Soobin memang suka bermain-main sampai terkadang tanpa sadar ia kehilangan kendali atas dirinya sendiri, seperti saat bermain dengan Hueningkai diruang latihan
Soobin beberapa kali menepuk dan menampar keras pantat Kai yg menurutnya sangat menggoda, membuat pemiliknya mengaduh kesakitan "sakit tau kak!" Protesnya
"Mana sini coba gue lihat" Soobin menarik kaki Hueningkai yg saat itu dirinya tengah tengkurap di lantai, tanpa aba-aba Soobin menarik celana yg dikenakan laki-laki yg lebih muda darinya itu "Kak! Ngapain?" Sentaknya "mau lihat yg sakit" jawabnya dengan wajah tanpa dosa
"Jangan gila deh" Kai menahan tangan Soobin namun hanya abai yg ia dapatkan, dan yg membuat Kai terkejut setengah mati adalah Soobin mencium kedua bulatan pantatnya yg polos "kak, lepasin" Hueningkai lagi-lagi berusaha menaikan kain celananya yg semakin turun "lo nolak gue?" Tanyanya dengan suara yg tegas dan terdengar menakutkan
Ruangan itu terlihat lebih gelap karena beberapa lampu sudah dimatikan, awalnya Soobin berada di ruangan gym dan diminta menemani Hueningkai yg ingin berlatih vocal berakhir bermain-main di ruang latihan
Soobin memainkan telapak tangannya yg besar pada pinggang Kai yg sedikit berisi, mengelusnya naik ke punggung lalu jarinya membuat garis lurus menurun dan tiba pada belahan pantatnya, sebenarnya Kai tidak menolak dengan perlakuan Soobin hanya saja mereka sedang di tempat yg tidak tepat
Kai mencekal pergelangan tangan Soobin yg kini mulai bermain-main dengan kerutan pada lubangnya "jangan di sini" ucapnya
Soobin tersenyum nakal mendengar perkataan Kai, lantas ia menaikkan kembali celananya dan mengangkat Hueningkai untuk masuk ke dalam toilet "di sini kan mau lo" Soobin mendudukkan Kai di wastafel dan memojokkannya
Dengan gerakan refleks, Kai mencengkram kran air di sampingnya saat Soobin menciumnya dengan brutal, menyesapnya tanpa ampun, tangannya kembali masuk ke dalam celana bagian belakang Hueningkai
Hueningkai menerimanya dengan senang hati, bahkan itu yg selama ini menjadi candunya. Soobin tak jarang mencumbunya dan bagi Kai berciuman setiap hari dengan Soobin adalah suatu keharusan yg seakan membuatnya mati jika ditinggalkan, padahal ciuman itu sendiri yg selalu membuat dirinya hampir mati, mati dalam sesaknya kenikmatan
Deru nafasnya menjadi berat, setiap decakan dan sesapan seperti membawanya terbang ke angkasa. Kai terbuai oleh sentuhan demi sentuhan yg Soobin lakukan, ciumannya tak terputus bahkan saat Soobin membuka pengait celananya dan mengeluarkan kejantanannya
Soobin mengangkat tubuh Kai dan menarik celananya hingga terlepas, diajaknya duduk di pangkuannya dan Soobin menjatuhkan pantatnya pada closet yg ada di sana
Hueningkai merasa kehabisan nafas, sesaat Soobin melepaskan tautan bibirnya namun belum sempat menghirup udara dengan bebas, kedua jari panjangnya sudah dijejalkan pada mulut Kai dan diemutnya seperti permen
"Hnggh..." Desahnya saat Soobin menggerakan pinggulnya membuat kedua penis itu saling bergesekan, bahkan cairan pre-cum nya sudah keluar dan basah. Pun Hueningkai mengikuti pergerakan Soobin, ia juga menggoyangkan pinggangnya, lagi-lagi ia menggeram, air liurnya total membasahi dagu hingga lehernya dengan kedua jari milik Soobin yg masih di sana
Soobin beralih menjilati leher Hueningkai menambah basah leher jenjangnya, kemudian menarik jarinya dan langsung di masukkan pada lubang anal milik Kai "sshh aakhh" Hueningkai mendesah pelan
Soobin kembali melancarkan aksinya dengan mempercepat tusukan jari pada lubang itu, Kai bergerak tak nyaman, mendekap erat kepala Soobin pada dadanya, tak ingin menyiakan kesempatan itu Soobin menggerakan kepalanya mencari puting Kai untuk memuaskan lidahnya sendiri, digigit kecil, dijilat berulang kali, Hueningkai menggelinjang ada rasa geli dan nikmat disaat yg bersamaan
Hueningkai lemas bersandar pada bahu Soobin, namun permainan itu belum usai, ia merasakan bagaimana Soobin yg berusaha memasukkan penisnya pada analnya, cukup susah sebelum akhirnya Kai mengangkat sedikit bokongnya dan perlahan penis itu tenggelam dalam lubang hangatnya "akhh aah masih s-sakit kak" ucapnya sambil perlahan bergerak naik turun
Bukannya pelan justru Soobin mempercepat gerakan dibawahnya, tapi dirinya tak merasa puas dengan itu langsung mengubah posisi Hueningkai menjadi dibawahnya dan terduduk di atas closet "uhh muka lo cantik banget kalo lagi keenakan" ucap Soobin bersamaan dengan tumbukannya
"K-kak ahh aahhh ssoobinh" Kai memejamkan matanya tangannya meremat lengan Soobin, merasakan akan adanya sesuatu yg keluar, Soobin kembali membungkam bibir Hueningkai dan saling mendesah dengan mulut yg bertaut
.
TobinJung
Maaf kalo gak sesuai ekspektasi 😢😢