17 tahun setelah kejadian malam itu kerajaan altair semakin berjaya walaupun sang raja meninggal secara misterius bersama dengan selirnya 6 tahun yang lalu dan sekarang sang ratu lah yang memimpin kerajaan ini.
kini kerajaan altair adalah kerajaan yang paling disegani oleh kerajaan lainnya karena mereka berhasil menguasai setengah dari negeri adromeda ini, belum lagi mereka memiliki 7 putra mahkota yang sangat tampan dan menawan.
para pangeran agung sudah menjadi idola bagi kaum hawa disana yang paling disukai adalah heeseung van altair karena ia adalah pangeran yang paling unggul dalam segala hal bahkan ia sudah menjadi pemimpin dari prajurit kerajaan di usianya yang baru menginjak 12 tahun.
dikala semua pengeran di idolakan hanya pangeran agung ketiga yang tidak dianggap oleh rakyat, ia pun selalu disembunyikan oleh kerajaan dan dianggap telah tiada oleh rakyatnya sendiri, hanya orang kerajaan saja yang mengetahui bahwa ia masih hidup namun tidak memiliki kekuatan yang artinya dia sama saja seperti warga biasa.
-----
Seperti biasa setiap sore hari para pengeran pergi untuk pelatihan perang, semua pangeran bersiap untuk berlatih mereka menyiapkan berbagai peralatan. mulai dari tameng, pedang, panah dan senjata lainnya.
heeseung dan jay terlihat sangat berambisius karena dalam pelatihan perang ini merekalah yang paling unggul di setiap latihan dan paling menjadi sorotan para pelatih.
Berbeda dengan jake yang mendapatkan perintah untuk menyapu halaman, ia segera bergegas sambil lesu, ia sungguh ingin berlatih dengan saudara - saudaranya namun untuk berbicara pada ibunya saja butuh keberanian lebih.
terakhir kali ia mencoba berbicara pada ibunya ia malah diusir keluar istana dan berakhir tidur disebuah gubuk tua yang kotor.
"Ishh lelah sekali apa kerajaan ini begitu miskin sehingga taman seluas ini hanya aku saja yang menyapu" ujar jake sambil menjatuhkan sapu yang ia pegang, ia sangat bosan kehidupannya sangat tidak bewarna setiap hari ia hanya di suruh menyapu, mengepel dan membereskan kamar saudaranya.
akhirnya jake pun memilih untuk duduk sambil menatap langit sore yang indah bahkan sang bintang pun sudah mulai menunjukan dirinya, tanpa sadar ia tersenyum melihat keindahan sang bintang.
"ahh para pangeran pasti sedang berlatih perang" gumamnya kecil dan senyuman itu memudar, jujur dalam hati terkecilnya ia juga ingin seperti pangeran lainnya yang bersekolah berlatih ilmu sihir dan memiliki banyak teman.
jake pun berdiri dan mulai membayangkan bagaimana jika ia sedang berada dilapangan dan berlatih pedang, ia mengambil sapu yang ia jatuhkan tadi dan mulai menggerakan sapu itu seperti pedang miliknya, ia terlihat sangat terampil saat mengayunkan sapu itu karena tanpa orang sadari jake adalah peniru yang handal.
sedang asyik menghayal berlatih perang jake di kagetkan dengan rasa sakit di telinga nya.
"awww" teriak jake dan menoleh ke arah orang yang menarik kupingnya dengan keras lalu jake pun tertawa jahil
" JAKE VAN ALTAIR" teriak orang tersebut dan membuat jake terkejut termasuk para pengeran yang sedang berlatih di lapangan
"paman jin ehehhe maaf AWWW" ujar jake
"sekali lagi saya lihat kamu main main, tidur bersama laila nanti malam" ucap jin pada jake
jake yang tidak mau tidur bersama dengan anjing kerajaan pun segera melepaskan dengan paksa tangan jin dari telinganya dan ia segera berlari meninggalkan sapunya bersama dengan tumpukan daun maple, jin yang melihat itu pun hanya bisa menghela napas karena jake adalah pangeran yang terbilang cukup nakal, walaupun ia sering di hukum oleh sang ratu, jake tetap menjadi jake yang selalu melawan perintah.
KAMU SEDANG MEMBACA
{De Adromeda}
General FictionKejadian 17 tahun yang lalu menjadikan putra agung ketiga terkutuk, namun takdir sang bintang tidak bisa lepas darinya. Akankah ia memilih takdir sang bintang atau menentukan jalannya sendiri dalam memilih kesejahteraan atau kehancuran negerinya. "...