k) as your boss

229 20 7
                                    

Berita mengenai merger antara dua perusahaan sukses membuat orang-orang terkagum-kagum, pasalnya dua perusahaan ini merupakan perusahaan start-up yang belakangan digandrungi anak muda, hingga membuat mereka berbondong-bondong untuk melamar kerja disana. Belum lagi, dua perusahaan tersebut dikenal selalu memiliki brand ambassador yang tidak main-main harganya. Intinya, dua perusahaan tersebut memang tengah naik daun dan semakin menjadi buah bibir.

Seharusnya semua orang senang dengan berita tersebut, namun pada kenyataannya, mungkin ada satu orang yang berharap keadaan kembali seperti semula. Bagaimana tidak, semenjak perusahaannya merger, dirinya menjadi semakin sibuk, walaupun sebenarnya bukan itu masalah utamanya. Yang menjadi permasalahan adalah, bosnya. Bosnya yang semakin sibuk itu kini hobi sekali memarahinya. Hei, tugasnya disini hanya sebagai sekretaris, tapi semua amarah karena tugas divisi lain yang tidak tepat menurutnya itu selalu ia lampiaskan pada sekretarisnya.

Jangan salah, ini bukanlah cerita dimana laki-laki tampan nan gagah sebagai bos, dan wanita miskin lemah sebagai sekretaris. Ini adalah cerita dimana Lee Taehyung yang belakangan selalu menjadi bahan amukan sang bos. Seperti pagi ini, pagi dimana Taehyung berangkat dengan suasana hati yang baik karena semalam adalah ulang tahunnya, teman-temannya memberinya kejutan dengan memberikan satu perempuan untuk dinikmati semalaman secara gratis. Well, perempuan itu adalah wanita sewaan yang sudah lama ingin Taehyung coba, namun karena tarifnya yang terlampau mahal, jelas Taehyung tak mampu. Dirinya hanyalah pegawai kantoran biasa, meskipun kantor dan bosnya sungguh luar biasa.

Tiba di kantor pukul 8 tepat dengan mengendarai mobilnya, Taehyung segera menuju lantai 6, tempat dimana hanya ada dirinya dan sang bos, namun nampaknya bosnya itu belum datang. Maka yang Taehyung lakukan adalah memeriksa email masuk sebagai kegiatan rutin setiap pagi, menyapa office boy yang pagi-pagi sudah rajin membersihkan lorong kosong yang bahkan tidak diinjak siapapun karena di lantai ini hanya ada dua orang saja. Tak lupa Taehyung meminta dibuatkan kopi untuk membuatnya lebih bersemangat dalam bekerja hari ini.

Selesai memeriksa email, Taehyung melanjutkan kegiatannya, yaitu membuka ponselnya. Teman-temannya masih betah menggodanya karena Taehyung berhasil mendapatkan wanita yang ia incar untuk permainan panas satu malam. Bahkan ada temannya yang mengirim video dimana Taehyung dengan bernafsu mencium wanita bergaun merah itu di lantai dansa, sebelum akhirnya mereka pergi ke hotel. Taehyung tersenyum tipis melihat teman-temannya yang tak henti menggodanya.

"Buatkan saya kopi"

Suara serak itu membuat Taehyung terkejut, pasalnya sejak tadi ia tak mendengar suara langkah kaki. Dengan sigap Taehyung menyimpan ponselnya dan berdiri, memperhatikan punggung bosnya yang menghilang di balik pintu. "Selamat pagi, bu", sapanya yang jelas tidak didengar.

Menghela nafas berat, Taehyung beranjak menuju pantry. Sejak Taehyung menjadi sekretarisnya, bosnya itu tidak pernah lagi meminta office boy membuatkannya kopi, kini itu menjadi tugasnya. Saat ditanya, bosnya hanya mengatakan bahwa kopi buatan Taehyung lebih pas rasanya, padahal Taehyung hanya menyeduh kopi instan dan menambahkan satu setengah sendok gula. "Pagi mas, buat bu bos ya?"

Itu office boy yang tadi membuatkannya kopi. Taehyung hanya mengangguk malas, "Iya mas, kayaknya moodnya jelek deh"

"Bukannya tiap hari emang begitu mas?", tanya si office boy yang diiyakan Taehyung dalam hati. Setiap hari ada saja yang membuat bosnya itu badmood, entah apa atau siapa. Yang jelas Taehyung hanya menerima amukannya saja. Laki-laki dengan kemeja navy itu kemudian menghela nafas berat, dan tak mau berlama-lama di pantry, Taehyung segera melangkahkan kakinya menuju ruangan bosnya.

Tok Tok Tok

Wajib hukumnya mengetuk pintu sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya Taehyung diizinkan masuk. Taehyung kembali menyapa namun hanya dibalas angin lalu, kemudian meletakkan kopinya di atas meja. Hendak berpamitan ketika bosnya memanggil namanya dengan lirih. "Taehyung"

Yang dipanggil sontak mendongak, menatap wanita yang ternyata juga tengah menatapnya dengan kacamata yang terpasang apik di wajahnya. Taehyung baru menyadari bahwa mata wanita itu terlihat sembab, seperti habis menangis semalaman. Ini kali pertama, Taehyung melihat bosnya selemah dan serapuh ini, padahal biasanya pagi-pagi seperti ini Taehyung sudah disemprot mengenai perubahan jadwal pertemuan.

"Iya bu, ada yang bisa saya bantu?"

"Bisa tolong pijat pundak saya?"

Taehyung seperti dihantam palu besar. Pertanyaan yang sangat tidak terduga keluar dari mulut bosnya, independent woman yang angkuh. Taehyung sih mau mau saja sebetulnya, karena bosnya itu cantik sekali, menawan, memiliki pesonanya sendiri. Tapi tetap saja, mereka adalah laki-laki dan perempuan dewasa, Taehyung pun hanyalah laki-laki biasa yang terkadang sulit mengontrol hormonnya. Ia takut akan terjadi sesuatu, apalagi pernah sekali Taehyung memiliki fantasi dengan bosnya.

Dengan wajah memerah, Taehyung akhirnya mengangguk, karena selama ini ia tidak pernah mengatakan tidak pada bosnya, dan sejauh yang Taehyung tahu, bosnya membenci penolakan. Jadi untuk menghindari suasana hati yang semakin buruk, kini bosnya sudah duduk di sofa duduk membelakanginya dan Taehyung yang mulai memijat lembut pundaknya.

Keduanya hanya diam, suasana menjadi hening seketika, hanya terdengar suara AC yang pagi-pagi sudah menyala. Taehyung pun tak berniat bertanya lebih jauh terkait kondisi bosnya. Hingga lambat laun, Taehyung mendengar suara isakan dibarengi dengan pundak bosnya yang mulai bergetar. Dengan ragu, Taehyung menghentikan kegiatannya. Isakannya semakin terdengar, kini Taehyung kasihan dan juga bingung harus melakukan apa.

"Anda baik-baik saja?"

Sedetik kemudian Taehyung menyesali pertanyaannya, sudah jelas wanita bernama Cho Yoongi itu sedang tidak baik-baik saja. Namun, yang selanjutnya dilakukan Yoongi lebih tidak terduga. Wanita itu berbalik dan memeluknya, bersandar pada dadanya. "Anda—"

"Saya dijodohkan, kalau saya menolak, Ayah akan mengambil alih perusahaan dan mencabut pengobatan ibu saya. Saya bisa membiayai pengobatan ibu saya sendiri, Taehyung tapi ayah saya membuat rumah sakit menolak uang saya. Apa yang harus saya lakukan?"

"Kenapa anda tidak menerima perjodohan itu saja?"

Yoongi perlahan berhenti menangis dan melepas pelukannya, menatap Taehyung nanar, "Aku sudah bersuami, Taehyung"

Kilat seolah menyambar Taehyung hingga kini ia hanya bisa terdiam. Yoongi, bosnya yang selama ini ia sukai ternyata sudah bersuami, dan tidak ada yang mengetahui hal itu. "Ayahku tidak pernah menyetujui pernikahanku, karena suamiku hanya orang biasa, tidak memiliki uang dan kekuasaan"

Taehyung benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apa, yang jelas saat ini dirinya terkejut dan tidak tahu harus melakukan apa, terlebih kini hatinya sakit, harapannya pupus. "Kamu cinta suamimu?"

Masa bodoh dengan sopan santun, Taehyung sudah tidak bisa berpikir lurus. Bisa ia lihat Yoongi di depannya mengernyitkan kening, Yoongi mengangguk sebagai jawaban, namun Taehyung melihat keraguan disana. "Aku akan bantu kamu"

Belum selesai kebingungan Yoongi, Taehyung kini justru menyambar bibirnya. Begitu cepat, hingga yang bisa Yoongi lakukan hanya diam. Tapi merasakan kelembutan Taehyung, Yoongi terbuai. Yoongi tahu, mungkin bantuan yang Taehyung tawarkan akan membuat mereka semakin berantakan, luluh lantak tak karuan, tapi entah mengapa Yoongi yakin.

"Kamu nggak tau, aku cinta kamu Yoongi"

"Tapi—"

"Boleh kan aku perjuangin kamu?"

.
.
.

comeback yg tdk epic

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imagine Yoongi AsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang