Blueth ; 01

869 102 0
                                    

"Ini kamar kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kamar kamu. Kamu masih inget gak, Jel?" Elano dan Jero membawa Jelo keatas, meninggalkan Gajendra dan Saputra yang nampaknya masih berbincang.

Setelah mendapat persetujuan dari Gajendra, hari ini Jelo resmi menjadi bagian dari keluarga Gajendra, dan memang seharusnya iya.

"Maaf, tapi ini," Jelo berhenti setelah mengitari ruangan yang ternyata akan menjadi kamarnya. Jero dan Elano menatap penuh tanya.

Jelo menggaruk tengkuknya, "apa gak terlalu gede untuk aku seorang?"

Jero dan Elano terdiam.

Memangnya selama ini bagaimana hidup adiknya itu?

"Ini memang kamar kamu, Dek. Kamu lupa, ya?" Jero berjalan mendekat kearah Jelo yang masih terlihat tak enak hati.

"Mulai sekarang kamu gak perlu sungkan lagi sama kita. Kita ini saudara Jelo." Tenang Jero sambil mengusap kepala Jelo.

Jelo tersenyum. Ternyata seperti ini perasaan yang ia pernah lalui dulu. Setiap harinya, Jelo selalu mendapat limpahan kasih sayang dari kedua kakaknya. Setelah sembilan tahun, akhirnya ia merasakannya kembali.

"Oke, Kak Jer sama Bang El. Aku Jelo, adik kalian yang gak ketemu sembilan tahun. Salam kenal kakak-kakak ku." Ujarnya sambil tersenyum lebar.

Elano menutup mulutnya. "Sejak kapan Lo jadi imut begini Jel, astaga ..."


\()()()/


Jelo saat ini sedang tidur-tiduran sambil menonton televisi. Sesekali memindahkan channel yang dirasa tidak asik untuk ditonton. Jujur Jelo sangat bosan di rumah saja.

Sudah seminggu ia tinggal di rumah ini. Kerjanya hanya memberi makan Tuti, kura-kura peliharaan Elano, dan Milku, kucing hitam paling menyebalkan yang pernah Jelo temui.

"Ck, ogah banget kalo kucingnya kayak Milku. Kenapa dia bisa ngeselin sama gemesin di waktu yang sama, sih?!" Omelnya sambil memakan keripik pisang.

Baru juga dibicarakan, datang juga makhluknya. Milku, dengan tidak tahu malunya, duduk dipangkuan Jelo.

"Gak usah sok imut, kamu mau apa dari aku?! Tadi baru makan, masa sekarang minta makan lagi?"

Milku seolah mengerti. Kucing itu menggesekkan kepalanya ke dada Jelo.

Ya Jelo jelas luluh.

Jelo menghela napasnya pasrah. "Siapa yang bisa nolak keinginan kucing gemesin kayak kamu, Milku." Ujarnya lalu bangkit dari sesi santainya. Tidak lupa menguyel-uyel perut gendut milik Milku terlebih dahulu.

Jelo sedikit senang dan bangga saat kucing itu mengikutinya. Jelo juga menuangkan makanan kucing mahal yang dibeli Jero, masih dengan rasa bangga.

Blueth [JEJ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang