11. Rayuan Jisung

1.7K 101 5
                                    

"Kak... Masih marah ya??"

Soyu mengabaikan Jisung. Ini sudah genap 1 Minggu setelah kejadian malam itu.  Dan selama itu pula Soyu mengacuhkannya.

Pada awalnya Jisung tidak peduli, dia acuh tak acuh asalkan Soyu masih mau memasak untuknya, tapi lama kelamaan lelaki itu merasa bersalah juga.

"Kak, maaf deh."

Soyu mendengus. Bahkan permintaan maaf Jisung juga terdengar tidak tulus.

Soyu mengelap apapun yang ada di dapur untuk menyibukkan dirinya dan mengacuhkan Jisung.

"Kak..."

Jisung sudah lelah seperti ini. Setiap Soyu marah dia akan di acuhkan. Soyu benar-benar tau caranya membuat Jisung merasa bersalah dan terlihat buruk.

Tapi kali ini lelaki itu tak akan kalah darinya. Soyu itu pemalu, dia tidak akan tahan saat Jisung bertindak agresif.

Jisung bergerak mendekat. Memeluk Soyu dari belakang dengan erat dan menyandarkan dagunya di atas kepala Soyu.

"Maafin Jisung yah..?"

Soyu terdengar menghela nafas namun masih enggan mengeluarkan sepatah katapun.

"Salah Jisung dimana sih kak? Kan Jisung suami kakak."

"Ya salah lah..."

Akhirnya gadis itu mau menjawab.

"Iya salahnya dimana? Kan kita suami istri, masa lihat aja ga boleh sih." Jisung mengerucutkan bibirnya. Pelukannya sedikit melonggar agar dia bisa menatap wajah Soyu.

"Aku belum siap Jisung."

Jisung merengut. Dia melepaskan pelukannya dengan wajah lesu.

"Yaudah deh."  Lelaki itu hendak meninggalkan Soyu namun dia kembali berbalik.

"Tapi nanti malam tidur sama Jisung lagi ya."

Soyu tidak menjawab dan hanya menggumam pelan.
Sementara Jisung mulai tersenyum sumringah.

Lelaki itu terlihat tertarik saat melihat Soyu mencuci beras.

"Belum bersih itu kak nyucinya."

"Cerewet yah kamu. " Ketus Soyu.

Jisung malah tertawa keras sambil memegangi perutnya. Entah kenapa membuat Soyu kesal rasanya sangat menyenangkan.


💮💮💮


"Jisung... Bangun.." Soyu naik ke atas ranjang dan mengusap kepala Jisung untuk membangunkannya. Tapi yang ada malah lelaki itu tidur semakin nyenyak.

"Park Jisung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Park Jisung.."

"Mmh..." Jisung sama sekali tak sanggup membuka matanya. Dia hanya sedikit bergerak dan bergumam.

"Ayo sekolah, sudah jam berapa ini."

"Jisung ngantuk kak.. mau bolos aja." Lelaki itu bergerak miring lalu melingkarkan sebelah tangannya di perut Soyu.

"Ga ada ya bolos-bolos. Ayo mandi sekarang atau aku aduin ke mama kamu." Suara Soyu terdengar tegas namun itu tidak membuat Jisung takut.

"Mandiin yaa.."

"Park Jisung !!!"

Jisung berdecak, mau tidak mau dia akhirnya bangun. Duduk dengan mata yang masih mengantuk juga bibir yang cemberut.

Dia benar-benar malas pergi ke sekolah tapi apa mau di kata hari ini dia juga ada jadwal latihan basket.








"Ayo kak cepetan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ayo kak cepetan."

Hari ini Jisung berhasil memaksa Soyu untuk pergi ke sekolah bersamanya. Pengalaman buruk di bus waktu itu nampaknya berhasil membuat Soyu trauma.

"Iya sebentar."

Gadis itu keluar dengan 2 buah bento box yang baru dia siapkan tadi pagi.

"Apa ini?" Jisung menaikkan sebelah alisnya ketika Soyu memberikan 2 bento box itu padanya.

"Cemilan, makan sama temen-temen kamu, jangan ngerokok terus ga bagus buat kesehatan."

Jisung mengulum senyumannya. Diperhatikan membuatnya merasa spesial.  Lelaki itu mendekat ke arah telinga Soyu dan membisikkan sesuatu.

"Terima kasih ya istri.."

Dan setelah itu gantian Soyu yang tersipu dengan wajah merona. Dia terlihat salah tingkah saat menaiki motor Jisung.

"Jangan ngebut."

"Pegangan." Jisung menarik kedua tangan Soyu agar melingkari perutnya dan membuat tubuh gadis itu menempel padanya. Jisung tersenyum, sesungguhnya dia berdebar dalam posisi ini, tapi dia sangat menikmatinya.



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Little Husband | PARK JISUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang