DEMI KASIH SAYANG MAMA

5 2 0
                                    

DEMI KASIH SAYANG MAMA.

Karya: Kritika Arora03.

***

Di suatu kota yang indah, terdapatlah sebuah rumah besar yang didiami oleh keluarga Widjaya. Harusnya hari ini menjadi hari yang membahagiakan bagi mereka, karena sang ibu akan melahirkan seorang anggota baru di keluarga mereka. Namun sayang, sang ibu jatuh dari tangga dan mengalami pendarahan saat akan pergi ke rumah sakit.

Di rumah sakit.

"Suster cepat tolong istriku," ucap sang suami yang merasa sangat khawatir dengan kondisi istrinya.

"Tenanglah pak, cepat panggilkan dokter."

"Aku sudah memeriksanya. Keadaannya kritis. Cepat bawa dia ke ruang operasi."

"Tunggu." Kocak wanita itu sambil menatap keluarganya.

"Ada apa Karmila?"

"Kris kemarilah!" Potong Karmila cepat.

Mata Kris mulai memanas saat Karmila membisikan beberapa pesan kepadanya. "Kalian berdua cepat mendekatlah!"

Kedua anaknya langsung mendekat dan terdiam saat mengetahui apa yang disampaikan oleh sang ibu.

"Kalian to, tolong dia,"

"Tidak mama, tolong bertahanlah. Anak ini membutuhkan kasih sayangmu,"

"Tidak aku tidak akan sempat waktunya tidak cukup,"

"Tapi kita sudah berjanji."

"Janji itu akan ku tepati, tapi tidak sekarang. Jika dia bertanya kemana aku pergi katakan aku selalu ada di hatinya," ucap wanita itu saat memasuki ruang operasi.

"Jangan khawatir papa kita pasti bisa mengatasinya," ucap Fara yaitu anak kedua Kris.

Kris mengangguk sebagai jawaban. Memohon di dalam hati agar istri dan anaknya diselamatkan. Beberapa lama kemudian, terlihat seorang suster yang membawa seorang bayi perempuan kecil dan disusul oleh sang dokter.

"Dokter bagaimana dengan istriku?"

"Kami berhasil menyelamatkan anakmu, tapi maaf kami tidak berhasil menyelamatkan istrimu."

Tanpa berkata apapun Kris dan kedua anaknya pergi mendekati Karmila. 

"Sekali lagi aku minta maaf. Aku harap kalian bisa segera keluar dari duka ini Dan satu hal yang perlu kalian tahu. Aku hanya mengikuti instruksi dari sahabatku Karmila," uap dokter itu yang tidak peduli ada yang mendengarkannya atau tidak.

"Siapa nama adik baru kami papa?" tanya anak pertama Kris yaitu Faro di sela-sela tangisannya.

"Aurora Sila Widjaya," jawab Kris sambil menatap Putri bungsunya yang baru saja selesai dibersihkan.

Kedua anaknya mengangguk. Masih merasa sedih karena kehilangan ibu mereka.

* * *

Lima tahun kemudian.

Sepasang kelopak mata terbuka secara perlahan saat sinar mentari sudah muncul di sela-sela jendela kamarnya.

"Selamat pagi Ara," sapa seorang gadis sekitar berumur 15 tahun sambil membawa segelas susu di tangannya.

"Selamat pagi juga kakak Fara."

"Cepat minum susunya. Jangan lupa mandi dan sikat gigi lalu turun ke bawah oke!"

"Oke," ucap Ara girang lalu melakukan perintah sang kakak.

15 menit kemudian, kini Aurora sudah siap dengan seragam TK miliknya. "Selamat pagi," sapa Aurora yang berjalan menuruni anak tangga menuju meja makan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksara BerceritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang