Suamiku Gangster Sekolah 2 [Sudah Terbit]

30 - Kecewanya Marvel

Siap baca part 28?

Spam komen 'SGS 2 Kaptenz!' untuk next chapter!

Oh iya, hari ini adalah hari open PO Novel Suamiku Gangster Sekolah season 1 batch 3 lhoo! Info lebihnya bisa kalian cek di instagram Kaptenz juga grub KaptVa ER 1712 Aircraft ya😍

Jangan lupa ikutan 🖤🔥

__Happy Reading__

Rendi terbangun dari tidurnya karena merasakan kebas di tangan kanannya, saat kepala Rendi menoleh ke arah kanan. Matanya menangkap wajah damai Nefa yang tidur di atas tangannya. Rendi tidak kaget saat bisa tidur dengan Nefa dalam keadaan telanjang.

Rendi juga tidak menyesal telah bercinta dengan Nefa, semenjak miliknya masuk ke dalam vagina Nefa sejak saat itu juga kesadaran Rendi kembali. Awalnya ia tidak ingin melanjutkan permainan, namun saat melihat wajah Nefa. Rendi meneruskan, tidak peduli jika ia di cap menjadi cowok brengsek, toh kata brengsek sudah tersemat padanya semenjak ia dijebak tidur dengan Katara.

Bercinta dengan Nefa adalah hal paling Rendi inginkan, perasaan senang memenuhi kepala Rendi tadi malam. Merasakan tubuh mereka menyatu dalam surga dunia membuat Rendi gelap mata hingga menggempur Nefa sangat lama. Tak ada penyesalan sedikit dalam benak Rendi. Cowok itu sudah sering mengalah dan saat ini Rendi tidak ingin mengalah lagi tentang Nefa.

Rendi mendekap Nefa. Perlahan, bibir tebalnya mendekat ke arah kening Nefa dan menciumnya lama. Menyalurkan rasa sayang yang dari dulu tidak pernah berubah. Sudah berapa kali Rendi di buat jatuh cinta dengan cewek di pelukannya ini?

Terlalu sering bahkan hampir setiap detik, jika Rendi memang memiliki kesempatan untuk bersama dengan Nefa, maka Rendi akan menggunakan waktu dengan baik agar bisa menikmati waktu bersama dengan cewek yang sangat iya sayangi ini.

Nefa bergerak di pelukan Rendi, matanya perlahan membuka dan memperlihatkan mata coklat terang yang sangat mempesona. Rendi hampir tenggelam di mata coklat itu sebelum Nefa mendorongnya kuat hingga tubuhnya menciptakan jarak dengan tubuh Nefa.

"Rendi!" Nefa berteriak keras, matanya memandang tidak percaya ke arah Rendi yang terlihat bertelanjang dada.

"Nefa, kamu yang te-"

"Apa kita ngelakuin itu?" Mata Nefa melotot kaget, cewek itu terkejut saat melihat bukan Marvel yang memeluknya seperti biasa, melainkan Rendi. Nefa juga kaget karena melihat tubuhnya telanjang di balik selimut.

Samar-Samar ia mengingat kejadian semalam, kejadian yang membuat diri Nefa lepas kontrol hingga harus terpaksa mengkhianati Marvel. Penyesalan memang selalu datang di akhir. Buktinya Nefa sudah sangat menyesal atas apa yang sudah terjadi antara dirinya dan Rendi.

Mata Nefa menatap dengan sendu ke arah Rendi, Kapten basket itu tidak bersalah, saat Rendi melakukannya. Rendi dalam keadaan tidak sadar. Jadi, Rendi tidak pantas di salahkan.

"Rendi, aku tau kamu gak sadar, aku gak ba-"

"Aku sadar! Aku tidurin kamu dalam keadaan sadar! Bukan mabuk, bahkan aku menikmati itu tadi malem!" Rendi memotong ucapan Nefa dengan cepat. Tak ingin Nefa salah paham.

"Apa?"

Rendi menghela nafas. "Aku tau aku salah, maafin aku. Tapi, aku emang sadar tadi malem. Tepat pas aku masukin kamu, aku gak mau berhenti! Aku pengen milikin ka-"

Plak!

Sebuah tamparan keras melayang ke arah pipi Rendi, rasa panas dan nyeri itu membuat Rendi menutup mata dan mengepalkan tangan kuat. Dia pantas mendapatkan ini.