katanya dewasa masa ngehargain aja gabisa
[Fadlan Distavar]
Bel istirahat berbunyi nyaring, seluruh murid bergegas menuju kantin setelah guru keluar dari kelas mereka.
Kecuali dua penghuni kelas XI IPA 2 yang duduk di kursi belakang.
Dista yang memainkan handphone nya, dan Salsa yang tertidur dengan kedua tangan sebagai bantalannya.
Tak lama, Salsa membuka matanya.
"Loh kok udah sepi?" Tanya nya dengan wajah mengantuk.
Dista mengangkat bahunya, tak acuh.
Salsa melihat jam di pergelangan tangannya, pukul 10.00. "Oh.. istirahat, Caca kira pada pulang" ucapnya cengengesan.
"Dista gak ke kantin?" Tanya Salsa.
"Nunggu Lo"
"Hah?"
"Nunggu Lo" ulang Dista.
Astaga teman sebangkunya ini lemot sekali.
"Dista ngapain nungguin Caca?" Ia menampilkan muka polos nya.
Dengan gemas Dista menoyor kepala Salsa.
Salsa belum sempat mengaduh, tapi Dista sudah menyeret tangannya keluar kelas. Salsa hanya menurut saja tanpa bertanya, ia tidak ingin kena pukulan lagi.
Sesampainya di kantin, Dista mengedarkan pandangannya mencari meja untuk mereka berdua tempati. Sayangnya tidak ada tempat yang kosong.
Seseorang melambaikan tangannya, Dista yang melihat itu tanpa pikir panjang menghampiri orang itu sambil masih menarik tangan Salsa.
"Anjir! Fadlan lambai in tangannya ke cewek baru"
"Wah ada hubungan apa tuh anak baru sama Fadlan"
"Caper banget sih"
"Palingan saudaraan"
Salsa yang mendengar bisikan mereka segera mendongakkan kepalanya.
"Ihh, Dista kok ngajak Caca nyamperin cowok-cowok galak sih!" Seru Caca setengah berbisik.
"Diem, mau traktiran gak?"
Salsa segera menganggukan kepalanya, namun kemudian menggeleng lalu mengangguk lagi lalu meng-
Udah woy cape!
"Tapi Caca takut sama mereka"
Dahi Dista berkerut "Emang mereka ngapain Lo?"
"Johan pernah ngambil permen lollipop Caca!, Fadlan sering berantem, Iqbal suka godain cewek, Angga suka malakin orang, terus Noval muka nya nyeremin sama kayak muka Fadlan!"
Dista terkekeh "Udah gapapa, kan ada gue"
Mata Salsa berkaca-kaca, entahlah ia jadi ingat dengan seseorang yang dulu pernah jadi sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTAVAR (On Going)
Jugendliteratur[KARYA HASIL PEMIKIRAN SENDIRI ⚠️] FADLAN ALTAVAR seorang ketua Gang THANATOS (berarti dewa kematian) yang memiliki aura terseram se-antero Pembina Bangsa, nyatanya tidak menyeramkan sama sekali di mata DISTA AURORA. Di mata DISTA, pacarnya yang me...