05 - Shiro Oni

1.3K 268 16
                                    

Park Jonggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Park Jonggun

Lenguhan pelan, keluar dari bibir ranum seorang gadis yang terbaring di atas kasur. Netra yang tersembunyi itu mulai menampilkan keindahannya.

[Name] mengerjapkan mata, menyesuaikan cahaya yang menerobos masuk melalui jendela balkon yang terbuka. Tiba-tiba rasa nyeri menyerang, mengejutkan gadis itu yang masih belum sepenuhnya sadar.

"Huah, sakit!" teriaknya.

"Kau sudah bangun, bocah?"

Dengan wajah terkejut, disertai keringat dingin di sekitar pelipis. [Name] menoleh ke asal suara. Ia bahkan sudah berpasrah diri jika melihat hantu di siang hari. "Kau? Sedang apa di sini?"

Mata [Name] memandang penuh selidik pada laki-laki yang bersandar di ambang pintu. Sedetik kemudian, pipinya memerah karena melihat hal-hal yang tak senonoh yang ditampilkan laki-laki itu padanya.

"Hei. Kemana bajumu? Kau sangat mesum ya. Cepat sana, pakai bajumu!" teriak [Name] dengan mata tertutup rapat.

Seolah melupakan satu hal penting. [Name] mendadak terduduk, seraya meraba-raba dirinya sendiri. Melotot kaget, [Name] menggertakkan gigi menahan emosi yang meluap sampai ke ubun-ubun.

"Kau... kau... apa yang kau lakukan pada tubuhku, sialan?" [Name] loncat dari atas kasur dan memasang kuda-kuda untuk bertarung. Meski pada akhirnya, ia meringis karena tubuhnya masih belum pulih.

"Ugh. Tubuh lemah, sialan. Kenapa ini sakit sekali! Padahal aku hanya bergerak sedikit," gerutu [Name] kesal.

"Tulang rusukmu patah dan bahumu terluka. Bahkan kulitmu terkena sayatan senjata. Itupun kalau kau ingat."

"J-Jadi?" Dengan tubuh gemetar, [Name] memeluk diri sendiri. Entah menahan sakit atau menahan emosi. "Kau yang mengobati lukaku dan mengganti bajuku?" ujarnya terbata-bata.

"Entahlah," cueknya disertai bahu yang terangkat.

"SIALAN!" [Name] melesatkan tinju yang dengan mudah di tangkis oleh laki-laki itu. "Apa-apaan kau, seenaknya memegang tubuhku tanpa izin?!"

"Kenapa mau marah? Aku sudah bersabar diri dan sebaik mungkin merawat orang sekarat."

"T-Tetap saja itu tak sopan!" sangkal [Name] tak mau kalah. "Aku merasa kotor karenamu tau!"

"Kalau kau masih ingin marah. Maralah pada dirimu sendiri, jangan melampiaskannya ke orang lain."

"Kau menyebalkan! Enyah sana dari hadapanku!" [Name] mendorong kuat laki-laki bermata unik itu dari kamarnya, lalu menutup pintu sekeras mungkin.

Apa-apaan tadi. Kenapa dia dengan santainya berkata seperti itu padanya? Seolah tubuhnya ini tidak ada harga dirinya. [Name] langsung mencari kaca fullbody dan memperhatikan seluruh tubuhnya dari ujung kaki, hingga kepala.

TA | Lookism x reader!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang