Tw ; Bullying, harsh word⚠️
"Geo, ini rotinya. Ha-habis ini, gue harus pulang. Ayah gue udah nyuruh pulang." Cicit Jelo pelan.
Kini dia bersimpuh dihadapan cowok bernama Geo. Cowok itu tersenyum remeh sambil menyesap rokoknya dalam-dalam.
"Fyuh~~"
"Uhuk! Uhuk! Ge-Geo, gue gak bisa kena asap rokok, jangan— akh!"
Dicengkeramnya rahang kurus milik Jelo. Membolak-balik wajahnya, ke kanan, lalu kekiri. "Lo ini, pantes aja sok-sokan."
Jelo menatap takut kearah cowok berbadan besar didepannya. Meski Jelo sudah sering mendapatkan hal seperti ini, tetap saja Jelo tidak akan pernah terbiasa.
"Wajah Lo yang sialnya mirip sama kakak-kakak Lo ini, buat gue eneg sampai-sampai pengen buat nih wajah bonyok." Ujar Geo lalu setelahnya melirik kearah temannya yang sedari tadi memang sudah menunggu untuk menjalankan aksinya.
Dia, Jozi—maniak kekerasan sekolah, yang mencatat banyak poin pelanggaran. Kekerasan adalah yang paling banyak.
Jelo menelan ludahnya payah. Biasanya kalau sudah seperti ini pasti—
BUGH
"Ugh!"
"Uhuk! Uhuk!"
BUGH
"Akh! Jo, udah, please! Akh!"
Jozi tertawa kegirangan saat melihat ekspresi memohon dari Jelo. Dia dapat merasa badannya seperti disengat listrik, Jozi semakin excited.
"Duh, cupu! Liat Lo begini, hasrat gue mau bikin Lo makin bonyok jadi lebih gede!" Jozi menengok kearah Geo yang kini tengah bermain bersama cewek kejaran satu sekolah, Jezlyn namanya.
"Apa?" Tanyanya agak jengkel. Jozi mengganggu waktunya bersama Jezlyn tentu saja. Geo yang seolah mengerti, menengok beberapa kali kearah pintu, lalu pada Jelo yang meringkuk dibawahnya. Setelah dirasa aman, cowok itu mengangguk.
"Asal gak Lo bikin mati."
Jozi tersenyum girang, berbeda dengan Jelo yang sudah tak mampu menahan tangisnya. Entah akan seperti apa nasibnya nanti.
\()()()/
"Bang, liat Jelo kagak?"
Elano tersentak sedikit. Untung dia tidak jadi tersedak air mineralnya. "Buset, Mi! Ngagetin aja Lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blueth [JEJ]
General Fiction"Belalang Sembah, Belalang Sembah. Kenapa Ayah sama Bunda pisah?" Blueth PhosphenesGata, 2022