stsp - chapter 11

49 3 0
                                    

Author's POV:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author's POV:

Resepsi mulai jam satu siang sampai sore. Mungkin sekitar jam limaan selesainya. Empat pagar ayu udah standby di luar ballroom.

Sebenernya Della pengen masuk ke dalam karena ingin melihat resepsi pernikahan sahabat kakaknya itu dari awal, cuman dia inget sama tanggung jawabnya deh.

"Della, pangling banget sih kamu hari ini," bisik suara perempuan yang nyamperin meja pagar ayu di mana ada buku tamu, tempat buat masukkin uang, dan souvenir.

Della kebagian dapet tugas ngurusin buku tamu. Della mendongak dan mulutnya menganga lebar antara kaget sekaligus senang. "Lhoo, Teh Karen!!!"

Dia pun berpelukan dengan istrinya Aaron yang tengah berbadan dua. Della nggak kesusahan meluk Karen walaupun keduanya terhalang oleh meja panjang. "Ih Teteh, udah nggak pernah aku ngeliat Teteh!"

"Sama, aku juga jarang liat kamu," balas Karen tersenyum lebar.

Walaupun lagi hamil, Karen sama sekali nggak gemuk. Dia langsing, as usual. Nggak tau emang udah gen dari keluarganya atau olahraga juga. Dari dulu Della kepengen banget punya badan kayak dia.

Dan tetep cantik. Dari dulu Karen emang cantik sih. Rambutnya panjang dan lurus. Hari ini juga Karen pake kebaya khusus ibu hamil yang nggak ketat-ketat banget lah sama sepatu flat shoes item.

"Kayaknya pas acara nikad aku nggak liat Teteh sama yang lainnya deh," Yang lainnya tuh maksudnya Aaron sama anak sulung mereka, si Arthur.

"Biasa, perut aku nggak enak soalnya udah masuk tujuh bulan," bisik Karen.

"Wah, udah tujuh bulan lagi ya Teh? Cepet bangett... udah tau jenis kelaminnya belum Teh?"

"Rahasia dong!" kata Karen mengedipkan sebelah matanya. "Pas lahiran makanya dateng ya hahaha..."

"Iya dong, pasti. Lahiran Arthur aja aku dateng, pasti aku dateng di lahiran anak kedua Teteh," katanya mantap.

"Aku masuk duluan ya, Del. Aaron masih nemenin Arthur ke toilet soalnya. Dahhh!" Karen melambaikan tangannya dan masuk ke ballroom. Della membalas lambaian tangannya.

Bener aja, setelah beberapa tamu setelah Karen, Aaron pun muncul ditemenin sama Arthur yang lagi digendong sama Nathan.

Aaron dan Arthur sama-sama memakai baju batik, sedangkan Nathan rapi banget pake jas item, berdasi pula. Kayak calon mempelai pria aja kalo nggak ngeh mah.

"Heh, anak orang itu," kata Della basa-basi ke Nathan sambil high five ke Arthur.

"Biarin, anak baptis gue ini," jawab Nathan nggak mau kalah. "Ada tante jelek nih, Thur. Masih inget nggak?"

Della yang nggak terima dipanggil jelek sama cowok itu, langsung mukul lengan Nathan kenceng.

"Aduh anjir sakit, pe'a."

si tomboy & si playboy - johnny nct🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang