"Duduk di sini, jangan ke mana-mana." perintah Jihoon saat menarik tangan Yedam untuk duduk di atas karpet ruang tengah.
Jihoon kemudian bangkit untuk pergi, dan tidak lama dia sudah kembali lagi membawa gunting kuku yang menimbulkan gurat kebingungan dari Yedam.
"Buat apa?"
"Itu kuku kamu panjang-panjang. Bukannya kalo main gitar kukunya nggak boleh panjang?" tanya Jihoon.
Yedam mengerjapkan matanya, baru tersadar. "Iya sih, tapi kan aku bisa potong kuku sendiri."
"Kalo nungguin kamu yang potong, pasti nanti-nanti terus." Jihoon meraih tisu untuk diletakkan di bawah tangan Yedam.
"Nggak, aku--"
"Ssst, udah diem. Aku tuh nggak mau tangan kamu luka lagi." tandas Jihoon sambil meraih tangannya, yang membuat Yedam mencebik kesal karena tidak bisa melawan.
Setelah tidak mendengar protesan apapun lagi, Jihoon mulai fokus untuk menggunting kuku-kuku Yedam dari tangan kanan terlebih dahulu dengan hati-hati.
"Kamu tau Kak Mingyu nggak?" tanya Yedam, membuka percakapan lagi di antara keheningan mereka.
Jihoon mendongak sekilas. "Tau, yang ketua DPM itu kan?"
Yedam mengangguk, tangan kirinya sekarang memainkan rambut Jihoon yang ada di hadapannya. "Iya, Kak Mingyu sekarang punya pacar baru lagi masa."
"Lah, udah putus sama pacarnya yang lama?" sahut Jihoon sambil mencoba mengingat-ingat. "Padahal Kak Gyuri cantik banget, tuh."
"Katanya sih, Kak Gyuri selingkuh." celoteh Yedam dengan nada sok tahu. "Makanya sekarang Kak Mingyu udah move on."
Jihoon terkekeh geli. "Kamu tumben update banget masalah gosip?"
"Ini tuh karena kemarin anak-anak BEM ngomongin mereka, ya jadi aku ikutan nimbrung lah." jelas Yedam sambil tertawa kecil.
Jihoon hanya mengangguk, lalu memerhatikan potongan kuku-kuku Yedam yang berjatuhan di atas tisu, dan beralih ke tangan kirinya.
"Menurut kamu, kenapa Kak Gyuri selingkuh?" tanya Yedam tiba-tiba.
Jihoon mengangkat bahunya. "Ya mana aku tau?"
Tidak puas dengan jawaban itu, Yedam kembali mengemukakan isi pikirannya. "Maksud aku tuh, ini kita lagi ngomongin Kak Mingyu loh, cowok paling most wanted seantero FISIP. Ganteng, iya. Pinter, iya. Tajir juga, iya. Kok bisa-bisanya dia diselingkuhin?"
"Kamu nih jangan-jangan naksir Kak Mingyu, ya?" tebak Jihoon asal, sambil menekan gunting kuku yang dipegangnya.
"Iy-- eh, nggak gitu!" bantah Yedam buru-buru menggeleng. "Soalnya kan selama ini tuh Kak Mingyu keliatan baik banget, terus pengertian juga. Tipe cowok yang kayaknya nggak pernah nuntut apa-apa ke pacarnya."
"Kita kan nggak tau sifat asli setiap orang itu kayak gimana, apa yang sekarang kita liat bagus belum tentu bener adanya." balas Jihoon dengan bijak.
Yedam merenungkan jawaban itu, lalu membuka suaranya lagi. "Kalo yang aku denger-denger, Kak Gyuri tuh udah nggak sayang sama Kak Mingyu dari lama, tapi nggak bisa mutusin. Mungkin nggak sih kita berhenti sayang sama orang?"
"Aku rasa maksud dari nggak sayang itu lebih ke perasaan mereka nggak semenggebu dulu lagi." Jihoon tersenyum, lalu mengusap jari-jari Yedam yang sekarang kukunya sudah lebih pendek.
"You know what I mean, the spark is gone. Lama-kelamaan mereka jadi bosen, dan pengen hal yang baru. Sayang nggak bisa ilang, tapi berubah bentuk mungkin iya. Entah jadi rasa tanggung jawab untuk nerusin apa yang ada, atau justru jadi rasa bosen."
Yedam terdiam sebelum menghela napasnya. "Ji.. kalo kamu udah bosen sama aku, bilang ya. Jangan tiba-tiba malah selingkuh buat jadi alesan putus."
Raut wajah Jihoon berubah datar, tapi dia tetap menggenggam kedua tangan Yedam. "Siapa juga sih yang mau selingkuh?"
Kedua mata Yedam bergerak tidak pasti saat Jihoon menatapnya serius. "Ya kan siapa tau aja kamu--"
"Aku nggak akan pernah ninggalin kamu, Yedam." sela Jihoon menegaskan ucapannya. "Nggak akan pernah."
tbc..
~~~^^~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things - [hoondam]
Fanfiction[COMPLETED]✔ Sedikit banyak, Jihoon dan Yedam mulai paham tentang hal-hal kecil yang disukai satu sama lain. Atau mungkin, isinya cuma cerita antara Yedam sama Jihoon yang pacaran. bxb short story harsh word bahasa non-baku attempt humor fiksi only...