Chapter 1

5.6K 695 59
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

(Name) membuka kedua matanya. Dia menyadari kalau dia malah berpindah dimensi untuk kesekian kalinya. Dia melihat ke arah sampingnya dan ada seorang gadis kecil bersurai merah muda sedang tertidur. Pelan-pelan dia turun dari tempat tidurnya dan pergi ke arah cermin.

Saat dia melihat seperti apa, ternyata dia mirip dengan gadis kecil yang tidur di sampingnya. Bahkan umur mereka pun terlihat sama. Tapi bedanya, dia memiliki beberapa helai rambut berwarna biru dongker. Gadis kecil yang tadinya tidur di sampingnya mulai terbangun.

"Kak (Name)? Kakak sudah bangun rupanya. Apa para dokter memanggil kita lagi?" tanya gadis bersurai merah muda dan bermata emerald itu.

"Para dokter? Apa maksudmu?"

"Kakak tidak ingat? Mungkin pengaruh obat yang diberikan mereka kepada kakak. Kita ini adalah eksperimen yang dijadikan sebagai perdamaian dunia."

"Huh?!"

Pintu kamar kedua anak kembar itu terbuka dan nampak 3 orang berpakaian jas laboratorium.

"Kalian sudah bangun rupanya, (Name), Anya. Sekarang waktunya kalian makan dan setelah itu kita akan melakukan eksperimen."

(Name) bersama dengan gadis kecil bernama Anya itu berjalan mengikuti ketiga orang tersebut. Mereka memakan makanan yang telah dibuat. Tapi saat (Name) mencicipinya, dia mendadak hampir saja mau muntah.

Bagi dia, makanan yang sekarang dia makan bersama dengan Anya tidak enak. Bahkan membuatnya hampir muntah saja. Ia menatap ke arah adik kembarnya dan nampak sang adik memaksa diri untuk memakan makanan yang terasa tidak enak itu.

(Name) menghela nafasnya. Dia harus menggunakan kekuatannya agar lidahnya tidak merasakan rasa dari makanan tersebut. Para ilmuwan tampak menatap mereka dengan sangat teliti. Anya bahkan sampai meremas ujung baju dari (Name). Dia benar-benar merasa tak nyaman ditatap oleh para ilmuwan yang melakukan eksperimen kepada mereka.

Setelah selesai makan, waktunya melakukan uji coba kepada (Name) dan Anya. Saat tiba waktunya Anya, tampak gadis kecil imut dan menggemaskan itu tidak ingin jarum suntik menyentuhnya. Anya sampai memberontak keras. Karena tidak suka dengan sikap Anya yang mendadak memberontak tidak mau disuntik, salah satu ilmuwan di sana malah menampar pipi Anya hingga membuat gadis itu terdiam dan merasakan panas di pipinya yang menjadi bekas tamparan.

Melihat adik kembarnya diberi tindakan kekerasan, (Name) merasa kalau di dalam dirinya seperti mau meledak. Tatapannya seketika kosong dan dingin. Dia langsung saja menarik Anya ke arahnya.

"Anya, larilah ke kamar. Jangan lupa kamu kunci juga. Biar aku yang bicara dengan mereka."

Anya hanya menganggukkan kepalanya dan berlari ke kamarnya seperti yang diperintahkan oleh (Name) kepadanya. Setelah melihat Anya telah pergi, (Name) membuat 2 kunai dari kekuatannya.

"Hei, kalian berani juga ya menyakiti adik kembarku." (Name) tersenyum psycopath. "Sudah lama aku tidak melakukan ini."

(Name) membunuh sampai habis para ilmuwan tersebut. Dia tertawa puas sambil menghabisi nyawa mereka semua. Para ilmuwan sendiri mencoba melarikan diri dari kesadisan (Name), tetapi gerakan (Name) sangatlah cepat. Semua ilmuwan yang melakukan percobaan kepada mereka dalam sekejap mati dalam keadaan tubuh yang terpisah, ada yang seperti di sembelih dan tertusuk.

"Ahahahaha! Perasaan ini sangat menyenangkan! Perasaan ini seperti aku membunuh 100 lebih ninja saat aku masih kecil dulu."

Darah mengotori wajah, pakaian, rambut dan tubuhnya (Name). Sekarang dia sedang berlumuran darah para korbannya. Dia melihat pantulan wajahnya dari mata kunainya.

"Aku bosan menjadi (Name) yang baru, bagaimana kalau aku menjadi (Name) yang lama?"

(Name) versi lama yang dimaksud ini adalah (Name) yang belum bertemu dengan Naruto. (Name) versi lama sudah lama terkubur sejak bertemu dengan Naruto. Jadi bisa dibilang di dalam 1 tubuh terdapat 2 sisi, yaitu (Name) versi lama dan (Name) versi baru (Nah, mulai cerita ini kalian aka tahu seberapa kejam dan sadisnya MC kita satu ini sebelum dia bertemu dengan Naruto).

"Ayo kembali, (Name) versi lama." (Name) menusuk kunainya sendiri tepat di jantungnya.

Anya memberanikan diri untuk keluar dari kamarnya dan pergi ke tempat (Name). Setibanya dia di sana, dia melihat kakaknya telah terbaring di lantai dalam keadaan yang berlumuran dan di dadanya tertancap sebuah kunai.

"Kakak!" Anya panik melihat kondisi (Name).

Anya menggunakan kekuatan telepatinya untuk mengecek apakah kakaknya masih hidup. 'Kakak!'

(Name) membuka kedua matanya. Tampak kedua matanya berwarna merah itu terlihat kosong seperti tidak ada cahaya hidup.

"Anya."

Anya langsung memeluk (Name). "Syukurlah, kakak baik-baik saja. Aku benar-benar takut kalau aku sampai kehilangan kakak."

(Name) tersenyum dan melepaskan pelukan Anya darinya. "Tenang saja. Kakak tidak akan mati semudah itu karena tugas kakak adalah menjagamu. Kakak bahkan akan mempertaruhkan nyawanya kakak demi melindungimu dari orang-orang yang jahat itu."

(Name) mencabut kunai yah menancap di dadanya. Anya pun panik melihat itu.

"Tenang saja Anya, lukanya langsung hilang." (Name) memperlihatkan dadanya yang telah sembuh. "Lihat? Sembuh dengan sendirinya."


~~~ Bersambung ~~~

Happy Family (Spy x Family x Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang