0.3

140 20 0
                                    




pagi itu, kala semua orang tengah bersantai di rumah atau berjalan bersama keluarga, san memilih untuk membawa mingi dan hongjoong ke rumah nya. di sana mereka semua bermain dan tentu saja membuat sesuatu yang asik. 

ketiga nya tengah menonton film horor bersama pagi itu. mereka lebih memilih menonton nya dipagi hari karena mereka bergita sama sama penakut, walau lebih penakut mingi dan hongjoong di banding san.

kalau kata san, dia itu hanya kaget bukan takut.

san pun mengundang serim datang untuk nonton, serim yang juga penakut lebih banyak teriak dan mengumpat di balik lengan san. san yang menyadari tentu merangkul serim.

"tenanglah." ucap san

serim tak sanggup lagi untuk berteriak, sehingga dirinya hanya bisa terdiam dan terus menutup mata nya.

film berakhir setelah dua jam berlalu, ke empatnya lalu merebahkan tubuh lelah sehabis menonton film horor.

"astaga, tidak mau lagi aku mengikuti keinginan mu san, film itu benar benar gila." ucap serim

"benar, aku setuju, tak lagi aku mau menonton film seperti itu." timpal mingi

"sudahlah, ayo kita sarapan bersama dibawah." ucap san, ke empatnya itu turun dan menuju ruang makan. serim terus membantu para pelayan lain dan meletakkan piring piring dimeja.

"sudahlah serim, ayo duduk sini ikut sarapan, kalian semua juga harus ikut sarapan." ucap san, para pelayan yang lain pun mengangguk dan mengambil kursi juga duduk bersama dengan san. sekali di suruh mereka semua harus menurut, dan perilaku san membuat mereka nyaman, walau caranya memang sedikit berbeda.

***

selesai acara makan, san, hongjoong dan mingi kembali ke kamar, ketiga nya duduk di balkon rumah san.

"sepertinya pelayanmu terlalu menurut sehingga di suruh makan saja langsung duduk." ucap hongjoong

"aku tak suka ada yang membantah, jika aku suruh sesuatu maka mereka harus melakukan nya, lagipula aku melakukan ini agar mereka tetap sehat dan bugar." ucap san

"kau begitu dekat dengan serim, apa kau yakin kau itu hanya sebatas tuan dan pelayan dengan nya?" ucap mingi

"aku tak pernah menganggapnya pelayan dirumah ini, ia layaknya saudara, aku pernah dititipi orang tua nya, yaitu menjaga serim hingga sekarang, menjadi pelayan adalah alasan, bahkan dia sekolah dan tinggal di kamar atas, tidak dengan pelayan lain yang cenderung tidur di belakang." ucap san

"kau benar benar baik." ucap mingi

"aku bukan orang baik, aku hanya berusaha menepati janjiku pada orang tua serim, apalagi ibu nya serim telah banyak berjasa bagi keluarga kami." ucap san

"kau memang baik san, buktinya kau mau berteman dengan kami."

"mencari teman itu sebuah keharusan, mau latar belakang kalian seperti apapun, aku akan tetap berteman, selama kalian mau berubah." ucap san

"hey, ayo kita pergi ke taman bermain." ajak mingi

"boleh juga." ucap hongjoong

"terserah, aku akan mengikuti kalian." ucap san

"kalau begitu berganti pakaian lah." ucap hongjoong, san pun bangkit dan pergi menuju walk-in-closet miliknya dan kembali keluar dengan pakaian yang berbeda.

saat ini yang san gunakan adalah setelan celana bahan dan kemeja berwarna hitam. tangan nya yang dilengkapi jam. tentu gaya yang san gunakan membuat keduanya tercengang.

"kau mau mencari nona nona manis kah? kita akan ke taman bermain, tak perlu berpakaian seperti itu." ucap hongjoong, kini pemuda kim tersebut bangun dan menarik san kembali.

beberapa saat kemudian keduanya keluar dengan san yang menggunakan pakaian baru, yaitu celana jeans biru terang dan sweater berwarna cream yang di dalam nya terdapat kaos putih polos.

"keren juga hongjoong hyung." ucap mingi

"ayo kita berangkat." ucap san, mingi segera beranjak dari duduknya dan mengikuti san dan hongjoong yang telah berjalan lebih dulu.

***

wooyoung dan yeosang kini sedang di taman wahana atas paksaan wooyoung. ia sangat ingin bermain ke taman wahana namun tak ada yang bisa di ajaknya, dan karena sedang libur, akhirnya wooyoung memaksa yeosang agar ikut.

ia harus mengajari pemuda kang itu banyak banyak keluar dari rumah dan bersosialisasi sedikit dengan dunia luar. wooyoung selalu menarik lengan yeosang, mungkin saja lengan yeosang akan memerah saat pulang nanti.

kedua nya berjalan ke area gyro swing dan wooyoung memaksa yeosang untuk mengantri di sana, sementara wooyoung membeli tiket.

"kenapa kita tidak main yang lain?" tanya yeosang setelah wooyoung kembali.

"kita harus main sesuatu yang ekstrem, itu baru menyenangkan." ucap wooyoung, membuat yeosang hela nafas.

mari bertemu dengan wooyoung dan yeosang setelah menaiki wahana tersebut. kedua nya terlihat begitu pucat bahkan wooyoung sampai memuntahkan isi perutnya.

"sudahkah kau puas, aku baru saja makan lalu sekarang harus keluar lagi." ucap yeosang

"ayo naik viking." ucap wooyoung setelah kembali merasa normal, yeosang kembali pasrah dan mengikuti wooyoung.

sampai di area viking sama seperti tadi, yeosang mengantri da wooyoung membeli tiket.

giliran mereka naik pun tiba, mereka memilih untuk duduk pada kursi paling belakang, wahana ini adalah wahana yang menurut wooyoung asik, bagi yeosang pun sama karena tidak akan terlalu membuat nya pusing apalagi muntah.

selesai menaiki wahana viking mereka memutuskan untuk membeli makan dan duduk santai di dekat danau buatan yang ada pada taman bermain di sana.

"asik sekali bukan hari ini?" tanya wooyoung

"memang, namun harusnya kau jangan memaksaku menaiki wahana tadi saat aku baru siap makan." ucap yeosang, ia sedikit emosi karena memuntahkan isi perutnya.

"namun ini tetap sangat mengasyikkan bukan?" tanya wooyoung dan yeosang pun mengangguk.

keduanya kembali fokus makan sambil memandang pemandangan sekitar.

"sang, bukankah mereka san, hongjoong dan mingi?" tanya wooyoung, yeosang yang sedang fokus memakan roti nya pun langsung mengikuti arah pandang wooyoung.

"benar itu mereka." ucap yeosang lalu kembali melanjuti acara makan nya.

"ayo kita ke sana." tanpa aba aba wooyoung langsung menarik yeosang menuju san, hongjoong dan mingi.

"hai san!" sapa wooyoung

"san doang yang di sapa, kita sepertinya ghaib gi." ucap hongjoong

"benar." balas mingi, wooyoung pun terkekeh dibuat oleh mereka.

"hai juga, wooyoung." ucap san dengan senyum tipis.

"kau sedang apa di sini?" tanya wooyoung





To be continue ...
©2022. TheArcthene

The Ring | Sansang✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang