Alice Betty Floss,
Gadis dengan rambut sebahu dan dikenal dengan perilakunya yang lembut itu, terdengar sangat halus dari dalam sana.
Suara tangannya yang sepertinya berusaha untuk membuka pintu kamar yang besar itu, tidak menimbulkan kesan apapun bagi diri Sonya. Walaupun diminta untuk berhenti sekalipun, Alice tetap keras bersikeras untuk membukanya.
"Kakak, apa kau baik-baik saja?"
Tanya gadis di luar sana setelah gagal untuk mencoba berkali-kali.
Sonya menebak, bahwa Alice pasti mendudukkan dirinya di lantai. Tebakan itu bukanlah tanpa alasan, suara dari payet-payet yang sangat kecil, hiasan batu permata terdengar saling bertemu dengan lantai marmer tempat di mana seharusnya dipijak.
Sudah dapat dipastikan bahwa gadis di luar sana, telah duduk bersandar pada pintu sama seperti Sonya.
Jangan tanya mengapa para dayang tidak melarang putri bungsu dari majikannya itu untuk duduk dilantai.
Tentu saja karena Vincent, sang ayah yang 'sangat penyayang' pada putrinya itu, menyuruh mereka untuk meninggalkan Sonya sendiri. Tanpa penjagaan sama sekali.Dan tiba-tiba saja, Alice datang. Seperti malaikat yang menemaninya di tengah kesendirian.
Tapi entah mengapa, Sonya tak merasakan apapun atas kehadiran sang adik yang dengan baik hati, bersedia menemaninya itu. Katakanlah Sonya yang kurang ajar karena tak tahu berterimakasih.
Jujur saja, Sonya lelah dengan orang-orang. Semenjak kepergian sang ibu belasan tahun yang lalu, gadis berambut pirang itu seakan kehilangan semangat hidupnya.
Suasana di mansion juga ikut berubah, kecuali sang ayah yang Sonya kenal, memang memiliki sifat yang sangat buruk itu. Namun, ibu selalu bisa meredam emosi ayah sehingga pernikahan keduanya dapat bertahan.
Ibu juga memiliki kepribadian yang hangat sehingga mansion menjadi mengikuti kepribadiannya.🌦🌦🌦
Namun, semua berubah semenjak hari itu. Hari dimana seorang gadis menangis tanpa suara di bawah derasnya air hujan. Gaun hitam yang basah serta rambut yang terurai.
Sebuah payung hitam, melindunginya tiba-tiba dari tetesan air yang jatuh dari langit. Dan saat Sonya berbalik, Alice, adiknya yang masih kecil berusaha dengan kuat mempertahankan posisi payung. Mengajaknya untuk pulang.
Hati Sonya terasa hangat dibuatnya.
Akhirnya ia mempunyai alasan untuk bertahan di tengah dunia yang kejam ini. Sonya dan Alice tumbuh bersama layaknya kakak dan adik yang saling menyayangi.
Dirinya tak peduli dengan ayahnya yang selalu dengan kejam akan memukulinya bahkan jika itu kesalahan sang adik sekalipun. Asalkan ia masih bisa menjaga senyuman manis itu, asalkan ia bisa menjaga janjinya pada sang ibunda untuk selalu melindungi adiknya, Sonya akan berkorban apapun di dunia ini.
Adik nya yang manis, yang sangat amat dirinya sayangi.
Tapi sepertinya, rasa kasih antara kakak dan adik itu perlahan mulai memudar.
Seiring dengan berjalannya waktu, seiring dengan bertambahnya usia, keduanya semakin menjauh.
Sonya yang selalu merindukan waktu bermain dengan adiknya, berusaha untuk mengajak Alice bermain lagi. Seperti saat mereka berdua masih kanak-kanak.
Namun, sebuah fakta membuat rasa itu runtuh seketika.
Saat Alice, gadis itu dengan ceroboh, merusak pigura potret sang ibunda. Pigura yang sangat besar itu rusak dan hancur setelah terjatuh dari atas tangga.
![](https://img.wattpad.com/cover/316955931-288-k371709.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter with Summer || Sowon×Eunwoo
Ficción históricaSowon×Eunwoo "Jika kau bertanya padaku, jawabanku adalah kamu" Sonya Glory Floss, seorang putri sulung Count dari keluarga Floss di haruskan untuk bertunangan secara politik untuk menghentikan peperangan yang telah berlangsung selama empat tahun. D...