Chapter 2

3K 550 31
                                    

~~~ Happy Reading ~~~

"Kak, apa yang terjadi di sini sebenarnya? Kenapa mereka semua terbunuh dengan cara yang mengenaskan?" tanya Anya sambil menatap penuh kengerian melihat para ilmuwan tersebut.

(Name) memalingkan wajahnya. "Tadi ada pembunuh bayaran datang ke sini. Dia menghabisi mereka semua dan kakak malah terkena senjatanya. Dia mengira kalau para ilmuwan itu dan kakak sudah mati, makanya dia memutuskan untuk pergi. Sedangkan kakak hanya berpura-pura seperti sudah tak bernyawa."

"Untung saja pembunuh bayaran itu sudah pergi."

"Ayo kita pergi dari sini, Anya."

"Ayo, kak."

(Name) sedang menggendong Anya. Tampaknya mereka sedang mencari tempat tinggal setelah meninggalkan lab yang dijadikan sebagi tempat mereka menjadi bahan eksperimen.

"Kakak, aku lapar." gumam Anya yang lesu.

(Name) langsung berjalan menuju ke sebuah minimarket. Sesampainya dia di sana, dia membelikan makanan juga minuman untuk Anya. (Name) kembali lagi ke tempat dia menaruh Anya tadi.

"Ini, makanlah."

"Kakak tidak makan?"

(Name) menggelengkan kepalanya. ''Kakak masih kenyang, kamu saja yang makan yah."

Anya makan dengan lahap. (Name) hanya bisa menatap sang adik. Lagipula dia tidak perlu yang namanya dengan makan ataupun minum. Dia bisa bertahan hidup tanpa makan dan minum.

"Sudah selesai?"

"Iya kak."

"Ayo naik ke belakangnya kakak, kita akan kembali mencari tempat tinggal."

Bagi yang bertanya kenapa si (Name) tidak pakai kekuatannya sebagai seorang dewi. Jawabannya adalah (Name) yang sekarang ini adalah (Name) yang belum bertemu dengan Naruto. Yang berubah menjadi seorang dewi adalah (Name) yang sudah bertemu dengan Naruto. Jadi bisa dibilang, walaupun satu tubuh dan berbeda sisi, tetapi kekuatan mereka tidaklah sama.

"Kakak, aku merasa kedinginan."

(Name) menurunkan Anya dan memasangkan jaketnya di tubuh sang adik. "Pakai jaketnya kakak."

(Name) kembali menggendong Anya dan membawa tas mereka yang berisikan pakaian mereka. Dia harus cepat mencari panti asuhan untuk dijadikan sebagai tempat tinggal bagi mereka.

Akhirnya (Name) berhasil menemukan sebuah panti asuhan. Dia mengetuk pintu dari panti asuhan itu dan berharap mereka berdua diterima.

"Ya?"

"Maaf Bu, apa kami boleh tinggal di sini? Kami berdua tidak punya tempat tinggal."

Wanita pemilik panti asuhan itu merasa kasihan dengan kedua kakak beradik itu. "Tentu saja kalian boleh tinggal di sini. Ayo masuk."

Ibu dari pemilik panti asuhan itu menunjukkan kamar yang akan dihuni oleh (Name) dan Anya. Setibanya mereka di sana, (Name) menurunkan Anya dari belakangnya dan membaringkan sang adik di atas tempat tidur.

(Name) memakaikan selimut ke tubuh Anya. Tampaknya Anya sudah tidak merasakan kedinginan lagi. (Name) lalu merapikan pakaian mereka ke dalam lemari pakaian yang ada di dalam kamar mereka. Setelah itu dia berbaring di samping adiknya.


~~~ Bersambung ~~~


Happy Family (Spy x Family x Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang