3

3.1K 260 21
                                    

"Isshhh" Zee meringis pelan sambil memijit mijit kepala nya. Rasa sakit nya tidak berkurang tapi malah semakin menjadi jadi. Rasa nya kepala Zee saat ini benar benar mau pecah. Zee mencoba bangkit dari duduk nya dan berusaha untuk berjalan ke luar.

"Zee, kamu baik baik saja?" Tanya Max yang baru saja tiba di ruangan Zee

"Kepala aku sakit banget Max" Ringis Zee

"Ya sudah aku bawa ke dokter ya"

"Hhmmm" Angguk Zee. Max membantu Zee berjalan keluar menuju parkiran.

"Foei" Panggil Max

"Khab khun"

"Kamu awasi kantor, Zee akan saya bawa pulang. Segala keperluan dan kepentingan kantor, tinggal kamu kirim ke email nya Zee"

"Khab khun"Jawab Foei

"Ayo Zee" Max kembali menuntun Zee menuju parkiran.

Skip.

Max dan Zee baru saja tiba di rumah sakit, Max kembali membantu Zee berjalan menuju ruangan dokter.

"Pelan pelan Zee"

"Hhmmm, aku bisa Max"

"Ok". Tiba butuh lama bagi mereka berjalan, Zee dan Max tiba di ruangan Dokter tersebut.

Tok..tok..

"Masuk" suara dari dalam
Clek..

"Kho thod dok, di depan adalah pasien terakhir anda hari ini"

"Bukan kah seharus nya hari ini Shift saya penuh?" Tanya Nunu heran

"Tidak dok, anda bisa cek kembali jadwal anda"

"Ok, khop kun na. Kamu boleh keluar, dan suruh pasien saya masuk" perintah Nunew

"Khab dok" setelah suster nya keluar, Nunew men cek kembali jadwal nya hari ini.

"Astaga pantas saja, ternyata aku salah lihat" gumam Nunew

"Sawaddi khab dokter" Sapa Max sopan yang diikuti oleh Zee.

"Sawaddi khab, silahkan duduk" Jawab Nunu dan mengalihkan pandangan nya ke arah depan

Deg...

"Diaaaa" Nunew terpaku oleh sosok orang yang ada di depan nya ini. Persis seperti kemaren, Nunew kembali merasakan perasaan aneh ini. Rasa nya Nunew begitu merindukan sosok ini.

"Sebenar nya aku kenapa? Kenapa setiap melihat orang ini, rasa nya aku begitu merindukan dia" Batin Nunew

"Dok, dok anda baik baik saja?" Tanya Max saat melihat Nunew terbengong melihat kedatangan mereka.

"Ah eh khab, mai pen rai. Silahkan duduk, khot hod tadi saya malah melamun"

"Mai pen rai dok" Max dan Zee duduk di depan Nunu

"Jadi Apa keluhan nya?apa yang anda rasakan" Tanya Nunew berusaha untuk tetap tenang

"Bukan saya dok, tapi dia" Max menoleh kearah Zee

"Ayo Zee jawab, apa keluhan kamu?" Ujar Max

Bukan nya menjawab, Zee malah menatap Nunew dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Suara itu? Suara yang mirip di dalam mimpi aku. Kenapa bisa sama? Apa itu hanya sebuah kebetulan saja. Sebenar nya ada apa ini" Batin Zee gelisah

"Mata itu, kenapa rasa nya aku sudah sangat lama mengenal mata itu. Aku kenapa?"

"ZEE, ZEEEE" panggil max

Reinkarnasi(ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang