Balas Dendam•
"Kau yakin tempatnya di sini? Kumuh sekali."
[Name] mengerutkan dahi. Matanya menyorot tajam bangunan tua di depannya. Di sekeliling bangunan, banyak barang-barang tak terpakai. Kemudian, matanya berhenti saat melihat pintu yang tertutup rapat.
"Saya sudah memastikannya berkali-kali, Nona. Dan saya berani bertaruh dengan nyawa saya sendiri. Bahwa dia tinggal di sana."
"Ada berapa orang?" [Name] menggengam erat sebuah senjata panjang yang sedari tadi ia genggam. Mereka berkomunikasi lewat chip kecil yang tersumbat di telinga kanan.
"Sekitar 10 orang, Nona." Terdengar suara berisik. Berupa ketikan keyboard yang beradu cepat. "4 orang sedang bermain kartu, 2 orang berkeliling bangunan, 2 orang menjaga pintu ruangan khusus dan sepertinya dia ada di ruangan itu, Nona."
"Ugh. Baiklah. Aku akan segera bergerak." [Name] menghembuskan napas. Berusaha meyakinkan diri untuk tak kabur dari takdirnya.
"Apa Nona yakin tidak butuh bantuan? Saya khawatir Nona kenapa-kenapa."
"Kau tak usah khawatirkan aku, Kira." [Name] mulai mencari 2 orang yang berjaga diluar.
"Tapi Nona, saya akan tetap mengirim seseorang untuk membantu, Nona!" ujar Kira yang tak kalah keras kepala.
"Sialan. Seharusnya aku tak mengizinkanmu datang ke Korea." [Name] tertawa kecil. "Kau tau 'kan, Kira? Aku bertahan hidup karena dia. Maka kalau aku mati setelah membalas perbuatannya di masa lalu, aku tidak akan menyesal."
[Name] menghela napas. "Bahkan aku mati-matian menguasi berbagai bela diri untuknya. Hal yang aku benci... mau tak mau, aku pelajari."
"Nona..."
"Setidaknya... aku tak ingin kalian terluka karenaku. Aku tak ingin kehilangan lagi untuk yang kedua kalinya. Kira, kalau aku tak kembali." [Name] menghembuskan napas, seraya menatap langit yang berawan. Terbitlah sebuah senyum paling tulus di bibir ranumnya. "Jagalah mereka."
[Name] membuang chip ke sembarang arah, membiarkan Kira mengomel atas kelakuan nekatnya. Sejurus kemudian, kakinya berlari dan memanjat tembok kokoh yang cukup lumayan tinggi.
Target pertama, 2 orang yang tengah berjalan ke arahnya dengan santai, tanpa menyadari akan ada bahaya menimpa diri mereka. Kepala [Name] menunduk, mengawasi gerak-gerik sang lawan. Setelah dirasa posisi mereka pas.
Gadis itu terjun dengan sembelih pedang yang siap menghunus sang lawan. Pedang itu mengarah tepat di leher. Cairan merah kental langsung membasahi tubuh penjaga itu, bahkan sampai mengenai wajah [Name].
KAMU SEDANG MEMBACA
TA | Lookism x reader!
Fanfictionʙ ᴇ ғ ᴏ ʀ ᴇ ➝ | s t o r y | ➝ ᴛ ʙ I'm, aftermath. [Tidak sepenuhnya mengikuti alur, tapi tetap mengikuti] 𝗡𝗢 𝗣𝗟𝗔𝗚𝗜𝗔𝗧 - 𝗣𝗟𝗘𝗔𝗦𝗘! Jangan lupa tinggalkan jejak. 17+ ───────────────────── ⋆⋅Ω⋅⋆ ── 🅖 Fanfiction • Webtoon • Action • Life ...