“Kok bisa-bisanya ya gue ngomong gitu sama Yeonjun?” sambil meremat tali tas gendongnya, Karina berjalan keluar kelasnya. “Dia kan lagi galau, malah gue amuk. Ah elah, gara-gara perut nyeri mulut jadi nyablak gak ada rem gini.”
Pas sudah berada di ambang pintu, ia langsung nyeropot lagi ke dalam gara-gara di depan kelas XII IPS 2 sana ada Yeonjun sama Chaewon yang sedang berdiri di dekat tiang.
“Chae, itu cees lo kenapa bisa jadian sama Si Soobin sih?”
Oh, rupanya Yeonjun tengah mengintrogasi Chaewon. Karina yang kepo menguping dulu di posisinya. Sejenak ia heran juga, itu cowok suaranya keras sekali sampai-sampai kedengaran jelas sampai sini.
Dasar siluman toa!
“Ya bisalah! Sama-sama jomblo juga.” jawab Chaewon, Yeonjun mengerutkan jidat merasa ada yang janggal.
“Bentar! Bukannya Si Soobin itu pacarnya Si Giselle ya? Terus Si Kazuha yang katanya juara balet sekabupaten itu juga di ke manain?”
“Elo itu baru keluar dari goa atau gimana sih?! Soobin sama Kazuha kan udah jadi mantan dari classmeeting tahun kemaren. Kazuha mergokin Si Soobin beliin es boba buat Giselle, mereka putus. Terus Si Soobin jadian sama Si Giselle, tapi putus juga bulan kemaren.”
“Gitu ya?”
“Iya!”
Yeonjun meringis prihatin mendengarnya. Tragis, cuma perkara es boba doang sampai putus begitu. Dia pun lanjut misuh-misuh.
“Kenapa Si Soobin malah pacaran sama gebetan gue sih? Di luar prediksi BMKG banget tahu gak? Kenapa gak sama elo aja gitu?”
“Kok jadi gue sih?!” tanya Chaewon sambil nunjuk dirinya sendiri, dan reaksi itu cowok malah cengar-cengir sambil menaik-turunkan alisnya jahil.
“Halah, gak usah jaim di depan gue. Dikira gue gak tahu apa? Elo juga naksir Si Soobin kan? Pas gue nyolong LKS Geografi lo di kolong meja buat nyontek essay, gue lihat tuh di halaman belakangnya ada gambar lope alay segede gaban terus tulisannya Soobin Forever. Ciyeee...”
Panik, Chaewon auto refleks menerkam dan membekap mulut toa Yeonjun. Jangan sampai rahasia ini sampai ke telinganya Yunjin. Ia dan Yunjin itu teman dekat, duduknya juga sebangku. Nanti yang ada mereka malah canggung karena ketahuan naksir cowok yang sama.
“Diem gak lo?!”
“Hmmppphhh... Hmmppphhh... Lephasshwin mhwulut ghuweh...”
“Gue lepasin tapi lo kudu janji dulu jangan pernah ember ke orang lain masalah ini. Perasaan gue ke Soobin itu cuma masa lalu, sekarang gue udah ikhlas kok. Kan gue udah move on, gak kayak lo!”
Yeonjun yang sudah tak tahan dengan bau semriwing kripik jengkol di tangan Chaewon itu mengangguk. Mana kata-katanya juga menohok sekali pas di akhir.
Begitu lepas, langsung saja ia meraup udara sebanyak-banyaknya. Eneg soalnya.
“Hhhh... Hhhh... Terus kenapa elo gak laporan sama gue kalau Yunjin pedekate sama Si Soobin, Chae? Kalau gue tahu kan gue bisa lebih ngegas lagi mepetnya.”
Chaewon senyum. Sebenarnya Yeonjun itu tipikal cowok yang setia. Hatinya keukeuh pada satu cewek yang dia suka, yaitu Yunjin. Cuma mulutnya saja yang sering terbang kepada Sakura, Karina, dan yang lainnya.
“Yeonjun, maaf nih kalau gue ngomong kayak gini. Emangnya elo gak capek ditolak terus?”
Yeonjun tidak menjawab. Kalau ditanya capek, serius ia juga capek. Ia juga ingin pindah ke lain hati. Apalagi Yunjin sudah jadi milik orang lain, dan menikung sama sekali tidak ada di dalam kamus hidupnya.
Cewek masih banyak keles! Hellaaaaaw...
“Sekarang gue tanya deh! Cewek yang sering mondar-mandir di pikiran lo akhir-akhir ini siapa?”
“Karina.”
Nah!
