Chapter 9

1.2K 219 2
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


"Berarti penampilanku meninggalkan kesan yang positif untukmu?" tanya Yor.

"Huh? Yah benar..."

Yor jadi teringat dengan ucapan salah satu teman kantornya. "Um..."

"Chichi! Tinggi kami sudah diukur." Anya lalu menatap ke arah Yor. "Siapa dia?"

"Pelanggan." jawab Loid.

'Bahaya! Aku hampir mengajak pasangan orang lain! Aku pernah mendengar kalau ada seseorang yang terbunuh oleh istri yang seperti itu. Yah, dalam masalahku mungkin aku yang akan membunuhnya lebih dulu.' Yor menggeleng pelan kepalanya. 'Tidak, aku nggak harusnya berpikiran yang begitu, atau seseorang akan sadar kalau aku ini seorang pembunuh bayaran.'

'Pe-Pembunuh bayaran?!' Anya menatap ke arah Loid dan Yor secara bergantian. 'Waku-waku!'

'Hhm..... aku tadi mempertimbangkannya untuk memerankan istri, tapi..... Dia punya insting yang tajam, itu terlalu beresiko.' batin Loid.

'Aku tadi mempertimbangkannya untuk memainkan peran pacar di pesta, tapi.... aku lebih suka menghindari "Hujan Darah".' batin Yor.

Anya tiba-tiba menggoyangkan badannya sambil kedua tangannya memeluk tubuhnya. "Anya dan (Name)-nee kesepian tanpa mama."

"Kau kenapa?" tanya Loid yang keheranan. 

"Apa istrimu nggak ikut denganmu hari ini?"

"Nggak, umm, kau tau... Sebenarnya istriku meninggal 2 tahun yang lalu. Jadi aku membesarkan mereka berdua seorang diri, tanpa Ibunya." jelas Loid.

'Jadi aku bisa mengajaknya tanpa terbunuh...!' Yor bernafas lega. "Um, sebenarnya..."

Yor menceritakan permohonannya kepada Loid. Berharap pria itu mau melakukan dengannya.

"Kau mau aku ini pura-pura jadi pacarmu?"

"Benar, aku memberitahu adikku kalau punya pacar. Jadi kalau tak mengganggu, kau bisa ke pesta denganku?" Yor mencoba menyakinkan Loid. "Um...aku nggak punya motif tersembunyi! Dan aku akan membalasmu, aku janji! Aku cuma...nggak mau adikku terus-terusan khawatir."

"Aku mengerti, aku akan melakukannya."

"Benarkah?!"

"Tapi dengan satu syarat. Karena kau mendapatkan keinginanmu, sebagai gantinya aku ingin kau berpura-pura jadi ibu dalam wawancara." Loid sengaja beralasan agar Yor setuju dengan persyaratannya. "Dengan semua yang terjadi di dunia ini, masa depan sepertinya sangat tak pasti. Aku ingin kedua anakku punya pendidikan yang bagus. Itu juga merupakan keinginan istriku...!"

'Chichi/Tou-san pembohong.' ucap Anya dan (Name) secara bersamaan di dalam hati mereka.

"Aku cuma butuh bantuanmu sekali ini saja. Kumohon." Loid menatap penuh keseriusan kepada Yor. 'Untuk mendapatkannya, aku harus mulai dari dengan permintaan kecil, tapi aku akan membuatnya setuju untuk menikah.'

'Pria yang baik...!' Yor kagum dengan Loid. "A-Aku paham, kalau kau memintaku, aku akan senang membantumu."

"Terima kasih! Sampai ketemu di pesta hari sabtu."

"Baik!"

Mereka bertiga lalu mengunjungi salah satu toko untuk membeli bahan-bahan makanan di sana.

"Baiklah aku menemukan  pengasuh untuk hari sabtu. Kalian berdua harus bersikap baik," ucap Loid kepada kedua putri angkatnya itu.

"Kacang sogok." Anya lalu menatap ke arah Loid. "Baik, baik."

Setelah selesai, mereka pergi untuk membayarnya di kasir.

"Semuanya 10 peni ribbit."

Loid membayarnya dan mereka bersiap untuk pulang ke rumah.

"Terima kasih, datang lagi ya, ribbit."

"Ribbit?" Anya heran dengan tukang kasir itu.

~~~ Bersambung ~~~

Happy Family (Spy x Family x Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang