganggukan kepala nya.(Fahri menghela nafas sejenak dan berkata.)
"Oke dech." Jawab Fahri.
"Ri, lo serius ngizinin Alfi buat pacaran sama sodara lo." Tanya kelvin sedikit menentang.
"Iya vin. Gue cuma gak mau D'brownies hancur." Jawab Fahri.
"Ohh... Fahri maksih banget yaa atas restu mu." Ucap Alfi sambil memeluk Fahri."Gapapa dech gue yg sakit asal lo bahagia." Batin Fahri.
"Udah kali jangan lama lama pelukan nya." Ucap kelvin memisahkan pelukan Alfi dan Fahri.
"Kenapa lo.? Cemburu.. liat tuh entar ada yg lebih cemburu lagi." Jawab Fahri sambil melempar pandangan nya kepada wilis.
"Apaan sih lo Ri.? Kenapa lo natap gue kaya gitu." Ucap wilis merasa tidak tenang dengan tatapan Fahri.
"Yaa udah deh.. kalo gitu mulai sekarang kita pacaran yukk Lis." Ucap Kelvin kepada wilis.
"Whatt.?? Secepat itu.??" Tanya wilis bingung.
"Woyy.. kelvin. Lo gak boleh jadian dulu sama wilis." Ucap Alfi sedikit meneriaki kelvin.
"Emg kenapa kelvin sama wilis gak boleh jadian duluan.?" Tanya Fahri bingung.
"Yaa karna peraturan nya harus lo duluan yg jadian sama Rima. Terus habis itu kelvin sama wilis. Entar baru dech yg terakhir gue sama Aan." Jawab Alfi panjang lebar.
"Yaa udah dech terserah lo ajah. Gue mau balik ." Ucap kelvin.
"Ehh.. bro tungguin donk." Ucap Fahri sambil berdiri.
"Fahri, inget lho besok adalah hari pertama lo mengejar cinta Rima." Cegah Alfi sebelum Fahri pergi.
"Iyaa iya bawell. Udah dulu yaa bye." Jawab Fahri sambil berlalu pergi mengejar kelvin.(Alfi hanya menatap kepergian Fahri begitu sama.)
"Lis." Panggil Alfi kepada wilis.
"Apa." Jawab wilis singkat dengan alia yg menaik satu.
"Kita cari makan yukk. Gue laper nih." Jawab Alfi sambil merangkul wilis dan pergi bersama.~SKIP~
(Kemanakah Rima membawa Aan pergi.?)
"Aduhh... Rim, lo mau bawa gue kemana sih.?" Ucap Aan kesal sambil melepaskan cengkraman tangan Rima yg semakin erat.
"Udah dech lo itu gak usah bawel." Jawab Rima ketus.
"iya tapi apa hak lo untuk terus megangin tangan gue kaya gini." Ucap Aan.(Rima hanya tersenyum dan melepaskan.)
"Hehehe... sorry." Ucap Rima meminta maav.
"Lo kenapa sih, liat tuh tangan gue sampe pada merah. Karna di pegangin kenceng banget sama lo." Ucap Aan kesel sambil mengusap-ngusap tangan nya.
"Yaa elaahh.. manja banget sih lo jadi cowo, baru kaya gitu ajah udah ngeluh kesakitan." Cibir Rima.
"Lo tau gak sesakit apa hati gue." Sambung Rima.
"Maksud lo karna Fahri.?" Terka Aan.
"Udah lah lupain ajah." Jawab Rima.
"Lo gak akn pernah bisa lupain rasa sakit itu Rim." Ucap Aan.
"Maksud lo." Tanya Rima bingung.
"Lo gak denger apa yg tadi mereka bicarakan." Jawab Aan.
"Denger, dan mereka mau bikin *D'brownies Couple*." Jawab Rima.
"Lo juga pasti denger kan, kalo tadi Alfi bilang dia yg bakal nyomblangin lo sama Fahri." Lanjut Aan.
"Iya." Jawab Rima singkat.
"Terus sekarang rencana lo apa.?" Tanya Aan.
"Rencana apa.?" Tanya Rima balik.
"Lo gak punya rencana sama sekali.?" Tanya Aan lagi.(Rima hanya menjawab nya dengan gelengan kepala.)
"Hmmp.. yaa udahh lah gue balik dulu. Entar kalo lo udah punya Rencana gue siap kok bantuin lo." Ucap Aan dan berlalu pergi.
(Rima masih saja terdiam memikirkan kata-kata Aan.)
"Rencana.? Rencana apa yg si maksud Aan." Batin Rima bertanya tanya.
"Ohh iyaa." Rima mendapat kan ide untuk Rencana nya.(Saat ia berbalik hendak memberitahukan rencana bagua nya ini kepada Aan. Aan malah sudah pergi.)
"Akh.. sh*t. Kemana pergi nya si Aan ya.?" Ucap Rima kesal.
"Yaa udah lah yaa whatever dia mau pergi kemana juga, bukan nya tadi dia udah bilang kalo dia mau bantuin Rencana gue ini." Lanjut Rima."Tunggu pembalasan gue yaa cewe manja. Gak lama lagi lo bakalan ngerasain Rasa sakit di hati gue ini." Batin Rima berkata.
~SKIP~
"Hay An.''sapa Rima menghampiri Aan di taman kampus.
"Ohh.. hay juga Rima." Sapa Aan juga dengan senyuman yg indah."Hmmp.. senyuman nya bener bener 'mempesona'." Batin Rima.
"Woyy.. lo kenapa ngelamun aja.?" Tanya Aan sambil membuyar kan lamunan Rima.
"Ehh.. Emmp.. enggak kok." Jawab Rima salting.
"Ohh.. terus lo ngapain kesini.?" Tanya Aan lagi.
"Lo sendiri lagi apa di sini.?" Jawab Rima balik bertanya.
"Emg nya lo gak liat gue lagi ngapain." Jawab Aan sambil memperlihat kan notebook nya.
"Ohh.. lagi ngerjain tugas." Ucap Rima.
"Yaa seperti yg lo liat aja. Ehh.. tapi kok tumben lo pagi pagi gini udah nyariin gue.? Ada apa emg nya.?" Tanya Aan sambil menutup notebook nya.
"Ohh.. itu, jadi gini An, gue udah dapet rencana." Jawab Rima dengan senyuman.
"Rencana.?" Ulang Aan.
"Iya." Jawab Rima.
"Rencana apa.?" Tanya Aan makin penasaran.
"Sini gue bisikin." Ucap Rima sambil membisikan sesuatu pada Aan.(Aan hanya mengangguk-anggukkan kepala nya sebagai tanda mengerti.)
"Oke. Gue bakal bantu rencana lo ini Rim." Ucap Aan.
"Oke thanks." Jawab Rima sambil memeluk Aan.
"Tapi ini cuma pura pura doank kan." Tanya Aan memastikan.
"Emg kenapa.?" Tanya Rima menyelidik.
"Yaa.. takut nya entar lo malah hanyut sama perasaan lo sendiri." Jawab Aan.
"Maksud nya, gue bakalan suka gitu sama lo." Terka Rima.
"Yaa mungkin ajah." Jawab Aan.
~SKIP~
)/▔□▔)/▔□▔)/▔□▔)/