Jawaban spontan yang tak disadari itu kontan membuat Yeonjun geger sendiri. Chaewon tersenyum aneh, dan apa kabar Karina di sana? So pasti dia dag dig dug der dor jedar jedor.
“Hahaha... Udah gue duga. Elo sama Karina emang ada apa-apanya. Ciyeee...”
“Ih, nggak! Gue keceplosan tadi.”
“Keceplosan itu biasanya ngungkapin kejujuran dari lubuk hati terdalam lho! Jawaban lo barusan udah jelas, tinggal dipertegas aja.”
“Chae, g-gue sama Karina itu—”
“Tuh, kan! Tuh, kan! Elo salting, mana gagap pula. Hahaha... Yakin sih, elo emang ada something sama dia. Cuman elonya aja mungkin yang belum nyadar. Gue pulang duluan ya? Bye!”
Chaewon langsung kabur, sementara Yeonjun kini kramang-kremeng tak jelas gegara pipinya tiba-tiba jadi panas.
Jujurly, Karina memang sering lewat bahkan hinggap di pikirannya akhir-akhir ini. Pokoknya setelah diciye-ciyein itulah. Parahnya ia sering senyum-senyum sendiri kalau hal itu terjadi. Seperti sekarang ini.
“Karina? Elo ngapain? Lagi ngumpet?”
Karina terkesiap karena Sakura tiba-tiba menyapanya. Yeonjun pun menengok ke sebelah kanan. Memang ada Sakura di ambang pintu kelas XII IPS 4, dan apa tadi katanya? Karina lagi ngumpet?
Setelah Sakura pamit pulang, Yeonjun langsung berjalan menuju kelas itu. Benar saja ternyata, Karina sedang berdiri di dekat pintu dan terlihat ketar-ketir. Antara grogi dan takut diciye-ciyein.
“H-hey? Kok b-belum pulang? Perut lo u-udah mendingan?” tanya Yeonjun dengan segenap kegagapannya.
Karina mengangguk kaku. “M-mendingan kok.”
Krik! Krik! Krik! Krik!
Hening. Sama-sama salting. Yeonjun mengusap tengkuknya, sementara Karina malah sibuk menunduk memperhatikan tali sepatunya yang ternyata amat dekil.
“K-kalau masih agak nyeri, nanti di rumah dikompres anget aja. Biasanya abis itu suka mendingan.” kata Yeonjun penuh perhatian.
Akhirnya Karina mendongak. “Kok elo bisa tahu hal kayak gituan?”
“Emak gue kan cewek, Rin. Sedikit banyaknya gue tahu.”
“Oh, kirain lo juga pernah ngalamin?”
“Ngawur lo! Gue cowok, ya kali datang bulan?”
Karina tertawa pelan dan alhasil Yeonjun tambah deg-degan. Ia baru sadar kalau cewek di depannya ini memang cantik sekali. Astaga, ke mana saja ia selama ini?
“Eumm... Yeonjun, soal gue yang ngebentak lo tadi pagi. Maaf ya kalau celetukan gue udah nyinggung perasaan lo. Gara-gara nyeri perut omongan gue jadi lepas kendali gitu.”
“Gak apa-apa. Omongan elo gak salah. Gue aja yang cemen banget jadi cowok. Gue udah baik-baik aja kok.”
“Syukur deh kalau gitu. Gue mau pulang dulu.”
“Hati-hati ya?”
Karina mengangguk, dan entah lupa atau bagaimana dia langsung jalan saja keluar kelas. Alhasil ciye-ciye itu langsung heboh lagi seperti di awal-awal.
“CIYEEEEEEEEEEEEE...”
Pas sudah sadar, otomatis langkahnya terhenti saat itu juga. Yeonjun buru-buru menyusul, dan entah sedang kesambet jurig mana dia malah meraih pergelangan tangan Karina.
“CIYEEEEEEEEEEEEE...”
Karina tambah panik sekaligus syok. “Yeonjun, apa-apaan lo?! Lepas! Mereka makin heboh!”
“Rin, gue tahu elo gak nyaman sama gosip kita yang beredar. Gimana kalau mulai hari ini kita nyamanin aja?”
“M-maksud lo?”
“Lo mau ciye beneran gak sama gue?”
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Ciyeee... || YeonRina [END]
Humor[COMPLETE] [YEONJUN x KARINA] Yeonjun dan Karina, berawal dari ciye candaan ujung-ujungnya jadi ciye beneran. highest rank : [05/03/24] - #1 yeonrina [04/03/23] - #1 yoojimin [19/11/22] - #1 choiyeonjun [10/12/22] - #1 kpoplokal [04/03/23] - #2 kari...