0.7

134 17 1
                                    





perjalanan tanpa henti terus dilanjuti, hongjoong dan mingi sesekali berganti peran dalam mengemudi. sementara wooyoung terlelap.

dalam mobil sebelah juga sama kejadian nya, san dan yeosang tengah terlelap, san tak juga melepas pakaian nya, bahkan saat tidur ia tetap mengenakan nya.

yeosang disebelahnya telah tertidur pulas, pemandangan yeosang tertidur adalah hal baru bagi san.

dirinya terkadang tak tahan untuk sekedar mencubit pipi itu dengan gemas. pandangan yeosang tidur adalah pemandangan paling menggemaskan bagi san.

beruntung tirai antara kursi pengemudi dan kursi penumpang di belakang tertutup, jadi tak ada yang bisa melihat keduanya.

pagi hari mereka tepat sampai pada kerajaan, semua turun dan hongjoong mengawal san serta yeosang dan wooyoung kedalam kerajaan.

yeosang dan wooyoung tentu terkejut, pasalnya ternyata yang berada didepan nya adalah seorang pangeran dari penerus takhta langsung.

"salam kepada pangeran!" pekik hongjoong dan semua hormat tunduk pada san.

karena kerajaan yang modern, pakaian telah berubah menjadi pakaian modern untuk laki laki, tak ada lagi pakaian serba pusing untuk laki laki, sementara para wanita tetap sama, menggunakan pakaian tradisional.

san berjalan ke ruang dimana orang tuanya biasa berada. ia harus memberi salam. saat san masuk, seorang yang berada di dalam pun langsung di suruh keluar.

"hormat kepada ayah. ibu." ucap san, saat ini yang berada di depan nya bukanlah sang ibu, melainkan istri kesekian sang ayah.

"kenapa sebutan nya begitu?" bisik wooyoung pada hongjoong

"diamlah." bisik hongjoong setengah berteriak.

wooyoung pun langsung diam dan mengikuti apa yang terjadi.

"akhirnya kau kembali, apakah masa hukuman yang telah kuberi menjadikan pelajaran bagimu, san?" ucap pria baya yang diyakini sebagai ayah dari san.

"sudah ayah, san sudah menyesali perbuatan san." ucap san, dirinya tunduk dan terus menerus memberikan sikap hormat.

"siapa yang ada dibelakangmu san?" tanya sang ibu

"mereka adalah teman dari sekolah, san datang membawa mereka agar kalian dapat berkenalan, ibu suri." ucap san

"perkenalkan dirimu." ucap ayah san

"s - saya kang yeosang." ucap yeosang dengan sikap tunduk sama seperti san

"saya wooyoung." ucap wooyoung sambil mengikuti sikap san

"san, kenapa engkau membawa yeosang kemari?" tanya sang ayah

"saya akan memperkenalkan nya secara pribadi kepada ayah." ucap san, dengan begitu hongjoong, mingi dan wooyoung pun keluar, walau wooyoung dipaksa keluar oleh hongjoong.

sementara ibu masih berada di dalam, menunggu ucapan dari san, namun san tak kunjung membuka mulut.

"kenapa tak berbicara?"

"saya hanya akan berbicara secara pribadi kepada ayah dan ibu." ucap san sehingga wanita baya tersebut keluar.

"kenapa kau menyuruhnya keluar?"

"ia tak pernah berhak walau ibu telah tiada, jadi dia tak akan pernah berhak untuk memutuskan hal yang telah ku lakukan sebelumnya." ucap san, tak ada jawaban dari sang raja san pun kembali melanjuti ucapan nya.

The Ring | Sansang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang