beautiful battery

6 3 0
                                    

Kaki kecil gadis itu melangkah menjauhi gedung yang menjulang tinggi tempatnya berkerja. Sudah seminggu ini ia disibukan dengan kontrak dengan artis ternama untuk menjadi back dancer dalam video klip mereka. Tidak sulit namun lumayan menguras tenaganya, karena harus merangkap sebagai manager tim dancer agensi, sekaligus menjadi dancer. Belum lagi syuting yang dilakukan berulang kali agar mendapat hasil gambar yang memuaskan. Kakinya terhenti di trotoar menunggu lampu lalu lintas berubah menjadi merah agar ia bisa menyebrang. Namun atensinya teralihkan pada seseorang lelaki yang sedang melambaikan tangannya diujung jalan sana. Ia tersenyum melihat lelaki itu masih sama seperti dulu tidak ada yang berubah sedikit pun selalu mampu membuatnya tertawa dengan tingkahnya. Ia berjalan mendekati lelaki tadi berbarengan dengan lampu yang sudah berubah merah.

"Kenapa bisa ada disini?" Gadis itu bertanya kepada lelaki yang tengah berjalan disampingnya sekarang.

"Emm cuman lewat dan kebetulan liat kamu." Bohong, ia sebenarnya sengaja melewati jalan dekat  kantor Celia agar dapat bertemu gadis ini.

Ia tersenyum kecil menampilkan lesung pipi kecil di kedua sisi pipinya.

"Gimana hari mu?" Tanya Eric yang berjalan di depan Celia sambil memasukan kedua tangannya pada saku celana miliknya.

"Cukup menguras tenaga dan lumayan menyenangkan" Rambut hitam yang masih dikuncir tinggi itu bergoyang ke kanan dan kiri menyamakan langkah besar Eric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cukup menguras tenaga dan lumayan menyenangkan" Rambut hitam yang masih dikuncir tinggi itu bergoyang ke kanan dan kiri menyamakan langkah besar Eric.

"Menyenangkan?"

"Emm, aku satu project sama artis ganteng, dia manis banget waktu ngomong." Binar mata coklat itu membuat Eric terpaku dan enggan melepaskan tatapannya untuk menatap mata bulat Celia.

Hanya dengan melihat senyuman gadis ini mampu menyembuhkan rasa lelahnya seharian ini. Benar, Celia seperti pengisi daya baginya. Tentu saja ia mengisi daya secara diam-diam tanpa diketahui oleh gadis itu.

"Shhh, kayaknya aku harus ngadu ke pacar galakmu itu." Lelaki itu menggoda Celia kemudian tertawa licik.

"Ishh kalian berdua tuh sama aja, nggak bisa liat aku bahagia sedikit aja sama cowok ganteng." Celia memukul lengan kekar Eric.

Eric mengaduh karena mendapat pukulan maut dari gadis disampingnya ini.

"Hoho liat lengan bapak Deano Erichan Saputra, sekarang udah kekar. Kayaknya sih udah cocok gendong calon istri ke pelaminan nih." Celia tersenyum kemudian menaik turunkan kedua alisnya, mengejek Eric.

"Gendong calon istri ya?. Okey aku gendong kamu aja sekarang mumpung si Hilan lagi keluar kota." Belum sempat tertangkap lengan kokoh Eric.

Gadis itu lebih dulu lari dengan kencang meninggalkan sahabatnya yang berkacak pinggang kesal karena ia membahas tentang pernikahan kepada Eric yang sampai saat ini memilih untuk menjomblo.

•••

Mereka saat ini duduk disebuah kafe dekat apartemen Celia, setelah aksi menjahili Eric yang berujung membuat lelaki itu kesal dan merajuk meminta Celia agar mentraktirnya satu cup americano dingin.

trapUloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang