» 5 :: Pertanyaan

326 66 13
                                    

Akhirnya Yeri dan Irene susah selesai berbelanja. Setelah menaruh barang-barang dibagasi, Irene segela menjalankan mobilnya untuk pulang ke rumah. Diliriknya Yeri yang sudah tertidur di kursi samping

"Kamu kecapean yaa sayang"

Lalu lintas yang agak ramai menyebabkan mereka sampai rumah pada pukul jam 9 malam, biasanya jam segini mereka sudah bersantai di ruang tamu.

Irene langsung menggendong Yeri ke kamar, lalu mengambil belanjaannya dari bagasi mobil. Irene selama ini melakukan semua sendiri, ia patut diapresiasi. Sangat berat rasanya merawat Yeri seorang diri.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Pagi-pagi Irene tengah sibuk di dapur, menyiapkan sarapan untuk mereka. Sementara Yeri, ia terbangun dari tidurnya karena mencium sesuatu yang harum dari luar. Ia pun keluar dari kamar dan mendapati Irene di dapur.

"Mom"

Mendengar suara putrinya memanggil, Irene berhenti memotong sayur dan menoleh ke belakang. Irene tersenyum melihat Yeri dengan rambutnya yang berantakan, lucunya.

"Ada apa sayang?"

"Mommy lagi masak apa?"

"Masak sup jagung. Yeri udah laper?"

"Belum kok mom"

"Tolong ambilin jagung di kulkas dong, Yer"

Yeri membantu Irene hingga masakannya sudah jadi. Dan sekarang Yeri tengah menikmati sup buatan sang mommy. Ia teringat akan pertanyaannya kemarin. Apa ia tanyakan mommy saja?

"Mom"

"Kalau lagi makan jangan bicara, sayang"

Ah iya, Yeri lupa. Dengan segera Yeri menghabiskan makanannya, ia sangat penasaran mengenai papa nya.

"Makanan Yeli udah abis, sekalang Yeli boleh nanya kan mom?"

Irene hanya mengangguk sambil mengambil piring kotor Yeri.

"Mommy, kok temen-temen Yeli punya papa?"

Deg!

Irene terdiam, ia tidak menyangka Yeri akan bertanya secepat ini. Padahal usianya baru saja menginjak 4 tahun.

"Mom?"

Irene sadar dari lamunannya, ia semakin bingung ingin menjawab apa. Dilihatnya wajah Yeri yang penasaran, betapa polosnya anak ini.

"Ah i-iya sayang?"

"Mommy ga dengel Yeli yaa?"

"Ma-maaf sayang"

"Momy kok dali kemalen ga dengel Yeli sih?"

Yeri kesal dengan Irene yang terus mengabaikan pertanyaannya. Sementara Irene ia hanya terdiam mendengar Yeri. Situasi ini terlalu mendadak baginya.

Akhirnya Yeri meninggalkan Irene sendiri di ruang makan dan lebih memilih bermain sendiri di kamarnya, ia tengah kesal dengan sang mommy.

Melihat Yeri pergi, Irene menghela napasnya. Ia membersihkan piring kotor terlebih dahulu sembari memikirkan jawaban yang tepat untuk Yeri.

"Bi, kakak bingung"

"Apa kakak kasih tau sekarang aja?"

"Kakak bener-bener ga nyangka dia nanya pertanyaan itu"

Stay With Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang