[2] ✓ Transmigrated into a Parvenu's Ex-wife in the '90s

C407 - 409: "Jangan terlalu khawatir. Mulai sekarang akan lebih baik."

Shu Yan mengingat kepribadian Kakak Kedua dengan hati-hati. Kepribadiannya sedikit lebih kuat dari pemilik aslinya tetapi tidak banyak. Dia tidak akan membiarkan mertuanya berjalan di sekelilingnya. Jika Shu Yan akan membantunya, pikiran Shu Yan adalah membiarkannya meninggalkan keluarga. Dia hanya khawatir bahwa Kakak Kedua tidak akan mau melakukannya.

"Kakak Kedua, jika kamu terus tinggal bersama keluarga itu, bahkan jika aku dapat membantumu kali ini, akan selalu ada waktu berikutnya." Shu Yan memulai dengan itu sebelum dia bertanya, "Apa yang kamu ingin aku lakukan?"

Kakak Kedua menatap Shu Yan dengan tegas. "Perceraian. Saya ingin menjadi seperti Anda. Saya ingin bercerai. Saya akan membesarkan anak-anak saya sendiri. Ada seorang wanita yang tinggal di sebelah kami. Dia bekerja di Kota Yan dan menghasilkan 400 – 500 yuan sebulan. Selama saya mau bekerja keras, saya akan mampu menghidupi diri sendiri dan anak-anak saya.”

Tanggapannya mengejutkan Shu Yan. Dia tidak mengharapkan itu dari saudara perempuannya.

Melihat keterkejutan pada Shu Yan, Shu Li tersenyum pahit dan berkata, “Kalau terus begini, aku dan anak-anakku akan mati. Saya harus melakukan ini untuk mereka, jika bukan untuk diri saya sendiri.”

Keluarga sudah menghabiskan banyak uang untuk mengobati Pingan. Tidak peduli neneknya, bahkan ayahnya mulai kesal ketika melihat Pingan, itulah sebabnya tidak ada yang keberatan dengan saran saudara perempuannya. Saat dia menyetujuinya, dia sudah menyerah pada Pingan. Pingan akan mati tanpa pengobatan. Sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di rumah tanpa sumber penghasilan, Shu Li tidak memiliki wewenang di rumah.

Shu Li menemukan bahwa jika adik perempuannya memiliki keberanian untuk bercerai, lalu mengapa dia tidak bisa? Jika dia ingin mendapatkan pekerjaan, bahkan jika dia hanya menghasilkan 200 yuan sebulan, itu masih cukup untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya. Bagaimanapun, dia tidak mungkin berada dalam situasi yang lebih buruk daripada dia sekarang.

"Apa kamu yakin akan hal itu?" Shu Yan melihat ke atas dan ke bawah Shu Li. Apakah dia juga diambil alih oleh seorang transmigran?

Shu Li merasa merinding karena ditatap oleh Shu Yan. Dia melihat ke bawah pada dirinya sendiri. Dia mengenakan celana yang memudar karena terlalu banyak dicuci dan kemeja lengan pendek yang tidak lagi diinginkan tetangga mereka – itu sangat besar sehingga membuatnya tampak seperti anak kecil yang mengenakan pakaian dewasa. Dia kembali menatap Shu Yan. Shu Yan mengenakan kemeja dan celana panjang yang terlihat mahal, sepatu hak tinggi, jam tangan di pergelangan tangannya, kalung berkilau di lehernya, dan anting mutiara. Jika bukan karena fakta bahwa wajahnya tidak berubah, Shu Li tidak akan pernah percaya bahwa ini adalah adik perempuannya.

Mereka lahir dari orang tua yang sama dan, di masa lalu, adik perempuannya bahkan tidak secantik dia. Melihatnya sekarang, dia tampak lebih muda, lebih cantik, dan kaya. Dia tidak akan mengatakan bahwa dia bisa menyala sebaik yang dilakukan Shu Yan setelah perceraian tetapi, paling tidak, dia harus bekerja keras siang dan malam dan masih belum cukup makan dan bahkan tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. anak-anak.

“Apakah dia akan setuju untuk bercerai? Anda tidak bisa begitu saja bercerai secara sepihak. Jika pria itu ingin menyeretnya keluar, itu bisa memakan waktu bertahun-tahun dan menyeretnya begitu lama tidak baik untuk Anda dan anak-anak Anda.” Shu Yan merasa bahwa perceraian Shu Li mungkin lebih sulit daripada perceraiannya sendiri.

“Dia akan menyetujuinya. Dia sudah memiliki orang lain. Dia adalah seorang janda. Dia hanya akan terlalu bersemangat untuk menyetujuinya jika aku mengungkitnya!” Shu Li tahu selama ini bahwa suaminya telah berselingkuh; dia hanya tidak pernah repot-repot melakukan apa pun tentang hal itu.

“Dia berselingkuh? Itu membuatnya jauh lebih mudah.” Yang perlu dia lakukan adalah melakukan apa yang dia lakukan lagi. Dia bahkan akan bisa memeras sejumlah uang darinya. Kedua anak akan pergi dengan ibu mereka jadi mengapa ayah tidak membayar tunjangan anak?