• 07 - Janji

1.8K 283 58
                                    

Janji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Janji

"Cepat katakan, hal penting apa yang kau maksud?"

[Name] melipat tangannya di dada. Sorot matanya berubah tajam ketika Seongeun mengelus pipinya yang meruam.

Beberapa menit lalu, Seongeun mencegat [Name] yang baru saja keluar dari toko Yeonhee. Setelah itu, menyeretnya pergi ke sebuah gang yang sepi. [Name] yang awalnya berontak menjadi diam dan menurut karena Seongeun berkata akan berbicara hal penting padanya.

Mau bagaimana lagi? [Name] juga ingin tahu, apa yang akan dikatakan laki-laki itu untuknya. Namun, Seongeun hanya diam saja seraya menatap [Name] begitu dalam.

"Apa-apaan kau, lepas!" [Name] menjauhkan tangan Seongeun yang malah digenggam erat oleh laki-laki itu. "Kau ini kenapa, sih? Aku tak mengerti denganmu!"

Seongeun tersenyum tipis. Kemudian mengacak-acak rambut [Name]. Ia sangat menyesal karena telah menyakiti gadis itu. "Maaf. Aku benar-benar minta maaf dan tolong. Jangan membenciku."

Kelakuan Seongeun sungguh tak bisa [Name] prediksi. Tadi saja, laki-laki itu dengan berani menamparnya, sekarang malah dia bersikap manis seperti gula.

Menghembuskan napas, [Name] berkata pelan, "Aku memang tak suka sikapmu yang keterlaluan. Apalagi kau membuat Kakak-Kakak, menjadi sedih dan tertekan, tapi aku yakin. Kau pasti punya alasan bersikap seperti itu, 'kan?"

Seongeun mengelus kembali pipi [Name]. Ia merasa gadis itu bisa mengerti dirinya, tidak seperti orang lain. "Apa yang harus aku lakukan agar kau tak membenciku, [Name]?"

"Aku tak membencimu, tapi aku hanya marah padamu."

"[Name]?" Seongeun mematung mendengar perkataan [Name]. Ia sangat takut, takut jika gadis kecilnya itu menjauhi dirinya.

"Yah~ Apa pun yang terjadi." [Name] berkata ragu, takut Seongeun menjadi sensitif dan memukulnya. "Kalian itu teman. Meski aku tak yakin, tapi setidaknya tolong jangan bersikap kasar pada perempuan. Kau tak akan keren jika menyakiti perempuan. Itu saja cukup. Maka aku tak akan marah lagi padamu."

[Name] menepuk-nepuk lengan Seongeun membuat laki-laki itu tersenyum manis dan mencium pipi [Name] yang terkena tamparan darinya.

"Terima kasih, [Name]. Aku akan mengingatnya!" Sekali lagi, Seongeun mencium tangan [Name] lembut. "Soal pembicaraan kita waktu itu, aku harap kau tak melupakannya. Karena aku sangat serius dengan ucapanku."

"Hah?" [Name] menatap punggung Seongeun yang mulai menghilang dari pandangannya. "Pembicaraan yang mana?"

"Pembicaraan apa, bocah?" celetuk Gimyung yang muncul entah dari mana.

"HUAH! Jangan mendekat!" teriak [Name] lantang. "Tetap di situ dan jangan pernah melangkah, walau hanya sejengkal!"

"Kau ini kenapa sih, bocah?" Gimyung berkata bingung.

TA | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang