Bab 4

1K 122 10
                                    

[VOXTO ✓]
OMEGAVERSE MODERN AU
GUIDEVERSE AU

[Cerita ini hanyalah fiksi belaka, lokasi, hubungan karakter di cerita ini hanyalah imajinasi author]

...

Bola mata Shoto yang berwarna ungu indigo-elektro, berubah menjadi warna emas.

Sebuah pohon raksasa berwarna emas di dalamnya.

"Inikah sumbernya." Shoto masuk ke dalam dan melihat sekitar ruangan.

Matanya terbinar-binar. Pohon yang sungguh besar dan berkilau seperti emas koin yang bersih.

"Sudahlah, aku harus kerja." Shoto menghentikan rasa kagumnya dan mulai memperlihatkan seluruh kekuatannya dalam meng-guide esper.

Pohon yang warnanya emas namun banyak asap yang keluar dari rongga batang pohon tersebut. Berkat bantuan Shoto, perlahan batang pohon itu tidak mengeluarkan asap lagi.

"Akhirnya selesai." Kata Shoto yang puas. "Tidak sepertinya belum selesai." senyumannya pun memudar.

Asapnya menghilang. Itu benar. Tapi warna emas pohon itu pun sama hilangnya.

"Aneh." Shoto mulai berpikir dan membandingkan kasus yang pernah ia alami dalam menghadapi klien seorang esper.

"Pohon ini bercabang ke jiwanya,bukan?." Tanya Shoto yang melihat cabang akar pohon dan ranting.

"Akal dan jiwa." Simpul Shoto. "Tapi, kenapa tidak sembuh ini intinya bukan?."

Shoto terdiam. Dan seseorang memanggil namanya.

Di sisi lain. Di balik akar pohon terdapat sosok yang penasaran dengan kehadiran orang asing.

"Siapa dia?." Tanya Vox penjaga hutan. "Bagaimana bisa seorang Guide sampai sini?."

...

"Shoto! Shoto!." Vox menampar pipi Shoto.

Dan Shoto membuka matanya. Wajah Vox Akuma terlihat khawatir tetapi emosi yang timbul adalah amarah.

Shoto terbangun. Kedua tangannya menyentuh pipi Vox dan mendekatkan wajahnya. Mata Vox terkejut.

"Kamu Vox Akuma yang asli kan?." Pertanyaan bodoh Shoto membuat Vox menepis kedua tangannya.

"Jelas." Tegas Vox Akuma.

Sebuah tepuk tangan terdengar. Shoto melihat kearah lain. Seseorang dengan rambut ungu, dan rambut abu-abu memandangi Vox dan Shoto dengan intens.

Shoto menyipitkan matanya. Dia sangat mengenal salah satu dari mereka.

"Hahaha, Bukannya kami menghancurkan suasana." Kata orang berambut abu-abu itu. "Perkenalkan namaku Fulgur Ovid. Kamu bisa panggil aku Fulgur."

Shoto menerima jabat tangan Fulgur.

"Kamu satu company dengan vox?." Tanya Shoto. Shoto melihat kearah yang lain.

"Oh iya,ya pasti satu perusahaan." Kata Shoto yang mengaku pertanyaannya bodoh.

"Tapi kenapa aku bisa ada di sini?." Shoto yang baru menyadari. Bahwa ia ada di rumah sakit.

IF I CAN   [VOXTO✓ | Omegaverse Modern AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang