Happy reading 🔥
Membaca cerita fiksi adalah hobi baru bagi Soobin. Jika ada kesempatan, ia tak akan melewatkannya. Ia mengisi waktu luang hanya dengan membaca.
Namun bagaimana jika Soobin menemukan sebuah cerita dengan rated dewasa, yg berhasil membuatnya kecanduan dan menuntut kepuasan diri. Ia sering membaca sambil berfantasi liar di dalam otaknya.
Malam itu Soobin menginap di tempat teman sebayanya, Yeonjun. Karena hujan deras mengguyur bumi tempatnya berpijak.
Mendapat notifikasi dari judul cerita yg ia tunggu-tunggu update terbarunya, ia segera menekannya dan memeriksa apakah aman jika dibaca saat itu juga atau ia harus diam-diam mencari celah agar Yeonjun tidak mengetahui jika dirinya sedang membaca cerita tak senonoh.
Namun melihat kawannya itu tengah tertidur, Soobin menaikkan selimut hingga pundaknya dan berbalik memunggungi Yeonjun karena saat itu mereka tidur di kasur yg sama. Sebenarnya bukan hal yg aneh, mereka memang sering tidur bersama dan ya, hanya tidur. Tidak melakukan sesuatu yg lain.
Soobin menggigit bibirnya dalam diam, membaca bagian-bagian yg membangkitkan gairah dalam dirinya. Ada sesuatu yg berkedut di bawah sana, kakinya bergerak-gerak tak nyaman. Ia menggulung ujung selimutnya dan diletakkan di antara kedua pahanya.
Merasa ada pergerakan dari sosok yg di belakangnya, dengan buru-buru ia menutup ponselnya menunggu temannya itu kembali ke alam tidurnya. Setelah tak ada tanda-tanda bahwa lelaki itu terbangun maka Soobin kembali menekan tombol guna menghidupkan kembali layar ponselnya.
Tangan kirinya tetap menggulir, sementara tangannya perlahan turun ke area selangkangannya. Bergerak-gerak perlahan agar tak membangunkan Yeonjun, ia bermain dengan penisnya sendiri setelah menurunkan celana pendeknya.
Matanya tampak berair, juga merasakan panas. Ia membutuhkan sentuhan lebih agar nafsunya terpenuhi, lantas ia mengocok batangnya lebih cepat dari sebelumnya dan menggigit bantal untuk meredam geramannya.
Nafasnya memburu, ia berhasil keluar dengan tangannya sendiri. Tetapi ketika ia hendak menaikkan celana yg sempat ia turunkan tiba-tiba ada tangan yg mengelus sela-sela pantatnya. Soobin tentu terkejut, tubuhnya kaku seperti pencuri yg tertangkap basah, itu tangan Yeonjun yg semakin menggerayangi dengan liar.
Yeonjun mengusap-usap perut rata milik Soobin yg memang tak tertutup kain dengan benar, kemudian perlahan merambat ke dalam kaos tipis yg di kenakan Soobin dan berakhir pada tonjolan kecil di dada bidang itu.
"Jun?"
"Hm.." Yeonjun hanya berdeham, Soobin bisa merasakan deru nafas yg panas pada leher bagian belakangnya. Yeonjun menempelkan bibirnya di sana, ketika jari tangannya memilih puting kecil itu, lidahnya bergerak nakal hingga pada bagian belakang telinga Soobin.
"Emm Jun, stop"
"Kenapa? Gue cuma mau bantuin lo"
"Lo k-kenapa bangun?" Tanyanya tergagap
"Mau gue puasin nggak?" Yeonjun balik bertanya dengan suara berbisik menggelitik rungunya "Lo kebiasaan baca begituan ya?" Sebenarnya tak hanya sekali atau dua kali Yeonjun mendapati Soobin membaca cerita yg seperti itu tapi ia tak mempermasalahkan, toh usinya sudah sama-sama dewasa. Tapi ia tak menyangka jika Soobin tidak bisa menahan diri dan berujung dirinya pun terbawa nafsu.
"Jun, g-gue..." Yeonjun menarik tangannya dan beralih meremas bongkahan pantat yg lembut dan halus seperti kulit bayi "G-gue ah! Jun udah ya"
"Yakin mau udahan? Tapi badan lo gemeter gitu baru gue sentuh dikit aja"
"Ini gak seperti yg lo pikirin, gue gak emmh Yeonjun!" Soobin ingin menjelaskan bahwa dirinya tak seburuk itu tapi Yeonjun benar-benar memainkannya, lagi pula bermasturbasi bukanlah hal yg tabu tapi tetap saja malu jika ketahuan oleh orang lain.
Tangan Soobin berkeringat sampai ponsel yg di tangannya melayang begitu saja menghantam lantai. Yeonjun segera menarik tubuh Soobin agar berhadapan dengannya, ia tersenyum sebelum menyatukan bibirnya dengan milik Soobin. Ciuman yg lembut dan tak terburu-buru namun terkesan panas, melibatkan lidah hingga saliva membasahi dagu.
Soobin hanya pasrah saat Yeonjun juga mengulum lidahnya, menciptakan decakan di setiap pergerakan bibirnya, hal itu kembali menarik jiwa Soobin membawanya melintas di awang-awang yg kelabu. Tak sadar jika tubuhnya sudah berada pada kendali Yeonjun, Soobin melenguh di bawah kungkungannya.
Bibir tebal Yeonjun beralih mengecap kulit leher Soobin yg mulus, memberikan sengatan yg lebih panas, membakar habis seluruh akal sehatnya, tubuhnya meremang sampai rasanya Soobin ingin mengeluarkan air seninya. Ia lemah karena permainan Yeonjun, semua isi dalam perutnya terkoyak bak teralihkan dengan ramainya kupu-kupu yg berterbangan.
Yeonjun mengangkat kepalanya, melihat wajah Soobin yg kacau berada di bawahnya. Bibirnya bersinar di tengah-tengah remangnya lampu tidur yg menyala, tatapannya sayu bahkan helaian rambut di dahinya basah karena keringat. Yeonjun terkekeh kemudian mencium kening dan juga matanya.
"Mau lanjut nggak? Lo juga pasti tahu kita sama-sama butuh sekarang"
Soobin sudah tak mampu bicara, hanya mengangguk lemas dan mengedipkan matanya.
"Lo bisa tahan gue kalau lo ngerasa gue berlebihan" Yeonjun kembali menyambar bibir Soobin, kali ini lebih dalam dan membara. Tangannya menarik celana Soobin berserta dalamannya hingga turun mencapai lutut kemudian di lanjutkan menggunakan kaki hingga akhirnya terlepas total.
Masih dengan ciuman yg panas, Yeonjun meraba area paha dalam Soobin kemudian terarah menyentuh lubang berkerutnya yg ternyata basah. Ia memainkannya sebentar dengan ujung jari tengahnya, Soobin meremang dapat Yeonjun rasakan tubuh itu bergetar.
Yeonjun melesakkan jarinya pada anal sempit itu, sangat sulit untuk mencapai bagian terdalamnya. Ia jadi ragu untuk menanamkan miliknya di sana, Yeonjun takut akan menyakiti Soobin.
"Akhh" Soobin mendesah lirih merasakan aneh ada yg mengganjal pada bagian tubuhnya. Meskipun ia kerap kali memainkan alat vitalnya namun Soobin belum pernah memasuki lubangnya menggunakan apapun.
Beberapa kali keluar masuk, kedua jari Yeonjun di keluarkan. Ia lanjut mengocok miliknya sendiri dan mengeluarkan cairan tepat pada mulut anus Soobin yg berkedut dan memerah. Yeonjun melebarkan kedua paha Soobin, bersiap untuk memasukkan batangnya tetapi Soobin menahan lengan Yeonjun, ia pikir jika Soobin tidak siap untuk itu maka ia mengurungkan niatnya dan kembali menarik diri.
"Jun, pelan-pelan" kedua pasang mata itu bertatapan, Soobin mengangguk memberi izin pada Yeonjun untuk menyetubuhinya di tengah cuaca yg dingin setelah hujan malam itu "Gapapa kalau lo berubah pikiran Bin, gue gak mau jadi jahat dan nyakitin lo"
"It's okay, be gentle" Tuturnya kepada Yeonjun, kepalang tanggung jika harus berhenti di saat keduanya sudah sampai pada puncak birahi. Lagi pula tidak ada yg tahu kecuali mereka, tidak masalah jika melakukannya sekali saja. Maka Yeonjun dengan perlahan memasukkan penisnya pada lubang hangat Soobin, pelan tapi pasti dari ujung hingga pangkalnya tenggelam pada anal Soobin.
Mendesah, itu tugas Soobin karena hujaman dari Yeonjun yg lama kelamaan semakin cepat. Tubuhnya tersentak, poni yg menutupi matanya bersibak lucu. Yeonjun menggeram sambil menggerakkan pinggulnya, sedangkan Soobin semakin tak karuhan meracau dengan kenikmatan yg ia rasakan.
"Ahh Yeon- ughh ah"
Yeonjun memeluk tubuh Soobin, menyatukan dada mereka, pun Soobin mencengkeram kuat punggung Yeonjun saat menerima tumpahan air mani dari Yeonjun, becek dan lengket memenuhi perut dan selangkangan mereka saat sama-sama mencapai puncak indahnya bercinta, sepertinya Soobin menemukan partner yg hebat malam itu, berkat Yeonjun ia bisa merasa puas dan lega.
Yeonjun juga tak menyinggungnya saat mereka selesai dan tertidur kembali setelah membersihkan diri. Dan jika mungkin berkat penyatuannya itu, akan mengikat satu sama lain di kemudian hari.
__________________________________________
Gimana yeonbinnya? Ini sekali tulis tanpa revisi 😭 tumben banget nih siang" lancar tapi agak awikwok soalnya ada temen pas nulis.