Chapter 10

1.2K 216 3
                                    

~~~ Happy Reading ~~~


Warga bagian timur Ostania, ibukota Burlingto. Awal dari kehidupan bersama yang aneh.

"Permisi Loid, soal kamarnya..." tanya Yor dengan wajah yang memerah.

"Tentu saja kita akan dipisah. Kita cuma pura-pura kalau ada tamu, oke?"

"Selamat datang di rumah Anya dan (Name)!"

"Senang berada di sini."

Keluarga mereka sangat aneh. Dimana sang ayah adalah seorang mata-mata, sang ibu adalah seorang pembunuh bayaran, anak pertama adalah seorang dewi dan anak yang bungsu adalah seorang esper.

"Aku dan (Name)-nee selalu mau punya mama!" kata Anya.

"Ma...!" Yor terkejut mendengar ucapan Anya.

"Oh ya, sebelum aku lupa." Loid memperlihatkan surat keterangan menikahnya dengan Yor. "Aku kenal pria yang punya koneksi dengan hakim, jadi aku menyiapkan registrasi pernikahan setahun yang lalu (sebenarnya palsu)."

(Name) berdiri di samping Anya.

"Kita harus punya alasan untuk dikatakan pada adikmu juga, kenapa kita tinggal berpisah sampai sekarang."

"Begitu."

'Sekolah akan curiga kalau kita menikah tepat setelah ujiannya.' batin Loid.

'Aku bahkan sudah mendapat izin dari bos jadi aku bisa tenang...' batin Yor.

'Keren sekali.' batin Anya.

'Aku ngantuk.' batin (Name).

Anya membawakan salah satu kotak kardus milik Yor dan Yor menjadi panik ketika Anya mengangkat salah satu dari kotak kardus miliknya. Dia tidak ingin Anya sampai tahu siapa dirinya yang sebenarnya.

Mereka menyembunyikan identitas masing-masing dan mulai tinggal dalam satu atap.

"Ah, Anya-san! Biar aku saja yang membawanya." Yor menjadi panik melihat Anya mengangkat kotak kardus tersebut. 'Itu isinya racun dan senjata!'

"Bisa kita langsung berlatih wawancara?"

Loid lalu mengganti pakaiannya. Sesi latihan tanya jawab wawancara dimulai.

"Sekarang aku mulai pertanyaannya." Loid menatap ke arah kedua putrinya. "(Name), Anya, apa yang biasanya kau lakukan saat liburan?"

"Papa menyuruhku tinggal di rumah, jadi aku menonton TV sendirian." jawab Anya.

"Aku akan menghabiskan waktuku untuk membaca buku dan bermain bersama dengan Anya." jawab (Name) dengan ekspresi wajah yang dingin.

"Tunggu, itu membuatku terkesan buruk." Loid lalu tersenyum kecil kepada (Name). "Jawaban yang bagus, (Name)."

Loid lalu bertanya kepada Yor. "Dan apa filosofi pendidikan anda, nyonya?"

"Huh? Huh? Um... Blitzkrieg."

'Aku kaget dia bisa membesarkan adiknya.'

".... Wah ini sia-sia, kita nggak akan lolos wawancara. Kita menyerah saja soal sekolah itu." Loid melepaskan kacamatanya. 'Aku akan mencari cara lain.'

"Loid! Bagaimana dengan keinginan istrimu?!" kata Yor.

'Mungkin terlalu cepat untuk latihannya.' Loid harus mencari ide untuk bisa lolos dalam ujian wawancara. "Baiklah, ayo kita keluar."

Saat berada di luar, Anya terlihat sangat senang karna dia sudah memiliki seorang ibu.

"Kita harus memperluas wawasan kita dan belajar bagaimana sikap keluarga atas biasanya. Kita juga bisa mengenal satu sama lain."

~~~ Bersambung ~~~

Happy Family (Spy x Family x Uchiha Female Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang