2. Sang Serigala

3.6K 291 50
                                    

Jika pagi itu ada yang mengatakan bahwa hari ini adalah hari terakhir Myra sebagai budak Arthur, tentu Myra tidak akan percaya.

Harinya dimulai seperti biasa. Tidak ada yang spesial. Ia bangun sebelum matahari terbit. Mandi, berbenah. Lalu mengerjakan pekerjaan rumahnya. Menyapu dan membantu Dama menyiapkan sarapan bagi orang-orang yang tinggal di rumah Arthur.

Seorang yatim piatu sejak kecil yang di asuh di dalam rumah Arthur Dent, Myra mendapat didikan seperti puluhan gadis lain yang tinggal di situ. Bisa dibilang ia salah satu yang spesial. Mungkin karena mata bulatnya yang besar, atau rambut pirangnya yang lebih terlihat keperakan daripada kuning, Arthur bersikap lebih lunak kepadanya.

Ia tidak mendapat perlakuan kasar seperti budak lain yang tinggal di rumah itu. Ia tidak dicambuk, atau dijual ketika masih sangat muda. Arthur bahkan membiarkan Dama mengajarinya berbagai hal seperti membaca dan menulis. Sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan seorang budak sepertinya. Tapi kini Myra menebak, mungkin Arthur sengaja memberinya kemampuan lebih untuk menaikkan harga jualnya.

Kalangan elit dan berkuasa di Kerajaan Nedal tidak suka budak yang bodoh. Mereka menginginkan seorang gadis yang bukan hanya penurut tapi setidaknya memiliki sedikit kepandaian. Sedikit. Tidak terlalu banyak hingga memiliki keberanian untuk melawan, tapi juga tidak terlalu bodoh hingga tidak mengerti etika ketika diajak untuk menemani ke acara-acara penting. Dan mereka adalah bagian terpenting dari kebanyakan acara yang digelar oleh para petinggi kerajaan itu. Mereka adalah hidangan utama. Sajian. Hiburan.

Seorang pria bangwasan dikagumi dan dihormati oleh rekan-rekannya dari kecantikan dan jumlah budak-budak yang disajikan di acara mereka.

Dama mengatakan bahkan ada seorang senator yang memiliki puluhan budak di rumah. Masing-masing dengan kecantikan melebihi yang lain. Dan jangan bertanya berapa banyak budak yang dimiliki oleh raja mereka.

Di dataran yang didominasi oleh peperangan dan kekuatan uang, para pria berkuasa. Wanita hanyalah salah satu mata uang yang bisa diperjualbelikan.

Mereka yang beruntung dan terlahir dari keluarga bangsawan, memiliki nasib yang lebih baik daripada mereka yang lahir dari kalangan rakyat jelata.

Wanita-wanita bangsawan itu diberkati untuk menjadi istri dari para aristokrat. Senator, Perwakilan Rakyat, Saudagar kaya. Mereka memiliki kekuasaan dan kedudukan sosial.

Mereka yang berada di kalangan menengah, harus cukup dengan menjadi istri dari para kalangan menengah. Pekerja dan buruh.

Sementara wanita seperti Myra, lahir tanpa mengenal kedua orang tuanya, hanya akan berakhir sebagai salah satu budak para pria itu.

Tapi jika beruntung..., jika beruntung... ia bisa menjadi salah satu budak seorang Senator atau Saudagar atau seorang Raja. Dan menurut Arthur Dent, Myra bisa dibilang beruntung.

***

***

Myra bisa merasakan sesuatu yang panas menggesek di permukaan celahnya ketika mendadak pintu ruang lelang yang tadinya tertutup terdobrak terbuka dan kelebatan prajurit yang berhambur masuk, menyerang.

Seisi ruangan menoleh ke belakang, tapi terlalu terlambat untuk bisa melakukan apa pun.

Suara dentingan pedang yang tertarik keluar terdengar, diikuti dengan sayatan dan tusukan dari para prajurit yang menyerbu tanpa ampun.

Hanya suara jeritan dan teriakan penuh kengerian yang terdengar. Melolong di dalam keremangan rumah lelang malam itu.

Myra mengangkat kepalanya dari permukaan meja dan mendongak. Tapi cahaya yang remang-remang membuat gadis itu tidak bisa melihat dengan jelas. Yang bisa dilihat Myra hanyalah bayangan-bayangan kegelapan, bergerak dan menyelinap di antara pengunjung rumah lelang yang kini mulai berlarian panik.

Tawanan Kesatria Serigala [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang