Aku tak tau harus mulai dari mana ini sangat menyakit kan untuk aku ceritakan sebenar nya karena akan mengingat kan ku dengan segala kenangan, sekarang di rumah sedang dalam keadaan berduka tepat nya di rumah mertua ku ini sudah malam ketiga sejak meninggal nya mama mertua ku dan saat ini di ruang tamu tinggal tersisa aku, papa, bapak dan juga ibu ku terdiam dalam keheningan apalagi papa yang masih saja terlihat murung dan bersedih.
"pak anton kami ijin pamit pulang dulu ya dan saya cuma bisa bilang agar pak anton yang kuat dan mengikhlas kan semua nya" kata bapak ke papa.
"iya pak roy terimakasih" kata papa dengan lesuh.
"iya pak anton yang sabar ya kamu juga ram jangan ikut sedih kalian harus nya saling menguat kan satu sama lain" kali ini ibu ku yang bersuara.
"iya bu rama paham" kata ku.
"yasudah kalau gitu ibu sama bapak pulang dulu nanti kalau ada apa apa sama kara langsung telpon ibu biar ibu kesini" kata ibu dan akhir nya mereka pun pamit pulang ke rumah karena memang sudah larut malam.
Aku pun mengantar kepulangan ibu dan bapak ku sampai gerbang dan setelah mobil mereka menjauh baru ku tutup kembali gerbang rumah dan kembali masuk ke rumah, oh iya pasti kalian dari tadi bertanya di mana istri ku kenapa tidak terlihat, bukan istri ku bukan nya tidak peduli dengan kepergian mama nya dan bukan juga dia tidak bisa menerima kepergian mama nya tapi sebenar nya ini lah yang ku kata kan akan sangat menyakit kan jika aku cerita kan karena sebenar nya istri ku sudah pergi di luan meninggal kan kami tiga bulan lalu sebelum akhirnya mama mertua ku menyusul, baik lah aku akan mencerita kan bagaimana awal kesedihan ini terjadi di keluarga kami.
Flashback.......
Jadi semua berawal ketika istri ku akan melahir kan anak pertama kami yang sekarang telah hadir kedunia dengan nama Adinda Kara Mahesa ya itu lah putri kami yang memiliki wajah cantik persis seperti ibu nya.
Baiklah ayo kita lanjut kan saat itu aku sedang berada di kantor untuk melakukan pekerjaan sedang kan istri ku sudah mengambil cuti karena hanya tinggal beberapa hari lagi akan menuju persalinan nya, waktu itu aku berkerja seperti biasa di kantor tidak terlalu sibuk juga karena aku tidak pernah menunda nunda pekerjaan sampai akhir nya di siang hari itu aku mendapat telpon dari ibu mertua ku yang mengatakan jika istri ku sudah di bawa ke rumah sakit karena sudah waktu nya melahir kan, aku yang mendengar kabar itu pun bingung antara panik dan senang menjadi satu siapa yang tidak senang saat akan menyambut kelahiran anak pertama nya siapa yang tidak senang saat akan menjadi seorang ayah dan setelah telepon tertutup aku langsung memberes kan barang barang ku dan bergegas pulang menuju ke rumah sakit yang sudah di beritahu mama sebelum nya ku bawa mobil ku melintasi jalan siang ini yang tidak terlalu macet karena ini masih jam kerja dan tak lama sampai lah aku di rumah sakit dengan terburu buru ku parkir kan mobil ku dan langsung menuju ruangan di mana istri ku akan malakukan persalinan.
"gimana ma pa karina dimana" tanya ku langsung saat melihat papa dan mama mertua ku sudah ada di depan pintu sebuah ruangan.
"karina sudah di dalam ram operasi sedang di lakukan" kata mama.
Mendengar itu aku menjadi cemas sekaligus deg degan karena sekarang sekarang istri ku sedang menjalakan operasi persalinan nya sekaligus menunggu anak kami menghirup udara dunia ini ada sedikit perasaan aneh yang menjalar di benak ku tapi aku tak tau apa itu.
"sudah ram jangan cemas begitu papa dulu juga waktu nunggu mama kamu lahirin karina sama kayak kamu gini cemas nya tapi tak apa mudah mudahan semua berjalan lancar ya" kata papa menenang kan ku.
"iya pa makasih udah nenangin rama balas ku, kami menunggu bermenit menit lama nya sampai akhirnya lampu operasi sudah padam dan tak lama muncul seorang dokter dari ruangan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/309669859-288-k160693.jpg)